MERAUKE- Kerugian yang dialami pihak SMK Santo Antonius Merauke terkait kebakaran ruang aula dan bengkel las beberapa waktu lalu, ternyata cukup besar. Berdasarkan laporan yang dibuat oleh pihak SMK Santo Antonius ke Polres Merauke, kerugian material tersebut diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
‘’Berdasarkan laporan dari pihak SMK Santo Antonius, kerugian material akibat kebakaran itu diperkirakan Rp 1 miliar,’’kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Haris Baltasar Nasution, STK, SIK ditemui media ini, Senin (15/5).
Sementara itu, berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan Unit Inafis dan keterangan para saksi di lapangan, dipastikan kebakaran tersebut akibat korsleting listrik. ‘’Dari olah TKP yang kita lakukan dan berdasarkan keterangan dari para saksi di lapangan saat kebakaran, dipastikan bahwa penyebab kebakaran itu akibat korsleting listrik,’’ jelasnya.
Para pelajar dan guru yang melihat pertama kebakaran tersebut, mengatakan, jika asap dan api pertama dari bagian atap atau flapon sekolah. ‘’Selama ini kalau penyebabnya karena korsleting listrik, rata-rata terjadi dari bagian atap atau flapon bangunan,’’ terangnya.
Karena kebakaran tersebut disebabkan karena korsleting listrik, sehingga dianggap sebagai musibah.
Diketahui, kebakaran 2 ruangan bangunan di SMK Santo Antonius tersebut terjadi pada Kamis (11/5) sekitar pukul 13.00 WIT. Saat kebakaran terjadi, siswa dan guru berjibaku untuk berusaha memadamkan api. Mobil pemdam kebakaran tiga sekitar 30 menit kemudian dan berhasil memadamkan kebakaran tersebut dan tidak menghaguskan seluruh bangunan yang berjumlah 4 ruangan kelas itu. Artinya, dari 4 ruangan di satu bangunan panjang tersebut, 2 ruangan tidak dapat diselamatkan. (ulo/tho)