‘’Karena itu, kepada ketua dan seluruh pengurus yang baru saja dilantik juga agar menjadikan masjid raya sebagaimana yang sudah dilakukan Nabi Muhammad. Selain Masjid sebagai tempat sembahyang, tempat untuk beribadah dan solatm masjid juga dijadikan sebagai pusat pendidikan dan pusat pembelajaran, pusat dakwa dan pusat syiar agama,’’ tandasnya.
Namun yang lebih penting lagi, lanjut Pj Gubernur Apolo Safanpo, masjid dijadikan sebagai tempat untuk mempersatukan seluruh umat Muslim di wilayah Provinsi Papua Selatan. Tidak boleh ada gab-gab antara ormas Islam, antar kelompok Islam. Semua kelompok harus dipersatukan oleh pengurus masjid.
‘’Ini tantangan bagi ketua dan seluruh pengurus bahwa harus berlaku adil untuk semua kelompok untuk seluruh umat dari seluruh spektrum aliran. Negara dan pemerintah hadir untuk memfasilitasi, memediasi seluruh lembaga-lembaga keagamaan yang ada di seluruh NKRI secara khusus di Provinsi Papua Selatan. Kita tetap berpegang semboyang leluhur bangsa kita Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu,’’ katanya.
Ditambahkan Pj Apolo Sapanfo bahwa para pendahulu dan penderi bangsa serta seluruh umat meyakini bahwa perbedaan, kebhinekaan dan keanekaragaman adalah karya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena tidak seorang manusia yang sanggup menciptakan kebhinekaan dan keanekaragaman. Karena kebhinekaan dan keragaman merupakan karya Tuhan. ‘’Karena itu, kita punya tugas adalah merawat dan menjaga kebinekaan dan keberagaman supaya tunggal ika. Karena tunggal ika menjadi upaya kita bersama,’’ tandasnya. (ulo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos