MERAUKE-Dr. Drs Beatus Tambaip, MA menyampaikan terima kasih kepada seluruh Merauke atas dukungannya sehingga dalam pemilihan Rektor Universitas Musamus Merauke pada Rabu (14/7) dirinya diberi kepercayaan untuk memimpin sebagai Rektor Unmus 4 tahun kedepan.
“Sejak pendaftaran, kemudian sampai pada proses pemilihan, saya melihat bahwa dukungan kepada saya sangat tinggi. Masyarakat Merauke memberikan ekspetasi yang cukup tinggi kepada saya untuk memimpin Unmus terutama bagaimana membawa perubahan bagi anak-anak Papua Selatan di bidang pendidikan,” kata Beatus Tambaip kepada wartawan di Kampus Stipol Yaleka Maro Merauke, Kamis (15/7).
Menurut Beatus Tambaip bahwa ada kebahagiaan dan keceriaan terpancar dari anak-anak Selatan Papua yang memberi dukungan hingga dirinya terpilih. Namun lanjut dia, keceriaan dan kebahagiaan tersebut sebenarnya menitipkan beban kepada dirinya.
“Tapi pesan saya kepada masyarakat, ini bukan saya pindah dari satu tempat yang asing bagi saya. Tapi, saya hanya pindah kamar saja. Yang saya kerjakan di sana nanti bukan hal baru tapi saya sudah kerjakan dari tahun ke tahun sesuai profesi dan tanggung jawa saya sebagai pendidik. Kepada masyarakat, lihat saja apa yang saya akan kerjakan.”ungkapnya.
“Saya berharap juga kepada masyarakat dengan ekpektasi tinggi terus bergantung. Nanti saya tidak kuat berlari. Jadi perhelatan sudah selesai. Hiruk pikuk apa yang selama ini menjadi dambaan sudah tuntas. Sekarang tinggal masyarakat lihat apa saja yang akan saya kerjakan,” terangnya.
Namun begitu, kata Beatus Tambaip bahwa pemimpin sebelumnya, Almahum Philipus Betaubun telah membangun pondasi secara akademik sudah bagus. ‘’Nanti yang belum-belum untuk mempercepat akselerasi, karena saya masuk ini karena didukung teman-teman senat sehingga bagi saya tidak terlalu masalah. Karena tingkat penerimaan bagi saya di Unmus cukup bagus,” jelasnya.
Menurutnya setiap pemimpin pasti punya style, sehingga dirinya yang dari luar masuk ke Unmus pasti butuh waktu beradaptasi dengan pengalaman selama di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura. “Profesi diluar itu, saya pikir cukup matang dan dewasa untuk bisa beradaptasi. Karena sejak awal, saya ditempa di lingkungan yang beragam. Pernah hidup di Jawa, Makassar, Australia dan pernah tinggal Jepang 1 bulan. Saya pikir sudah lewat, sehingga apa yang menjadi pergumulan masyarakat saya sudah tahu. Jadi berikanlah kebebasan kepada saya untuk bisa pimpin universitas, sehingga Unmus ini bisa cepat berkembang, lari cepat dan menjadi kebanggaan orang Merauke sehingga memilih Unmus untuk tempat pendidikan. Tidak perlu ke luar,” tambahnya. (ulo/tri)