Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Dilanda Banjir Rob, Ribuan Warga Waan Terancam Kelaparan

MERAUKE-Banjir rob yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia belum lama ini ternyata juga dialami masyarakat Kabupaten Merauke yang berada di pesisir Selatan Pulau Kimaam tepatnya di Distrik Waan.

   Akibat banjir rob ini, membuat masyarakat yang berjumlah sekitar lebih dari 6.000 jiwa tersebut terancam krisis pangan dan kelaparan. Pasalnya,  tanaman pangan mereka berupa umbi-umbian yang menjadi sumber makanan pokok siap panen rusak akibat  terendam air laut.
   Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Merauke Dominikus Ulukyanan, S.Pd, yang baru saja kembali melakukan reses dari wilayah  tersebut saat dihubungi Cenderawasih Pos  Sabtu (11/12) mengungkapkan, bahwa  banjir rob yang terjadi sejak 6 Desember tersebut lebih cepat dari perkiraan  masyarakat selama ini. Akibatnya, tanaman umbi-umbian yang menjadi persediaan bahan kebutuhan pokok warga  yang belum sempat dipanen, menjadi rusak.

Baca Juga :  Pendataan dan Verifikasi Aset Provinsi untuk Boven dan Mappi Selesai   

  “Setiap tahun banjir rob ini dialami masyarakat di  pesisir pantai Selatan khususnya di Distrik Waan. Itu sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Tapi, biasanya selama ini banjir rob terjadi sekitar  bulan Februari. Tapi, tahun ini lebih cepat datang dari biasanya di luar perkiraan masyarakat, sehingga masyarakat belum sempat melakukan panen yang menjadi persediaan kebutuhan pokok untuk beberapa bulan kedepan, banjir rob sudah datang,” kata Politisi Partai Golkar ini.

   Dominikus berharap  musibah  yang dialami masyarakat  di bulan Desember ini tidak terjadi di bulan Februari lagi. “Tapi kalau ini masih terjadi, maka tentunya masyarakat bisa   mengalami krisis pangan. Karena untuk mempersiapkan ini masyarakat butuh waktu sekitar 3 bulan lagi kedepan, karena  harus tanam  ubi lagi dan menunggu hasilnya,”  terangnya.

  Yang dibutuhkan  sekarang lanjut Dominikus bagaimana ada kapal atau pengusaha  yang bisa datang ke sana membawa beras dan membeli  ikan masyarakat. Karena di sana ikan sangat melimpah. Hanya pasarnya yang sangat terbatas. “Kalau ada   kapal yang ke sana membawa beras sekaligus membeli akan masyarakat itu lebih bagus lagi,” tandasnya.

Baca Juga :  Ratusan Warga Terima Zakat Fitrah

   Soal banjir rob ini,  Dominikus  Ulukyanan mengaku sudah sampaikan ke Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, untuk diambil langkah-langkah penanganan terutama mengirim bantuan bahan makanan ke  masyarakat yang mengalami musibah  banjir rob tersebut. Banjir rob yang terjadi ini langsung mendapat respon dari masyarakat Merauke dengan menggelar aksi penggalangan dana bantuan peduli banjir rob  Waan yang dimulai  Minggu (12/12) kemarin. Aksi  peduli ini dilakukan di sejumlah titik traffic light Merauke.  (ulo/tri)

MERAUKE-Banjir rob yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia belum lama ini ternyata juga dialami masyarakat Kabupaten Merauke yang berada di pesisir Selatan Pulau Kimaam tepatnya di Distrik Waan.

   Akibat banjir rob ini, membuat masyarakat yang berjumlah sekitar lebih dari 6.000 jiwa tersebut terancam krisis pangan dan kelaparan. Pasalnya,  tanaman pangan mereka berupa umbi-umbian yang menjadi sumber makanan pokok siap panen rusak akibat  terendam air laut.
   Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Merauke Dominikus Ulukyanan, S.Pd, yang baru saja kembali melakukan reses dari wilayah  tersebut saat dihubungi Cenderawasih Pos  Sabtu (11/12) mengungkapkan, bahwa  banjir rob yang terjadi sejak 6 Desember tersebut lebih cepat dari perkiraan  masyarakat selama ini. Akibatnya, tanaman umbi-umbian yang menjadi persediaan bahan kebutuhan pokok warga  yang belum sempat dipanen, menjadi rusak.

Baca Juga :  Developer dan Pemkab Jayapura Jangan Malas Tahu Soal Banjir

  “Setiap tahun banjir rob ini dialami masyarakat di  pesisir pantai Selatan khususnya di Distrik Waan. Itu sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Tapi, biasanya selama ini banjir rob terjadi sekitar  bulan Februari. Tapi, tahun ini lebih cepat datang dari biasanya di luar perkiraan masyarakat, sehingga masyarakat belum sempat melakukan panen yang menjadi persediaan kebutuhan pokok untuk beberapa bulan kedepan, banjir rob sudah datang,” kata Politisi Partai Golkar ini.

   Dominikus berharap  musibah  yang dialami masyarakat  di bulan Desember ini tidak terjadi di bulan Februari lagi. “Tapi kalau ini masih terjadi, maka tentunya masyarakat bisa   mengalami krisis pangan. Karena untuk mempersiapkan ini masyarakat butuh waktu sekitar 3 bulan lagi kedepan, karena  harus tanam  ubi lagi dan menunggu hasilnya,”  terangnya.

  Yang dibutuhkan  sekarang lanjut Dominikus bagaimana ada kapal atau pengusaha  yang bisa datang ke sana membawa beras dan membeli  ikan masyarakat. Karena di sana ikan sangat melimpah. Hanya pasarnya yang sangat terbatas. “Kalau ada   kapal yang ke sana membawa beras sekaligus membeli akan masyarakat itu lebih bagus lagi,” tandasnya.

Baca Juga :  Kampung Pumo Distrik Silo Karno Doga Terendam Banjir, Kesulitan Bahan Makanan

   Soal banjir rob ini,  Dominikus  Ulukyanan mengaku sudah sampaikan ke Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, untuk diambil langkah-langkah penanganan terutama mengirim bantuan bahan makanan ke  masyarakat yang mengalami musibah  banjir rob tersebut. Banjir rob yang terjadi ini langsung mendapat respon dari masyarakat Merauke dengan menggelar aksi penggalangan dana bantuan peduli banjir rob  Waan yang dimulai  Minggu (12/12) kemarin. Aksi  peduli ini dilakukan di sejumlah titik traffic light Merauke.  (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya