
PON 2021 Papua
MERAUKE – Dalam rangka mengecek kesiapan pelaksanaan PON XX Tahun 2021 di Papua, Staf Presiden RI turun ke 3 lokasi pelaksanaan PON tersebut. Untuk Merauke, sebanyak 5 orang yakni Tenaga Ahli Utama Staf Presiden RI, Rumadi Ahmad dan Mugoyanto. Lalu 3 Tenaga Ahli Muda Kantor Staf Presiden RI yakni Laus Deo Rumayon, Raden Akbar Pajri Sumaryanto dan M. Rizky Joyonegoro.
Kelimanya langsung melakukan tatap muka dengan Pelaksana Sekda Ruslan Ramli, SE, M.Si, Ketua Umum Subda PON Papua Merauke Antonio Liberto Ohoitimur, S.Pd dan sejumlah pimpinan OPD Pemda Merauke di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (13/4).
Baik Rumadi Ahmad maupun Mugoryanto menilai bahwa sampai sekarang demam dari PON tersebut belum terlihat. ‘’Dari kemarin kami datang dan jalan-jalan dan melihat bahwa untuk pelaksanaan PON XX ini belum didegungkan. Demam PON belum terlihat,’’ kata Rumadi Ahmad.
Menurutnya, pihaknya ke Merauke dan 2 tim lainnya ke Timika dan Jayapura untuk melihat secara langsung. Sebab staf Presiden berkepentingan untuk memastikan agenda nasional yang luar biasa bagi bangsa Indonesia dan sukses bagi masyarakat Papua tersebut berjalan dengan baik.
‘’PON ini tidak boleh lihat hanya semata-mata persoalan sukses dalam prestasi administrasi tapi upaya kita untuk merekatkan sebagai bangsa. Aspek-aspek perekat itu yang ingin kita kawal. Kami ingin memastikan bahwa persoalan PON ini mendapatkan suport penuh tidak hanya dari pemerintah daerah tapi juga dengan masyarakat,’’ katanya.
Karena itu, lanjut Rumadi Ahmad, sebelum pertemuan tersebut, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan tokoh agama dan tokoh adat untuk mendengarkan bagaimana suasana kebatinan dan repson masyarakat terhadap persoalan PON.
‘’Karena bagi kami, PON bukan hanya pesta pemerintah daerah, bukan hanya pesta olahragawan tapi harus menjadi pesta rakyat. Seluruh masyarakat harus terlihat dan merasa bahwa pesta yang akan dilaksanakan ini adalah pesta kita. Karena itu, bagaimana demam PON ini pelan-pelan mulai didegungkan,’’ jelasnya.
Sementara itu, Mugoyanto meminta Pemkab merauke untuk mulai mensosialisasikan Merauke sebagai tuan rumah pelaksaan PON XX tersebut diantaranya dengan memasang spanduk dan umbul-umbul di tempat umum.
‘’Semakin jauh mensosialisasikan maka peran masyarakat untuk terlibat sekan meningkat. Karena observasi yang kami lakukan ini belum terlihat demam atau suasana PON,’’ terangnya.
‘’Harapan kita, PON XX ini menjadi ivent terbesar di Asia Tenggara. Ini terkait dengan partisipasi masyarakat, efek dampak PON kepada masyarakat. Harus memberikan dampak baik ekonomi maupun promosi kebudayaan dan sebagainya. Sehingga PON tidak dilihat masyarakat sebagai agenda pemerintah dan pusat tapi menjadi kegiatan bersama. Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton tapi harus merasa memiliki PON. Ini yang berkal-kali kami sampaikan terutama keterlibatan Orang Asli Papua,’’ pungkasnya. (ulo/gin)