Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Tabrak Patok Batas Nelayan, Speed Boat Terbalik

Satu Anak Berumur 7 Tahun Meninggal

MERAUKE – Kecelakaan laut terjadi di Perairan Kampung Dokib, Distrik Tubang Kabupaten Merauke, Jumat (29/7) sekitar pukul 12.30 WIT. Ya, speed boat yang bermuatan 11 orang terbalik setelah menabrak patok batas nelayan. Satu anak berumur 7 tahun meninggal dunia.

Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK melalui Kapolsek Okaba Iptu Syukur Purba membenarkan laka laut yang terjadi tersebut dikonfirmasi, Kamis (4/8)

Kronologi kejadiannya, kata Kapolsek, berawal Kamis, (28/7) sekitar pukul 15.00 WIT, speed boat yang ditumpangi Guntur Korwa bersama 10 penumpang lainnya berangkat dari Pelabuhan Kelapa Lima Merauke menuju Kampung Komolom Distrik Kimaam. Sampai di Kumbe, Distrik Malind Merauke, mereka bermalam dan Sabtu, (29/7) sekitar pukul 05.00  WIT melanjutkan perjalanan,dan ketika tiba di perairan Distrik Tubang, cuaca buruk dan ombak besar.

Baca Juga :  Sejumlah Ruas Jalan Provinsi PPS Akan Jadi Perhatian

Sekitar pukul 12.30 WIT, ketika sampai di sekitar perairan Kampung Dokib, speed boat menabrak jaring patok nelayan sehingga baling-baling mesin tergulung dan mengakibatkan mesin tidak berfungsi.

Karena ombak besar, speed boat  tenggelam dan para penumpang terapung-apung sambil menunggu bantuan.

“Setelah 1 jam terapung, penduduk sekitar datang untuk membantu korban, namun penumpang atas nama Herlina berumur 7 lepas dari pegangan Imanuel, ayah korban. Namun ayahnya kembali mencari ke laut sambil berenang dan menemukannya serta membawa ke darat.

“Sampai di darat, korban masih sempat muntah dan dibawa ke Puskesmas, namun dalam perjalanan ke Puskesmas, korban sudah meninggal dunia,” katanya. Jenazah sendiri, kata Kapolsek, telah dimakamkan Sabtu, (30/7) di kampung Dokib Distrik Tubang.

Baca Juga :  Kapolres Kembali  Gerebek Penjualan Miras 

“Menurut keterangan Guntur Korwa, dari 11 penumpang itu ia tidak mengenal semuanya. Penumpang yang dia kenal adalah Martinus Yolmen sebagai driver, Imanuel Yolmen, Rafael Yolmen, Maria Yolmen. Tapi  6 penduduk Kampung Moi, Distrik Kimaam  yang jadi penumpang dia tidak kenal  identitasnya, ” katanya.

Ditambahkan, speed boat dan mesinnya telah berhasil ditemukan di Kampung Dokib Distrik Tubang. (ulo/tho)

Satu Anak Berumur 7 Tahun Meninggal

MERAUKE – Kecelakaan laut terjadi di Perairan Kampung Dokib, Distrik Tubang Kabupaten Merauke, Jumat (29/7) sekitar pukul 12.30 WIT. Ya, speed boat yang bermuatan 11 orang terbalik setelah menabrak patok batas nelayan. Satu anak berumur 7 tahun meninggal dunia.

Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK melalui Kapolsek Okaba Iptu Syukur Purba membenarkan laka laut yang terjadi tersebut dikonfirmasi, Kamis (4/8)

Kronologi kejadiannya, kata Kapolsek, berawal Kamis, (28/7) sekitar pukul 15.00 WIT, speed boat yang ditumpangi Guntur Korwa bersama 10 penumpang lainnya berangkat dari Pelabuhan Kelapa Lima Merauke menuju Kampung Komolom Distrik Kimaam. Sampai di Kumbe, Distrik Malind Merauke, mereka bermalam dan Sabtu, (29/7) sekitar pukul 05.00  WIT melanjutkan perjalanan,dan ketika tiba di perairan Distrik Tubang, cuaca buruk dan ombak besar.

Baca Juga :  PKBM Diminta Kembalikan Dana Sisa Ujian

Sekitar pukul 12.30 WIT, ketika sampai di sekitar perairan Kampung Dokib, speed boat menabrak jaring patok nelayan sehingga baling-baling mesin tergulung dan mengakibatkan mesin tidak berfungsi.

Karena ombak besar, speed boat  tenggelam dan para penumpang terapung-apung sambil menunggu bantuan.

“Setelah 1 jam terapung, penduduk sekitar datang untuk membantu korban, namun penumpang atas nama Herlina berumur 7 lepas dari pegangan Imanuel, ayah korban. Namun ayahnya kembali mencari ke laut sambil berenang dan menemukannya serta membawa ke darat.

“Sampai di darat, korban masih sempat muntah dan dibawa ke Puskesmas, namun dalam perjalanan ke Puskesmas, korban sudah meninggal dunia,” katanya. Jenazah sendiri, kata Kapolsek, telah dimakamkan Sabtu, (30/7) di kampung Dokib Distrik Tubang.

Baca Juga :  Balapan Liar Jadi Sasaran Operasi Ketupat

“Menurut keterangan Guntur Korwa, dari 11 penumpang itu ia tidak mengenal semuanya. Penumpang yang dia kenal adalah Martinus Yolmen sebagai driver, Imanuel Yolmen, Rafael Yolmen, Maria Yolmen. Tapi  6 penduduk Kampung Moi, Distrik Kimaam  yang jadi penumpang dia tidak kenal  identitasnya, ” katanya.

Ditambahkan, speed boat dan mesinnya telah berhasil ditemukan di Kampung Dokib Distrik Tubang. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya