Pengisian Gudang Bulog Merauke. Untuk memberi ruang untuk penggadaan berikutnya, Bulog mengirim 1.000 ton ke Timika dan rencana 3.000 ton ke Jayaoura dan Sorong. (FOTO : Sulo/Cepos)
MERAUKE- Perum Bulog Merauke mengirim 1.000 ton beras hasil panen rendengan tahun 2019. Pemuatan beras ke atas kapal sedang dilakukan. ‘’Saat ini kita sedang melakukan pemuatan ke atas kapal untuk dikirim ke Timika,’’ kata Kepala Perum Bulog Merauke Djabiruddin, ditemui media di kantornya, kemarin.
Setelah ke Timika, lanjut Djabiruddin, pihaknya juga akan melakukan pengiriman ke Jayapura dan Sorong. Menurutnya, pengiriman beras keluar Merauke ini sesuai dengan perintah dari Kantor Wilayah setelah melihat stok yang ada di Gudang Bulog. Sebab, saat ini stok beras yang ada di Gudang Bulog bisa bertahan sampai Desember 2019.
Dikatakan, saat ini jumlah pengadaan hasil panen rendengan tahun 2019 sebanyak 11.000 ton. Sementara kapasitas Gudang Bulog saat ini baru 14.000 ton. Artinya, tinggal 3.000 ton, Gudang tersebut penuh, sementara pihaknya harus tetap menyerap beras dari petani untuk memenuhi target 29.000 ton. ‘’Salah satunya yang kita lakukan dengan cara mengirim beras keluar Merauke,’’ jelasnya.
Djabiruddin juga mengakui bahwa Pemprov Papua memiliki Gudang beras di Merauke dengan kapasitas sekitar 2.000 ton. Namun setelah pihaknya melihat langsung gudang tersebut , ternyata belum memenuhi syarat untuk menyimpan beras. Sebab, mulai dari jalan masuk sampai lantai dari Gudang tersebut masih harus dibenahi.
“Jalan masuk Gudang belum memungkinkan untuk dilewati truk yang membawa beban yang tinggi. Kedua, alas di lantai untuk menyimpan beras yang belum ada. Alasnya harus dari papan supaya berasnya tidak rusak. Ini yang belum ada,’’ tandasnya. (ulo/tri)
Pengisian Gudang Bulog Merauke. Untuk memberi ruang untuk penggadaan berikutnya, Bulog mengirim 1.000 ton ke Timika dan rencana 3.000 ton ke Jayaoura dan Sorong. (FOTO : Sulo/Cepos)
MERAUKE- Perum Bulog Merauke mengirim 1.000 ton beras hasil panen rendengan tahun 2019. Pemuatan beras ke atas kapal sedang dilakukan. ‘’Saat ini kita sedang melakukan pemuatan ke atas kapal untuk dikirim ke Timika,’’ kata Kepala Perum Bulog Merauke Djabiruddin, ditemui media di kantornya, kemarin.
Setelah ke Timika, lanjut Djabiruddin, pihaknya juga akan melakukan pengiriman ke Jayapura dan Sorong. Menurutnya, pengiriman beras keluar Merauke ini sesuai dengan perintah dari Kantor Wilayah setelah melihat stok yang ada di Gudang Bulog. Sebab, saat ini stok beras yang ada di Gudang Bulog bisa bertahan sampai Desember 2019.
Dikatakan, saat ini jumlah pengadaan hasil panen rendengan tahun 2019 sebanyak 11.000 ton. Sementara kapasitas Gudang Bulog saat ini baru 14.000 ton. Artinya, tinggal 3.000 ton, Gudang tersebut penuh, sementara pihaknya harus tetap menyerap beras dari petani untuk memenuhi target 29.000 ton. ‘’Salah satunya yang kita lakukan dengan cara mengirim beras keluar Merauke,’’ jelasnya.
Djabiruddin juga mengakui bahwa Pemprov Papua memiliki Gudang beras di Merauke dengan kapasitas sekitar 2.000 ton. Namun setelah pihaknya melihat langsung gudang tersebut , ternyata belum memenuhi syarat untuk menyimpan beras. Sebab, mulai dari jalan masuk sampai lantai dari Gudang tersebut masih harus dibenahi.
“Jalan masuk Gudang belum memungkinkan untuk dilewati truk yang membawa beban yang tinggi. Kedua, alas di lantai untuk menyimpan beras yang belum ada. Alasnya harus dari papan supaya berasnya tidak rusak. Ini yang belum ada,’’ tandasnya. (ulo/tri)