
MERAUKE-Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dinilai tidak serius menangani Covid-19. Penilaian ini datang dari tokoh masyarakat Boven Digoel yang juga mantan Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si. Saat menghubungi media ini lewat telpon selulernya, Yusak Yaluwo, mengungkapkan bahwa Pemerintah Boven Digoel tidak serius dalam mengani Covid-19.
Bahkan menurut dia, sama sekali tidak melakukan penanganan terhadap Covid-19 tersebut. “Karena masyarakat sudah kena yang bermuara dari 2 orang yang merupakan suami istri saat ke area tambang emas ilegal di Kawe. Seharusnya, Pemkab Boven Digoel menutup akses naik turun. Tapi ini kan tidak. Karena tidak dilakukan penutupan akses, sehingga masyarakat bisa naik turun dan ini menjadi persoalan,’’ katanya, Selasa (12/5) malam.
Selain itu, lanjut Yusak Yaluwo, jika tidak ada pembatasan yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga masyarakat bebas berkeliaran. “Bahkan wakil bupati mengumpulkan masyarakat di pasar yang seharusnya masyarakat tidak boleh kumpul-kumpul. Itu berarti Pemda Boven Digoel tidak serius melakukan penanganan Covid-19,’’ terangnya.
Ditanya soal kumpul-kumpul di pasar, Yusak Yaluwo mengungkapkan bahwa kumpul-kumpul di pasar itu terjadi peresmian pasar. Padahal, Covid -19 sudah terjadi. Selain itu, kata dia, para sopir-sopir angkutan yang akan naik dan turun ke Merauke tidak didukung oleh Pemkab Boven Digoel. “Juga anggaran untuk penanganan Covid-19 di RSUD Tanah Merah sangat kurang, sehingga ini peru keseriusan dari pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Seharusnya,”tambah Yusak Yaluwo.
Seharusnya, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel mengambil tindakan dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, sehingga masyarakat di Boven Digoel tidak kena. ‘’Tapi ini pemerintah daerah tidak serius. Apalagi tenaga medis di sana kurang, ditambah rumah sakit yang kurang presentatif, ini juga soal. Karena itu, kalau pemerintah daerah tidak serius menangani, masyarakat Boven Digoel bisa habis,’’ tandasnya.
Sementara itu, Wakil bupati Boven Digoel H. Chaerul Anwar yang dikonfirmasi dengan mengirimkan pesan WA hanya menjawab singkat dan menyampaikan bahwa pihaknya sudah bekerja dan terus bekerja 24 jam bagaimana menangani dan mencegah Covid-19 tersebut.
“Kami sudah dan terus bekerja 24 jam bagaimana menangani dan mencegah Covid-19. Kita kurangi bicara dan berusaha langsung action,’’ katanya.
Iapun menyerahkan untuk masyarakatlah yang menilai kerja-kerja yang dilakukan pemerintah daerah saat ini dalam penanganan Covid-19 tersebut. ‘’Biarkan rakyat yang menilai,’’ tandasnya. Iapun meminta media ini untuk menghubungi Sekda Boven Digoel Yosep Awunim dengan mengirimkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Namun Cenderawasih Pos yang mengirimkan pesan WA dan hanya direspon jika sedang rapat dengan DPRD dan tidak bisa diganggu. (ulo/tri)