Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Diserang Wereng, Produksi Padi Tahun ini Diprediksi Turun

MERAUKE–Selain pemupukan yang kurang maksimal karena kuota pupuk subsidi yang diterima petani di Merauke pada tahun ini sangat terbatas atau jauh dari kebutuhan, padi di sejumlah kawasan pertanian di Merauke diserang hama wereng. Bahkan ada wereng coklat yang telah menyerang padi petani tersebut. Hal ini tentu akan diprediksikan akan menurunkan hasil produksi panen tahun 2022 ini. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Ir. Ratna Lauce, M.Si ketika ditemui media ini membenarkan, banyak lahan yang diserang hama tersebut.

”Memang sudah diinformasikan dan kami sempat melihat ke lapangan. Memang banyak lahan-lahan kita yang terkena hama wereng. Bahkan ada wereng coklat. Ini yang sangat mengagumkan karena memang di musim –musim seperti ini itentitas hujan terlalu tinggi. Terjadi perendaman lahan-lahan. Ini yang salah satu yang menyebabkan hama ini cepat meluas,” katanya.

Baca Juga :  Ingatkan Jangan Lawan Petugas Ketika Aset Pemerintah Mau Ditarik

Hama Wereng ini, kata Ratna Lauce terjadi baik di Semangga, Rawa Sari, Tanah Miring dan jumlah tempat. ”bahkan laporan kami dari Sermayam I itu Wereng Coklat,” katanya.

Ratna Lauce menjelaskan, setelah adanya laporan hama Wereng ini, salah satu langkah mengambil langkah-langkah, salah satunya dengan memberi pestisida pembasmi wereng. Hanya saja diakui bahwa untuk persediaan pestisida pembasmi wereng ini sangat terbatas sehingga sampai saat stoknya kosong. ”Stok yang ada sekarang sudah kadeluwarsa. Dari tahun kemarin, kita sudah minta sudah ke provinsi maupun pusat, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Ini yang sangat mengkhwatirkan kita,” katanya.

Terkait dengan itu, ia mengimbau kepada petani untuk melakukan penanaman secara serempak. Sebab, salah satu penyebab lainnya ketika penanaman tidak dilakukan secara serempak. ”Ada yang sudah tanam 1 bulan baru tanam. Atau ada yang sudah panen, tapi lainnya baru tanam. Ini salah satu penyebab,”jelasnya.

Baca Juga :  Kemensos Nonaktifkan 51.630 Peserta PBI  BPJS Kesehatan   

Namun ditambahkan, satu kendala yang dialami ketika melihat pengamat hama yang sangat minim. Untuk satu kabupaten Merauke, tambah dia hanya 3 orang pengamat hama yakni 1 di Distrik Merauke, Semangga dan Kurik. Ditanya tentang luasan yang diserang hama tersebut, Ratna Lauce mengaku sekarang sampai ini belum dilakukan pendataan sudah berapa hektar yang diserang wereng. (ulo/th)

 

MERAUKE–Selain pemupukan yang kurang maksimal karena kuota pupuk subsidi yang diterima petani di Merauke pada tahun ini sangat terbatas atau jauh dari kebutuhan, padi di sejumlah kawasan pertanian di Merauke diserang hama wereng. Bahkan ada wereng coklat yang telah menyerang padi petani tersebut. Hal ini tentu akan diprediksikan akan menurunkan hasil produksi panen tahun 2022 ini. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Ir. Ratna Lauce, M.Si ketika ditemui media ini membenarkan, banyak lahan yang diserang hama tersebut.

”Memang sudah diinformasikan dan kami sempat melihat ke lapangan. Memang banyak lahan-lahan kita yang terkena hama wereng. Bahkan ada wereng coklat. Ini yang sangat mengagumkan karena memang di musim –musim seperti ini itentitas hujan terlalu tinggi. Terjadi perendaman lahan-lahan. Ini yang salah satu yang menyebabkan hama ini cepat meluas,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Romanus Turun ke Lokasi Kebakaran di Wanam 

Hama Wereng ini, kata Ratna Lauce terjadi baik di Semangga, Rawa Sari, Tanah Miring dan jumlah tempat. ”bahkan laporan kami dari Sermayam I itu Wereng Coklat,” katanya.

Ratna Lauce menjelaskan, setelah adanya laporan hama Wereng ini, salah satu langkah mengambil langkah-langkah, salah satunya dengan memberi pestisida pembasmi wereng. Hanya saja diakui bahwa untuk persediaan pestisida pembasmi wereng ini sangat terbatas sehingga sampai saat stoknya kosong. ”Stok yang ada sekarang sudah kadeluwarsa. Dari tahun kemarin, kita sudah minta sudah ke provinsi maupun pusat, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Ini yang sangat mengkhwatirkan kita,” katanya.

Terkait dengan itu, ia mengimbau kepada petani untuk melakukan penanaman secara serempak. Sebab, salah satu penyebab lainnya ketika penanaman tidak dilakukan secara serempak. ”Ada yang sudah tanam 1 bulan baru tanam. Atau ada yang sudah panen, tapi lainnya baru tanam. Ini salah satu penyebab,”jelasnya.

Baca Juga :  UMKM OAP Terima Mesin Jahit dan Seset Kulit Buaya dari Pemprov    

Namun ditambahkan, satu kendala yang dialami ketika melihat pengamat hama yang sangat minim. Untuk satu kabupaten Merauke, tambah dia hanya 3 orang pengamat hama yakni 1 di Distrik Merauke, Semangga dan Kurik. Ditanya tentang luasan yang diserang hama tersebut, Ratna Lauce mengaku sekarang sampai ini belum dilakukan pendataan sudah berapa hektar yang diserang wereng. (ulo/th)

 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya