Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Bulan September, Rata-Rata 17 Kasus Covid Perhari

Prosentase kematian di Papua, Merauke Urutan Pertama  

MERAUKE-  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita mengungkapkan bahwa selama bulan September 2021  telah terjadi penurunan kasus Covid-19.  

   “Saat ini di seluruh Indonesia  terjadi penurunan kasus Covid-19,’’ kata Nevile R. Muskita, kepada wartawan di temui   disela-sela kunjungan Menkopolhukum dan Mendagri di Stadion Katalpal, Sabtu (11/9).  

   Nevile mengungapkan bahwa jika selama bulan Agustus 2021, per minggu 300 kasus atau perharinya rata-rata 40-50 kasus, maka di bulan September  2021 terjadi  penurunan yang signifikan.  Di bulan September, rata-rata 17 kasus perharinya.  

   “Dengan penurunan kasus seperti itu, maka yang sembuh juga semakin banyak. Meski  ada juga yang meninggal,’’ terangnya.   

Baca Juga :  Polres Boven Digoel Temukan 20 Paket Ganja Kering 

  Begitu juga dengan yang meninggal mengalami penurunan. Jika  di bulan Agustus jumlah yang meninggal 93 orang atau rata-rata  3 orang meninggal per hari, maka di bulan September  sampai tanggal 11  September 2021 jumlah yang meninggal 13 orang. Atau  rata-rata perhari 1 orang meninggal.

   Hanya diakui  Nevile  Muskita, bahwa  tingkat kematian  di Merauke dibandingkan dengan yang kena Covid sangat tinggi dan menempati urutan pertama  di Papua dibandingkan dengan Kota Jayapura. Sebab, sejak pandemi  Covid sampai 11 September 2021, jumlah yang   terkonfirmasi di Kabupaten Merauke sebanyak 3.540 orang. Sementara yang meninggal  sudah tercatat 242 orang.

    Dibandingkan dengan Kota Jayapura, dimana yang terpapar Covid-19 sebanyak 12.785 orang, sedangkan yang meninggal 257 orang. “Tingkat kematian kita di Merauke masih diatas 6 persen yakni 6,8 persen kematian dari  total  terkonfirmasi Covid-19  di Kabupaten Merauke. Tingkat kematian yang tinggi ini membuat kita  saat ini berada di urutan pertama tingkat kematian tertinggi,” jelas  Nevile.

Baca Juga :  Pukul Kapolsek, Pelaku Menangis di Depan Jaksa

    Dikatakan, tingkat  kematian yang tinggi ini dikarenakan  karena komorbid. “Kalau kita perhatikan kasus  belakangan ini, kebanyakan yang meninggal lansia dan komorbid,” pungkasnya. (ulo/tri)  

Prosentase kematian di Papua, Merauke Urutan Pertama  

MERAUKE-  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita mengungkapkan bahwa selama bulan September 2021  telah terjadi penurunan kasus Covid-19.  

   “Saat ini di seluruh Indonesia  terjadi penurunan kasus Covid-19,’’ kata Nevile R. Muskita, kepada wartawan di temui   disela-sela kunjungan Menkopolhukum dan Mendagri di Stadion Katalpal, Sabtu (11/9).  

   Nevile mengungapkan bahwa jika selama bulan Agustus 2021, per minggu 300 kasus atau perharinya rata-rata 40-50 kasus, maka di bulan September  2021 terjadi  penurunan yang signifikan.  Di bulan September, rata-rata 17 kasus perharinya.  

   “Dengan penurunan kasus seperti itu, maka yang sembuh juga semakin banyak. Meski  ada juga yang meninggal,’’ terangnya.   

Baca Juga :  Bawa Ganja, Seorang Pemuda Ditangkap

  Begitu juga dengan yang meninggal mengalami penurunan. Jika  di bulan Agustus jumlah yang meninggal 93 orang atau rata-rata  3 orang meninggal per hari, maka di bulan September  sampai tanggal 11  September 2021 jumlah yang meninggal 13 orang. Atau  rata-rata perhari 1 orang meninggal.

   Hanya diakui  Nevile  Muskita, bahwa  tingkat kematian  di Merauke dibandingkan dengan yang kena Covid sangat tinggi dan menempati urutan pertama  di Papua dibandingkan dengan Kota Jayapura. Sebab, sejak pandemi  Covid sampai 11 September 2021, jumlah yang   terkonfirmasi di Kabupaten Merauke sebanyak 3.540 orang. Sementara yang meninggal  sudah tercatat 242 orang.

    Dibandingkan dengan Kota Jayapura, dimana yang terpapar Covid-19 sebanyak 12.785 orang, sedangkan yang meninggal 257 orang. “Tingkat kematian kita di Merauke masih diatas 6 persen yakni 6,8 persen kematian dari  total  terkonfirmasi Covid-19  di Kabupaten Merauke. Tingkat kematian yang tinggi ini membuat kita  saat ini berada di urutan pertama tingkat kematian tertinggi,” jelas  Nevile.

Baca Juga :  Gubernur Tegaskan Job Fit Bukan Formalitas

    Dikatakan, tingkat  kematian yang tinggi ini dikarenakan  karena komorbid. “Kalau kita perhatikan kasus  belakangan ini, kebanyakan yang meninggal lansia dan komorbid,” pungkasnya. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya