Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Dua Pelaku Jambret Diringkus

Kapolres  Merauke AKBP  Agustinus Ary  Purwanto, SIK  didampingi Kasat Reskrim  AKP Carroland  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si,  saat menggelar konfrensi pers, Sabtu  (7/3). ( FOTO:Sulo/Cepos )

MERAUKE-Setelah berhasil mengungkap  dan menangkap  5  sindikat  pencurian sepeda motor,  Polres Merauke    kembali  berhasil mengungkap dan meringkus  dua pelaku   pencurian dengan  kekerasan atau jambret  yang selama ini  sangat meresahkan masyarakat  khususnya para kaum hawa yang sering menjadi  sasaran. Kedua  pelaku yang diringkus  tersebut masih di bawah umur,  berinsial FB dan AS.  

   Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary  Purwanto, SIK  didampingi Kasat Reskrim  AKP Carroland  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si,  saat menggelar konfrensi pers, Sabtu  (7/3) mengungkapkan, kedua pelaku  yang berhasil diungkap dan diringkus ini adalah pelaku jambret   terhadap seorang ibu di Jalan Kali Weda, Kelurahan  Seringgu Jaya, 4 Maret  2020. 

   Saat itu, korban  yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya  mengendarai sepeda motor, lalu  dihadang oleh kedua pelaku. Selanjutnya, merampas tas milik korban yang  berisi uang serta membawa kabur sepeda motor   milik korban. ‘Dalam melakukan aksinya, kedua pelaku  membawa  parang panjang untuk mengancam korbannya,’’ kata   Kapolres.   

Baca Juga :  Kapolda Diminta Selesaikan Masalah Antrian BBM 

   Selain   jambret   di Kali Weda tersebut,  pelaku  kata Kapolres, juga   sering melakukan  aksinya di sekitar    pertokoan KSN.   “Dari pemeriksaan sementara,  kedua pelaku  juga sering melakukan aksinya di sekitar  KSN. Tapi, kita terus mengembangkan kemungkinan  kedua pelaku melakukan  aksinya di tempat  lain,”  jelasnya.  

   Kedua pelaku  mengaku  tinggal di Merauke  dalam  2 tahun  terakhir. ‘’Keduanya  berhasil kita  tangkap  pada tempat  yang sama,’’ kata    Kapolres. 

  Dari hasil pemeriksaan sementara ,diketahui bahwa hasil kejahatan   kedua pelaku tersebut digunakan untuk berfoya-foya. Kapolres  menjelaskan, bahwa pihaknya   masih  terus mengembangkan dan melakukan penyelidikan terkait pelaku lainnya   yang   selama ini  telah dilaporkan  ke pihak Kepolisian. Kapolres mengaku bahwa  dalam  beberapa  bulan terakhir ini    pencurian  dengan kekerasan   telah meningkat. 

Baca Juga :  Tempuh Perjalanan 3 Hari, Satgas TMMD Tiba di Merauke 

  “Kami banyak mendapat laporan maupun  informasi  baik itu   langsung datang ke  SPKT  maupun  lewat media sosial. Merespon   itu,   kita efektifkan Opsnal   Reskrim  yang  ada untuk melakukan penyelidikan   dan berhasil mengungkap dan menangkap  kedua pelaku ini, ‘’ terangnya.

   Kapolres  juga menegaskan bahwa  pihaknya  sudah memerintahkan anggota  bagi  oknum masyarakat yang membawa  senjata tajam seperti   parang, kampak atau pisau  bukan  pada tempatnya  untuk  segera diamankan dan pihaknya  akan proses agar  ada efek jera  bagi oknum masyarakat yang  suka membawa alat  tajam untuk membuat  kriminal bahkan  membunuh  orang lain. 

  “Kalau   misalnya  bawa  parang atau kampak ke sawah, tidak mungkin  kita amankan. Tapi kalau  di  dalam kota   dan malam hari bawa  alat tajam maka   kita akan   amankan untuk  proses secara hukum,’’ tandasnya. (ulo/tri) 

Kapolres  Merauke AKBP  Agustinus Ary  Purwanto, SIK  didampingi Kasat Reskrim  AKP Carroland  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si,  saat menggelar konfrensi pers, Sabtu  (7/3). ( FOTO:Sulo/Cepos )

MERAUKE-Setelah berhasil mengungkap  dan menangkap  5  sindikat  pencurian sepeda motor,  Polres Merauke    kembali  berhasil mengungkap dan meringkus  dua pelaku   pencurian dengan  kekerasan atau jambret  yang selama ini  sangat meresahkan masyarakat  khususnya para kaum hawa yang sering menjadi  sasaran. Kedua  pelaku yang diringkus  tersebut masih di bawah umur,  berinsial FB dan AS.  

   Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary  Purwanto, SIK  didampingi Kasat Reskrim  AKP Carroland  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si,  saat menggelar konfrensi pers, Sabtu  (7/3) mengungkapkan, kedua pelaku  yang berhasil diungkap dan diringkus ini adalah pelaku jambret   terhadap seorang ibu di Jalan Kali Weda, Kelurahan  Seringgu Jaya, 4 Maret  2020. 

   Saat itu, korban  yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya  mengendarai sepeda motor, lalu  dihadang oleh kedua pelaku. Selanjutnya, merampas tas milik korban yang  berisi uang serta membawa kabur sepeda motor   milik korban. ‘Dalam melakukan aksinya, kedua pelaku  membawa  parang panjang untuk mengancam korbannya,’’ kata   Kapolres.   

Baca Juga :  Jaga Komitmen dan Kedepankan Pendekatan Persuasif

   Selain   jambret   di Kali Weda tersebut,  pelaku  kata Kapolres, juga   sering melakukan  aksinya di sekitar    pertokoan KSN.   “Dari pemeriksaan sementara,  kedua pelaku  juga sering melakukan aksinya di sekitar  KSN. Tapi, kita terus mengembangkan kemungkinan  kedua pelaku melakukan  aksinya di tempat  lain,”  jelasnya.  

   Kedua pelaku  mengaku  tinggal di Merauke  dalam  2 tahun  terakhir. ‘’Keduanya  berhasil kita  tangkap  pada tempat  yang sama,’’ kata    Kapolres. 

  Dari hasil pemeriksaan sementara ,diketahui bahwa hasil kejahatan   kedua pelaku tersebut digunakan untuk berfoya-foya. Kapolres  menjelaskan, bahwa pihaknya   masih  terus mengembangkan dan melakukan penyelidikan terkait pelaku lainnya   yang   selama ini  telah dilaporkan  ke pihak Kepolisian. Kapolres mengaku bahwa  dalam  beberapa  bulan terakhir ini    pencurian  dengan kekerasan   telah meningkat. 

Baca Juga :  Dinsos Kirim 6 Pecandu Lem Aibon ke Makassar   

  “Kami banyak mendapat laporan maupun  informasi  baik itu   langsung datang ke  SPKT  maupun  lewat media sosial. Merespon   itu,   kita efektifkan Opsnal   Reskrim  yang  ada untuk melakukan penyelidikan   dan berhasil mengungkap dan menangkap  kedua pelaku ini, ‘’ terangnya.

   Kapolres  juga menegaskan bahwa  pihaknya  sudah memerintahkan anggota  bagi  oknum masyarakat yang membawa  senjata tajam seperti   parang, kampak atau pisau  bukan  pada tempatnya  untuk  segera diamankan dan pihaknya  akan proses agar  ada efek jera  bagi oknum masyarakat yang  suka membawa alat  tajam untuk membuat  kriminal bahkan  membunuh  orang lain. 

  “Kalau   misalnya  bawa  parang atau kampak ke sawah, tidak mungkin  kita amankan. Tapi kalau  di  dalam kota   dan malam hari bawa  alat tajam maka   kita akan   amankan untuk  proses secara hukum,’’ tandasnya. (ulo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya