Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Merauke Sudah Berada di Zona Kuning

Nevile Muskita ( FOTO: Sulo/Cepos) 

Transmisi Lokal Tidak Ada, Tapi  Masih Kecolongan  di Import Casse 

MERAUKE – Dalam rangka memasuki  new normal,  maka berbagai langkah harus  disiapkan dan perkuat secara matang  terutama persiapan dari masyarakat  dalam mentaati protokol kesehatan. 

   Plt Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita menjelaskan bahwa  berdasarkan data status daerah yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  maka Merauke  sudah berada dalam zona  kuning. Artinya, tingkat resiko sedang.     
    “Kita masuk tingkat resiko rendah. Artinya   kasus Covid-19 itu masih ada tapi  transmisi masih memungkinkan  terjadi. Itulah sebabnya, mengapa  protokol kesehatan ini harus diawasi secara ketat untuk menjaga transmisi ini bisa kita tekan. Penyebaran infeksi ini bisa kita kendalikan,” katanya Jumat  (12/6) lalu.   

   Dikatakan, kalau Merauke berada di zona kuning berarti masih ada kasus Covid-19,  tapi penyebarannya terkendali.   Dengan adanya kriteria  wilayah   tersebut akan memberikan rekomendasi kepada daerah kira-kira  implementasi sektor apa yang bisa dilakukan terkait dengan zonasi.  

Baca Juga :  Ada Calo di Dinas Dukcapil

   Ketika berada di zona kuning atau  tingkat resiko rendah  maka  sektor-sektor, salah satunya sektor industri, bisnis  sudah bisa dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat.  Dengan  berada di zona  kuning, tracing  terhadap kasus  untuk  menekan penyebaran tetap dilakukan  dan yang sangat penting yang harus diperbaiki dengan belajar dari 2 kasus  yang terjadi 2-3 minggu  belakangan  adalah bagaimana pencegahan importer casse.   

  Sebab, ungkap  Nevile Muskita, 2 kasus positif  Corona terakhir adalah import  casse dari Boven Digoel.  “Ini yang kita masih  jebol di sini. Kalau kita  sudah masuk di kehidupan new normal  maka mau tidak mau dan suka tidak  suka kita harus  ketat  mengantisipasi import  casse.  Tidak hanya dari Boven Digoel yang  harus menjadi perhatian kita tapi ketika  jalur laut dan udara ini dibuka. Bagaimana   strategi pencegahan  masuknya  kasus impot. Ini  harus dipersiapkan dengan matang,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Anggota Polsek dan Koramil Okaba Juga Di-rapid Test

   Karena mneurutnya, hal yang membuat   Merauke bisa berubah dari zona kuning ke Merah kembali  ketika tidak bisa menjaga  importer casse  tersebut.  ‘’Mungkin protocol kesehatan kita  lakukan dengan  ketat. Kita jaga masyarakat patuh dan sebagainya. Tapi ketika  importer casse  ini   kita jebol  maka akan masuk kasus-kasus baru baik dari Jayapura,   Jakarta  dan berbagai daerah di Indonesia,’’ terangnya.  Sebenarnya, tambah Nevile, transmisi   lokal   sudah tidak ada selama 2-3 minggu   belakangan.  Yang masuk  adalah kasus –kasus   dari Boven  Digoel, dimana   masih diimport casse. (ulo/tri)   

Nevile Muskita ( FOTO: Sulo/Cepos) 

Transmisi Lokal Tidak Ada, Tapi  Masih Kecolongan  di Import Casse 

MERAUKE – Dalam rangka memasuki  new normal,  maka berbagai langkah harus  disiapkan dan perkuat secara matang  terutama persiapan dari masyarakat  dalam mentaati protokol kesehatan. 

   Plt Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita menjelaskan bahwa  berdasarkan data status daerah yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  maka Merauke  sudah berada dalam zona  kuning. Artinya, tingkat resiko sedang.     
    “Kita masuk tingkat resiko rendah. Artinya   kasus Covid-19 itu masih ada tapi  transmisi masih memungkinkan  terjadi. Itulah sebabnya, mengapa  protokol kesehatan ini harus diawasi secara ketat untuk menjaga transmisi ini bisa kita tekan. Penyebaran infeksi ini bisa kita kendalikan,” katanya Jumat  (12/6) lalu.   

   Dikatakan, kalau Merauke berada di zona kuning berarti masih ada kasus Covid-19,  tapi penyebarannya terkendali.   Dengan adanya kriteria  wilayah   tersebut akan memberikan rekomendasi kepada daerah kira-kira  implementasi sektor apa yang bisa dilakukan terkait dengan zonasi.  

Baca Juga :  Uskup Mandagi: Jadi Imam Harus Dekat dengan Tuhan

   Ketika berada di zona kuning atau  tingkat resiko rendah  maka  sektor-sektor, salah satunya sektor industri, bisnis  sudah bisa dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat.  Dengan  berada di zona  kuning, tracing  terhadap kasus  untuk  menekan penyebaran tetap dilakukan  dan yang sangat penting yang harus diperbaiki dengan belajar dari 2 kasus  yang terjadi 2-3 minggu  belakangan  adalah bagaimana pencegahan importer casse.   

  Sebab, ungkap  Nevile Muskita, 2 kasus positif  Corona terakhir adalah import  casse dari Boven Digoel.  “Ini yang kita masih  jebol di sini. Kalau kita  sudah masuk di kehidupan new normal  maka mau tidak mau dan suka tidak  suka kita harus  ketat  mengantisipasi import  casse.  Tidak hanya dari Boven Digoel yang  harus menjadi perhatian kita tapi ketika  jalur laut dan udara ini dibuka. Bagaimana   strategi pencegahan  masuknya  kasus impot. Ini  harus dipersiapkan dengan matang,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Brimob Merauke Buat Tempat Cuci Tangan

   Karena mneurutnya, hal yang membuat   Merauke bisa berubah dari zona kuning ke Merah kembali  ketika tidak bisa menjaga  importer casse  tersebut.  ‘’Mungkin protocol kesehatan kita  lakukan dengan  ketat. Kita jaga masyarakat patuh dan sebagainya. Tapi ketika  importer casse  ini   kita jebol  maka akan masuk kasus-kasus baru baik dari Jayapura,   Jakarta  dan berbagai daerah di Indonesia,’’ terangnya.  Sebenarnya, tambah Nevile, transmisi   lokal   sudah tidak ada selama 2-3 minggu   belakangan.  Yang masuk  adalah kasus –kasus   dari Boven  Digoel, dimana   masih diimport casse. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya