MERAUKE- Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Pungli) Polres Merauke siap mendalami truk yang melakukan antrean BBM Solar di SPBU di Merauke dalam bebarapa hari terakhir ini.
Wakapolres Merauke yang juga Ketua Tim Saber Pungli Kompol YS Kadang ditemui media ini di ruang kerjanya mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendalami fenomena antrean truk di SPBU dalam melakukan pengisian bahan bakar solar tersebut.
“Kami siap dalami adanya antrean panjang truk di SPBU di Merauke tersebut. Apa yang menyebabkan terjadinya antrean panjang ini,’’ tandas Kompol YS Kadang.
Menurut Wakapolres YS Kadang, jika nantinya dalam pemeriksaan tersebut ditemukan adanya permainan yang terjadi menyebabkan antrean BBM di SPBU tersebut terjadi pihaknya akan mengambil tindakan tegas. ‘’Kita akan proses jika nantinya dalam penyelidikan itu ditemukan adanya pelanggaran hukum,’’ terangnya.
Seperti diketahui bahwa antrean panjang truk tersebut di SPBU tersebut telah terjadi dalam beberapa saat belakangan ini. Antrean seperti ini hampir selalu terjadi ketika proyek-proyek pemerintah mulai dilaksanakan.
Diketahui bahwa terjadi perbedaan harga yang sangat menjolok antara BBM Solar disubsidi dan non subsidi. BBM Solar subsidi yang ada di SPBU tersebut dengan harga Rp 5.100 per liter. Sementara untuk Solar Non subsidi dengan harga Rp 13.000 perliter. Artinya terdapat selisih kurang lebih Rp 7.000 perliternya.
Sementara yang mengantre di SPBU tersebut kebanyakan adalah truk-truk yang besar. Antreannya dari pagi bahkan sampai sore. Seperti pemandangan yang terjadi Rabu (8/10) kemarin di SPBU Parakomando dan SPBU jalan Ahmad Yani Merauke. terjadi antrean yang cukup panjang d ikedua SPBU yang ada dalam Kota Merauke itu. (ulo/tri)
MERAUKE- Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Pungli) Polres Merauke siap mendalami truk yang melakukan antrean BBM Solar di SPBU di Merauke dalam bebarapa hari terakhir ini.
Wakapolres Merauke yang juga Ketua Tim Saber Pungli Kompol YS Kadang ditemui media ini di ruang kerjanya mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendalami fenomena antrean truk di SPBU dalam melakukan pengisian bahan bakar solar tersebut.
“Kami siap dalami adanya antrean panjang truk di SPBU di Merauke tersebut. Apa yang menyebabkan terjadinya antrean panjang ini,’’ tandas Kompol YS Kadang.
Menurut Wakapolres YS Kadang, jika nantinya dalam pemeriksaan tersebut ditemukan adanya permainan yang terjadi menyebabkan antrean BBM di SPBU tersebut terjadi pihaknya akan mengambil tindakan tegas. ‘’Kita akan proses jika nantinya dalam penyelidikan itu ditemukan adanya pelanggaran hukum,’’ terangnya.
Seperti diketahui bahwa antrean panjang truk tersebut di SPBU tersebut telah terjadi dalam beberapa saat belakangan ini. Antrean seperti ini hampir selalu terjadi ketika proyek-proyek pemerintah mulai dilaksanakan.
Diketahui bahwa terjadi perbedaan harga yang sangat menjolok antara BBM Solar disubsidi dan non subsidi. BBM Solar subsidi yang ada di SPBU tersebut dengan harga Rp 5.100 per liter. Sementara untuk Solar Non subsidi dengan harga Rp 13.000 perliter. Artinya terdapat selisih kurang lebih Rp 7.000 perliternya.
Sementara yang mengantre di SPBU tersebut kebanyakan adalah truk-truk yang besar. Antreannya dari pagi bahkan sampai sore. Seperti pemandangan yang terjadi Rabu (8/10) kemarin di SPBU Parakomando dan SPBU jalan Ahmad Yani Merauke. terjadi antrean yang cukup panjang d ikedua SPBU yang ada dalam Kota Merauke itu. (ulo/tri)