Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Mandagi: Gereja Bukan Organisasi Politik!

Uskup Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC misa syukur 114 misi Katolik di Papua Selatan

MERAUKE- Uskup  Amboina  Mgr Petrus Canisius  Mandagi, MSC yang diangkat Vatikan sebagai  Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke (Kame) mengingatkan  seluruh umat Katolik Keuskupan Agung Merauke  untuk tidak melakukan manuver  terkait dengan situasi Keuskupan Agung Merauke saat ini. Sebab, lembaga gereja  kata Uskup Mandagi bukan organisasi  politik. Sehingga tidak boleh ada  kubu-kubuan apalagi tuntutan  pergantian dan sebagainya.  

   ‘’Jangan diantara kita tokoh-tokoh gereja mulai bermanuver  sana sini kemudian membuat kelompok ini dan itu. Ini organisasi gerejani  yang diwarnai cinta kasih. Disini tidak ada persaingan  politik, karena lembaga gereja   bukan  lembaga politik,’’ tandas Uskup Mandagi yang suka ceplas-ceplos ini, saat menjelaskan posisinya kepada umat Katolik Keuskupan Agung Merauke pada perayaan   misa sykur 114  tahun gereja Katolik di Selatan Papua, Rabu (14/8).  

   Uskup Mandagi menjelaskan bahwa dirinya  diangkat sebagai Aministrator Apostolik  Keuskupan Agung Merauke bukan atas kehendaknya. Namun merupakan perintah dari  Vatikan atau Paus. 

Baca Juga :  Minimalkan Resiko Kecelakaan,  BMKG Beri Sekolah Lapangan bagi  Nelayan 

  ‘’Kita ada hirarki. Saya sebagai Uskup Ambon  dan Mgr Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C sebagai Uskup  Bandung. Kami banyak tugas. Apalagi  keuskupan besar lagi.  Tapi perintah Paus  datang. Bukan karena kemauan saya. Saya hanya menjawab kepada duta Vatikan ketika diminta  menjadi administrator apostolik. Jawaban saya, karena saya sayang  Keuskupan Agung Merauke   dan  atas perintah dari Vatikan maka saya siap sedia,’’ tandasnya.  

   Uskup Mandagi juga menjelaskan kepada Umat Katolik Keuskupan Agung  Merauke bahwa dirinya hanya sebagai Administrator Apostolik. Artinya tetap ada Uskup Agung di  Keuskupan Agung Merauke. 

  ‘’Uskup Nikolaus Adi Saputra tetap Uskup Agung, tetapi kekuasaannya dicabut oleh Paus. Jadi postesta  tidak ada.  Hanya nama saja. Tidak tahu, mau kembalikan atau tidak itu urusan Paus.Bukan  urusan kita,’’ tandasnya. 

Baca Juga :  Disimpan di Gudang, Yamaha Mio Digasak Maling 

   Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Uskup Agung Merauke Nikolaus Adi Saputra,  MSC, ditarik dan  menjalani masa on going formation di Roma.   Kemudian   Vatikan menunjuk Uskup  Timika Mgr John Philip Saklil, Pr sebagai   sebagai Aministrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke. Sedangkan    Uskup  Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C sebagai Visitor Apostolik   Keuskupan Agung Merauke. Namun, satu minggu setelah ditunjuk dan  diangkat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke, Tuhan berkehendak lain.   Uskup Mgr John Philip Saklil meninggal dunia. Sepeninggal Uskup John Philip Saklil,  kemudian Vatikan  mengangkat Uskup  Amboina  Mgr Petrus Canisius  Mandagi, MSC sebagai  Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke. (ulo/tri)  

Uskup Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC misa syukur 114 misi Katolik di Papua Selatan

MERAUKE- Uskup  Amboina  Mgr Petrus Canisius  Mandagi, MSC yang diangkat Vatikan sebagai  Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke (Kame) mengingatkan  seluruh umat Katolik Keuskupan Agung Merauke  untuk tidak melakukan manuver  terkait dengan situasi Keuskupan Agung Merauke saat ini. Sebab, lembaga gereja  kata Uskup Mandagi bukan organisasi  politik. Sehingga tidak boleh ada  kubu-kubuan apalagi tuntutan  pergantian dan sebagainya.  

   ‘’Jangan diantara kita tokoh-tokoh gereja mulai bermanuver  sana sini kemudian membuat kelompok ini dan itu. Ini organisasi gerejani  yang diwarnai cinta kasih. Disini tidak ada persaingan  politik, karena lembaga gereja   bukan  lembaga politik,’’ tandas Uskup Mandagi yang suka ceplas-ceplos ini, saat menjelaskan posisinya kepada umat Katolik Keuskupan Agung Merauke pada perayaan   misa sykur 114  tahun gereja Katolik di Selatan Papua, Rabu (14/8).  

   Uskup Mandagi menjelaskan bahwa dirinya  diangkat sebagai Aministrator Apostolik  Keuskupan Agung Merauke bukan atas kehendaknya. Namun merupakan perintah dari  Vatikan atau Paus. 

Baca Juga :  Hamili  Anak di Bawah Umur, Seorang Pengangguran Dipolisikan

  ‘’Kita ada hirarki. Saya sebagai Uskup Ambon  dan Mgr Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C sebagai Uskup  Bandung. Kami banyak tugas. Apalagi  keuskupan besar lagi.  Tapi perintah Paus  datang. Bukan karena kemauan saya. Saya hanya menjawab kepada duta Vatikan ketika diminta  menjadi administrator apostolik. Jawaban saya, karena saya sayang  Keuskupan Agung Merauke   dan  atas perintah dari Vatikan maka saya siap sedia,’’ tandasnya.  

   Uskup Mandagi juga menjelaskan kepada Umat Katolik Keuskupan Agung  Merauke bahwa dirinya hanya sebagai Administrator Apostolik. Artinya tetap ada Uskup Agung di  Keuskupan Agung Merauke. 

  ‘’Uskup Nikolaus Adi Saputra tetap Uskup Agung, tetapi kekuasaannya dicabut oleh Paus. Jadi postesta  tidak ada.  Hanya nama saja. Tidak tahu, mau kembalikan atau tidak itu urusan Paus.Bukan  urusan kita,’’ tandasnya. 

Baca Juga :  Gelar Pengobatan Gratis, Lanud  Datangkan 4 Dokter Spesialis 

   Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Uskup Agung Merauke Nikolaus Adi Saputra,  MSC, ditarik dan  menjalani masa on going formation di Roma.   Kemudian   Vatikan menunjuk Uskup  Timika Mgr John Philip Saklil, Pr sebagai   sebagai Aministrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke. Sedangkan    Uskup  Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C sebagai Visitor Apostolik   Keuskupan Agung Merauke. Namun, satu minggu setelah ditunjuk dan  diangkat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke, Tuhan berkehendak lain.   Uskup Mgr John Philip Saklil meninggal dunia. Sepeninggal Uskup John Philip Saklil,  kemudian Vatikan  mengangkat Uskup  Amboina  Mgr Petrus Canisius  Mandagi, MSC sebagai  Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya