Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Bentuk Tim Audit Untuk Sikapi Kelangkaan BBM

Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung, SH didampingi Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Eka Ganta Chandra, SIP dan Asisten I Sekda Kabupaten Merauke Drs Agustinus  Joko Guritno, M.Si saat memimpin rapat dengan pertamina dan pengelola SPBU  terkait kelangkaan BBM di Merauke, Rabu (30/10)  ( FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE- Menyikapi kelangkaan BBM  yang  terjadi di Merauke dalam beberapa hari terakhir  yang berujung pada  terjadinya antrean panjang, membuat  Pemerintah  Daerah bersama Polres  Merauke dan Kodim 1707/Merauke menggelar  rapat   dengan para pengelola  SPBU, APMS dan pihak Pertamina Merauke  yang dipimpin langsung  Kapolres Merauke AKBP  Bahara Marpaung, SH  di ruang data Polres Merauke, Rabu (30/10). 

   Kapolres didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Sekda Kabupaten Merauke Drs Agustinus  Joko Guritno, M.Si mewakili bupati  dan  Dandim 1707/Merauke Letkol Inf.  Eka Ganta Chandra, SIP.  

  Pada kesempatan tersebut,  Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung mempertanyakan terjadinya  antrean truk-truk  untuk pengisian BBM jenis solar,  dan kelangkaan BBM premium. Sehingga selaku aparat penegak hukum dan   Pemerintah Kabupaten Merauke mengundang para pengelola  BBM untuk   menyikapi keresahan yang dialami masyarakat saat ini  guna mencari solusinya.  

Baca Juga :  Bantu PMI, Polres Gelar Donor Darah

  Menurut Kapolres,  untuk menindaklanjuti  kelangkaan BBM yang terjadi ini pihaknya akan bentuk tim untuk  melakukan audit adanya kelangkaan BBM jenis solar dan premium tersebut.  Jika nantinya ada permainan sehingga terjadi kelangkaan, akan  diproses secara hukum.      

   Sementara perwakilan dari PT. Pertamina, Risal  menjelaskan bahwa saat ini dilakukan pembatasan pendistribusian ke SPBU- SPBU dikarenakan  pemakaian BBM subsidi tersebut   hampir over kapasitas. Menurutnya, untuk Kabupaten Merauke, kuota  untuk BBM subsidi jenis Solar sebanyak  22.304 Kl.  Sedangkan hingga akhir bulan September 2019 sudah terealisasi sebanyak 19.735 Kl. Sementara kuota BBM jenis premium sebanyak  26.948 Kl dan sudah teralisasi sebanyak 21.936 Kl.  

Baca Juga :  Puluhan Nakes RSUD Merauke Terpapar Covid

   Pada akhir rapat tersebut disepakati  bahwa pada 5 Nopember 2019 akan dilaksanakan rapat koordinasi lagi dengan membawa data-data yang akurat.  Meski   pihak pertamina melakukan pembatasan untuk premium sehingga masyarakat sulit mendapatkan  di SPBU, namun  faktanya bahwa penjualan  BBM  premium  di pinggir-pinggir jalan   tetap  berjalan.  Belum diketahui dimana para penjual  BBM eceran ini   mendapatkan  BBM Premium dengan harga jual  yang mereka  patok antara Rp 9.000-10.000 per liter. (ulo/tri)  

Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung, SH didampingi Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Eka Ganta Chandra, SIP dan Asisten I Sekda Kabupaten Merauke Drs Agustinus  Joko Guritno, M.Si saat memimpin rapat dengan pertamina dan pengelola SPBU  terkait kelangkaan BBM di Merauke, Rabu (30/10)  ( FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE- Menyikapi kelangkaan BBM  yang  terjadi di Merauke dalam beberapa hari terakhir  yang berujung pada  terjadinya antrean panjang, membuat  Pemerintah  Daerah bersama Polres  Merauke dan Kodim 1707/Merauke menggelar  rapat   dengan para pengelola  SPBU, APMS dan pihak Pertamina Merauke  yang dipimpin langsung  Kapolres Merauke AKBP  Bahara Marpaung, SH  di ruang data Polres Merauke, Rabu (30/10). 

   Kapolres didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Sekda Kabupaten Merauke Drs Agustinus  Joko Guritno, M.Si mewakili bupati  dan  Dandim 1707/Merauke Letkol Inf.  Eka Ganta Chandra, SIP.  

  Pada kesempatan tersebut,  Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung mempertanyakan terjadinya  antrean truk-truk  untuk pengisian BBM jenis solar,  dan kelangkaan BBM premium. Sehingga selaku aparat penegak hukum dan   Pemerintah Kabupaten Merauke mengundang para pengelola  BBM untuk   menyikapi keresahan yang dialami masyarakat saat ini  guna mencari solusinya.  

Baca Juga :  Dirugikan, Masyarakat Pemilik Hak Ulayat Keluarkan Pernyataan Sikap

  Menurut Kapolres,  untuk menindaklanjuti  kelangkaan BBM yang terjadi ini pihaknya akan bentuk tim untuk  melakukan audit adanya kelangkaan BBM jenis solar dan premium tersebut.  Jika nantinya ada permainan sehingga terjadi kelangkaan, akan  diproses secara hukum.      

   Sementara perwakilan dari PT. Pertamina, Risal  menjelaskan bahwa saat ini dilakukan pembatasan pendistribusian ke SPBU- SPBU dikarenakan  pemakaian BBM subsidi tersebut   hampir over kapasitas. Menurutnya, untuk Kabupaten Merauke, kuota  untuk BBM subsidi jenis Solar sebanyak  22.304 Kl.  Sedangkan hingga akhir bulan September 2019 sudah terealisasi sebanyak 19.735 Kl. Sementara kuota BBM jenis premium sebanyak  26.948 Kl dan sudah teralisasi sebanyak 21.936 Kl.  

Baca Juga :  Selain Bikin Rumah, Juga Bangun Jembatan

   Pada akhir rapat tersebut disepakati  bahwa pada 5 Nopember 2019 akan dilaksanakan rapat koordinasi lagi dengan membawa data-data yang akurat.  Meski   pihak pertamina melakukan pembatasan untuk premium sehingga masyarakat sulit mendapatkan  di SPBU, namun  faktanya bahwa penjualan  BBM  premium  di pinggir-pinggir jalan   tetap  berjalan.  Belum diketahui dimana para penjual  BBM eceran ini   mendapatkan  BBM Premium dengan harga jual  yang mereka  patok antara Rp 9.000-10.000 per liter. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya