Thursday, April 25, 2024
32.7 C
Jayapura

Tak Ada Lakalantas, Covid Tak Surutkan Pesta Kembang Api

Suasana Malam Perngantian Tahun Baru di Jayawijaya dan Merauke

Meski di tengah Pandemi Covid-19,  pemerintah dan aparat sudah melarang aktifitas berkerumun dalam malam pergantian tahun baru, namun masyarakat tetap tak bisa meninggalkan eforia perayaan pergantian tahun baru. Lantas bagaimana suasana pergantian tahun baru di Wamena dan Merauke?

Laporan: Deny Tonjau_Wamena & Yulius Sulo_Merauke

Pergantian tahun baru dari 2020 ke tahun 2021 kali ini memang terasa berbeda. Ya, hal ini tidak terlepas dari antisipasi penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini belum hilang. Bahkan cenderung meningkat kasus penyebarannya. Sebagian besar warga merayakan tahun baru di rumah, namun tetap ada juga yang berkumpul di tempat-tempat yang biasa jadi tempat favorit melewatkan detik-detik pergantian tahun.

  Polres Jayawijaya sendiri memastikan bahwa pelaksanaan malam pergantian tahun dilakukan dengan perketat pengamanan di sejumlah titik,  sehingga tak ada kecelakaan ataupun tindak kriminal yang terjadi kepada warga, warga juga lebih memilih untuk merayakan pergantian tahun bersama dengan keluarganya.

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen mengakui jika tak ada hal yang menonjol saat malam pergantian tahun hingga memasuki Tahun 2021, karena aparat gabungan dari Kepolisian yang di backup oleh TNI melakukan pengamanan  di beberapa titik dan terus melakukan imbauan kepada warga agar tidak melakukan kumpul -kumpul mengingat masih dalam situasi pandemi Covid -19.

Baca Juga :  Kepala Kampung Diminta Buat Perencanaan dengan Baik

   “Sejak sore hari kami sudah terus melakukan imbauan kepada warga, dan melakukan pengamanan dan menempatkan personel di beberapa titik seperti di Tugu Salib , dengan tujuan agar warga tidak berkumpul dengan waktu yang lama,” ungkapnya sabtu (2/1) kemarin.

  Kapolres juga mengaku sudah meminimalisir  angka pemabukan sejak awal  dengan gencar melakukan razia terhadap tempat pembuatan miras lokal yang menjadi pilihan utama warga menghadapi tahun baru, sehingga angka pemabukan itu bisa ditekan, hal ini terlihat dari tak ada kecelakaan lalulintas pada malam pergantian tahun dan itu sama seperti tahun lalu.

  “Tahun lalu juga kita tidak ada kecelakaan   pergantian tahun, di tahun 2020-2021 juga sama tidak ada warga yang mengalami kecelakaan, karena kita melakukan  penekanan dari tempat penjualan dan pembuatan milo  jenis Balo atau CT,”jelasnya .

Pesta kembang api yang ada di lingkaran Brawijaya, Merauke, Kamis (31/12). ( SULO/CEPOS)

   Sementara itu di Merauke, kendati  kasus Corona di Merauke  terus bertambah, namun tak menyurutkan  semangat warga Merauke keluar rumah  menikmati pesta kembang api  pada malam pergantian tahun, 2020 ke 2021.   Seperti pantuan Cenderawasih Pos di  sekitar Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke. Ratusan  warga Merauke  datang memadati Libra untuk menyaksikan dan menikmati pesta kembang api  yang berlangsung sekitar 10 menit tanpa  hentinya  itu.

Baca Juga :  Aniaya Istrinya Sambil Live di Facebook

  Pihak Kepolisian Resor Merauke melakukan pengamanan dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak berkerumun serta mengatur lalu lintas. Meski sebelumnya  masyarakat diimbau   untuk tidak melakukan  konvoi kendaraan, namun  di saat pergantian  tahun tersebut sebagian masyarakat Merauke  turun ke jalan melakukan konvoi kendaraan baik roda dua  maupun roda empat.

   Secara  umum, pelaksanaan pergantian tahun  di Merauke  berlangsung aman, damai dan lancar. Hanya orang mabuk  yang  cukup banyak. Bahkan, sebagian diantara  mabuk tersebut yang membawa senjata tajam berupa parang dan kampak.

   Tak heran, puluhan  warga yang mabuk dan membawa senjata tajam tajam  tersebut digelandang Polisi ke  Mapolres  Merauke. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji mengungkapkan, bahwa secara umum pergantian tahun  di Merauke  berjalan aman dan lancar. Hanya diakui, orang yang mabuk dan membawa senjata dan mengganggu orang  yang cukup banyak. ‘’Beberapa diantaranya berhasil kita amankan karena mabuk dan membawa senjata tajam,’’ kata Kapolres.

    Kapolres  menegaskan bahwa bagi yang membawa parang dan mengancam-ancam masyarakat  akan di proses secara hukum dimana pelaku akan diijerat dengan  UU Darurat dengan ancaman hukuman  maksimal 10 tahun penjara.  (*/tri)   

Suasana Malam Perngantian Tahun Baru di Jayawijaya dan Merauke

Meski di tengah Pandemi Covid-19,  pemerintah dan aparat sudah melarang aktifitas berkerumun dalam malam pergantian tahun baru, namun masyarakat tetap tak bisa meninggalkan eforia perayaan pergantian tahun baru. Lantas bagaimana suasana pergantian tahun baru di Wamena dan Merauke?

Laporan: Deny Tonjau_Wamena & Yulius Sulo_Merauke

Pergantian tahun baru dari 2020 ke tahun 2021 kali ini memang terasa berbeda. Ya, hal ini tidak terlepas dari antisipasi penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini belum hilang. Bahkan cenderung meningkat kasus penyebarannya. Sebagian besar warga merayakan tahun baru di rumah, namun tetap ada juga yang berkumpul di tempat-tempat yang biasa jadi tempat favorit melewatkan detik-detik pergantian tahun.

  Polres Jayawijaya sendiri memastikan bahwa pelaksanaan malam pergantian tahun dilakukan dengan perketat pengamanan di sejumlah titik,  sehingga tak ada kecelakaan ataupun tindak kriminal yang terjadi kepada warga, warga juga lebih memilih untuk merayakan pergantian tahun bersama dengan keluarganya.

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen mengakui jika tak ada hal yang menonjol saat malam pergantian tahun hingga memasuki Tahun 2021, karena aparat gabungan dari Kepolisian yang di backup oleh TNI melakukan pengamanan  di beberapa titik dan terus melakukan imbauan kepada warga agar tidak melakukan kumpul -kumpul mengingat masih dalam situasi pandemi Covid -19.

Baca Juga :  Jalan Dipalang, Akses ke Pelabuhan Perikanan Terganggu

   “Sejak sore hari kami sudah terus melakukan imbauan kepada warga, dan melakukan pengamanan dan menempatkan personel di beberapa titik seperti di Tugu Salib , dengan tujuan agar warga tidak berkumpul dengan waktu yang lama,” ungkapnya sabtu (2/1) kemarin.

  Kapolres juga mengaku sudah meminimalisir  angka pemabukan sejak awal  dengan gencar melakukan razia terhadap tempat pembuatan miras lokal yang menjadi pilihan utama warga menghadapi tahun baru, sehingga angka pemabukan itu bisa ditekan, hal ini terlihat dari tak ada kecelakaan lalulintas pada malam pergantian tahun dan itu sama seperti tahun lalu.

  “Tahun lalu juga kita tidak ada kecelakaan   pergantian tahun, di tahun 2020-2021 juga sama tidak ada warga yang mengalami kecelakaan, karena kita melakukan  penekanan dari tempat penjualan dan pembuatan milo  jenis Balo atau CT,”jelasnya .

Pesta kembang api yang ada di lingkaran Brawijaya, Merauke, Kamis (31/12). ( SULO/CEPOS)

   Sementara itu di Merauke, kendati  kasus Corona di Merauke  terus bertambah, namun tak menyurutkan  semangat warga Merauke keluar rumah  menikmati pesta kembang api  pada malam pergantian tahun, 2020 ke 2021.   Seperti pantuan Cenderawasih Pos di  sekitar Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke. Ratusan  warga Merauke  datang memadati Libra untuk menyaksikan dan menikmati pesta kembang api  yang berlangsung sekitar 10 menit tanpa  hentinya  itu.

Baca Juga :  Kepala Kampung Diminta Buat Perencanaan dengan Baik

  Pihak Kepolisian Resor Merauke melakukan pengamanan dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak berkerumun serta mengatur lalu lintas. Meski sebelumnya  masyarakat diimbau   untuk tidak melakukan  konvoi kendaraan, namun  di saat pergantian  tahun tersebut sebagian masyarakat Merauke  turun ke jalan melakukan konvoi kendaraan baik roda dua  maupun roda empat.

   Secara  umum, pelaksanaan pergantian tahun  di Merauke  berlangsung aman, damai dan lancar. Hanya orang mabuk  yang  cukup banyak. Bahkan, sebagian diantara  mabuk tersebut yang membawa senjata tajam berupa parang dan kampak.

   Tak heran, puluhan  warga yang mabuk dan membawa senjata tajam tajam  tersebut digelandang Polisi ke  Mapolres  Merauke. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji mengungkapkan, bahwa secara umum pergantian tahun  di Merauke  berjalan aman dan lancar. Hanya diakui, orang yang mabuk dan membawa senjata dan mengganggu orang  yang cukup banyak. ‘’Beberapa diantaranya berhasil kita amankan karena mabuk dan membawa senjata tajam,’’ kata Kapolres.

    Kapolres  menegaskan bahwa bagi yang membawa parang dan mengancam-ancam masyarakat  akan di proses secara hukum dimana pelaku akan diijerat dengan  UU Darurat dengan ancaman hukuman  maksimal 10 tahun penjara.  (*/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya