Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

DBD di Asmat Mencapai 111 Kasus

asih Ada Warga Tolak Pemberian Abate

JAYAPURA-Total kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Asmat mencapai 111 kasus berdasarkan peta persebaran kasus DBD di Kabupaten Asmat, per tanggal 3 Agustus 2022. Dimana DBD sendiri tersebar di beberapa Distrik di Asmat seperti Distrik Agats, Suru-suru dan Distrik  Jetsy.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Sudarsono,SKM., menyampaikan, hingga kini yang masih menjadi kendala adalah sebagian warga di Asmat yang menolak pemberian abate.

Padahal manfaat dari abate untuk memberantas penyakit BBD dengan cara mengendalikan jumlah vektor. Bubuk abate merupakan pengendalian vektor penyakit demam berdarah secara kimia, bisa membunuh jentik-jentik nyamuk sebelum mencapai dewasa dan menyebarkan penyakit DBD. “Sebanyak 60 persen masyarakat di Asmat sudah menggunakan mosnon dan abate, sementara lainnya belum,” kata Sudarsono saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (4/8).

Baca Juga :  Giliran  KPU Yahukimo Diserang Massa Pendukung Caleg

Dijelaskan, pihaknya terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan pelajar untuk menekan penyebaran DBD di Asmat. Salah satunya soal penggunaan abate. “Khusus untuk pegawai dan non Papua kita berikan mereka abate, sedangkan  untuk masyarakat asli Asmat kita berikan mereka mosnon berupa tablet,” ungkapnya.

Pemberian abate ataupun mosnon dianggap penting sebab setiap rumah warga di Asmat memiliki beberapa tempat penampungan air bersih. “Setiap rumah punya penampung air  yang memiliki jentik nyamuk,” kata Sudarsono.

Selain itu menurut Sudarsono, tim dari Kementerian sudah tiba di Kabupaten Asmat dan melakukan penyuluhan di masyarakat. Direncanakan juga akan diadakan kerja bakti massal di daerah setempat.“Hingga kini stok obat kami dan alat fogging tersedia,” ucapnya. (fia/nat)

Baca Juga :  IKM Wajib Diterapkan di Semua Sekolah 

asih Ada Warga Tolak Pemberian Abate

JAYAPURA-Total kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Asmat mencapai 111 kasus berdasarkan peta persebaran kasus DBD di Kabupaten Asmat, per tanggal 3 Agustus 2022. Dimana DBD sendiri tersebar di beberapa Distrik di Asmat seperti Distrik Agats, Suru-suru dan Distrik  Jetsy.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Sudarsono,SKM., menyampaikan, hingga kini yang masih menjadi kendala adalah sebagian warga di Asmat yang menolak pemberian abate.

Padahal manfaat dari abate untuk memberantas penyakit BBD dengan cara mengendalikan jumlah vektor. Bubuk abate merupakan pengendalian vektor penyakit demam berdarah secara kimia, bisa membunuh jentik-jentik nyamuk sebelum mencapai dewasa dan menyebarkan penyakit DBD. “Sebanyak 60 persen masyarakat di Asmat sudah menggunakan mosnon dan abate, sementara lainnya belum,” kata Sudarsono saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (4/8).

Baca Juga :  Berharap Kunjungan Jokowi Tak Hanya Seremonial Belaka

Dijelaskan, pihaknya terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan pelajar untuk menekan penyebaran DBD di Asmat. Salah satunya soal penggunaan abate. “Khusus untuk pegawai dan non Papua kita berikan mereka abate, sedangkan  untuk masyarakat asli Asmat kita berikan mereka mosnon berupa tablet,” ungkapnya.

Pemberian abate ataupun mosnon dianggap penting sebab setiap rumah warga di Asmat memiliki beberapa tempat penampungan air bersih. “Setiap rumah punya penampung air  yang memiliki jentik nyamuk,” kata Sudarsono.

Selain itu menurut Sudarsono, tim dari Kementerian sudah tiba di Kabupaten Asmat dan melakukan penyuluhan di masyarakat. Direncanakan juga akan diadakan kerja bakti massal di daerah setempat.“Hingga kini stok obat kami dan alat fogging tersedia,” ucapnya. (fia/nat)

Baca Juga :  Operasi Kali Merah, Dua Orang Tewas

Berita Terbaru

Artikel Lainnya