MERAUKE– SD Inpres Gudang Arang, Kelurahan Kamahedoga dan SD YPPK Biangkuk di Kelurahan Karang Indah akhirnya menerima Makan Bergizi Gratis ditandai dengan launching yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan Ignasius Babaga untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Perempuan Papua Selatan yang akan melayani 8 Sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 3.900 di SD Inpres Gudang Arang, Senin (4/8).
Sekda Kabupaten Merauke Yermias Paulus Ruben Ndiken mengatakan bahwa sekitar 90 persen siswa yang ada di sekolah ini adalah anak-anak asli Papua, yang saat dari rumah belum tentu sarapan pagi.
‘’Saya ikut senang karena anak-anak yang ada di SD Gudang arang ini bisa mendapatkan MBG. Harapannya setelah mendapatkan MBG ini, antusiasme anak-anak yang ada di sini untuk sekolah semakin tinggi,’’ harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Papua Selatan Ignasius Babaga mengakui bahwa makanan, salah satu yang menjadi hambatan bagi anak-anak OAP dalam Pendidikan.
‘’Kalau tidak makan, kita sudah tahu pasti anak itu tidak akan datang ke sekolah. Atau dia tidak makan tapi tetap datang ke sekolah namun kita bisa lihat di sekolah seperti apa,’’ katanya.
MERAUKE– SD Inpres Gudang Arang, Kelurahan Kamahedoga dan SD YPPK Biangkuk di Kelurahan Karang Indah akhirnya menerima Makan Bergizi Gratis ditandai dengan launching yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan Ignasius Babaga untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Perempuan Papua Selatan yang akan melayani 8 Sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 3.900 di SD Inpres Gudang Arang, Senin (4/8).
Sekda Kabupaten Merauke Yermias Paulus Ruben Ndiken mengatakan bahwa sekitar 90 persen siswa yang ada di sekolah ini adalah anak-anak asli Papua, yang saat dari rumah belum tentu sarapan pagi.
‘’Saya ikut senang karena anak-anak yang ada di SD Gudang arang ini bisa mendapatkan MBG. Harapannya setelah mendapatkan MBG ini, antusiasme anak-anak yang ada di sini untuk sekolah semakin tinggi,’’ harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Papua Selatan Ignasius Babaga mengakui bahwa makanan, salah satu yang menjadi hambatan bagi anak-anak OAP dalam Pendidikan.
‘’Kalau tidak makan, kita sudah tahu pasti anak itu tidak akan datang ke sekolah. Atau dia tidak makan tapi tetap datang ke sekolah namun kita bisa lihat di sekolah seperti apa,’’ katanya.
