MERAUKE- Ketua KPU Kabupaten Merauke Theresia Mahuze mengingatkan kepada seluruh Ketua dan Sekertaris PPD agar mengelola anggaran Pilkada secara terbuka dan transparan.
“Saya ingatkan kepada kita semua agar mengelola anggaran hibah ini secara terbuka dan transparan. Jangan ketua atau sekretaris yang pegang uang. Tapi, staf pengelola anggaran di PPD,’’ tandas Theresia Mahuze saat membuka bimbingan tehnis penyusunan pelaporan pertanggungjawaban pengelolaan dana hibah Pilkada serentak 2020 diikuti ketua, sektertaris dan staf pengelola anggaran PPD se-Kabupaten Merauke, Selasa (4/8) kemarin.
Menurut Theresia Mahuze, jika anggaran dikelola secara terbuka dan transparan maka pertanggungjawabannya juga akan mudah dilakukan. “Saya yakin dan percaya bahwa ketika semua dilakukan secara terbuka dan transparan maka pertanggungjawaban juga benar,’’ terangnya. Menurutnya, yang memegang uang adalah staf pengelola anggaran, sedangkan sekretaris hanya memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan di PPD.
“Sama dengan kita di KPU. Kegiatan-kegiatan semua difasilitasi dan diurus oleh sekretariatan,” terangnya.
Dikatakan, bimbingan tehnis ini dilakukan karena adanya anggaran hibah yang diturunkan ke PPD dan PPS untuk melaksanakan tahapan kegiatan Pilkada yang sedang berlangsung saat ini. Seperti Bimtek, monitoring sampai pada pleno rekapitulasi. “Semua itu harus dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar. Karena terkait dengan pertangungjawaban anggaran ini akan dilakukan dalam bentuk laporan, dimana laporan-laporan itu ada dokumen dan form yang harus dilengkapi. Pengisiannya harus sesuai dan benar. Karena itu, pada Bimtek ini kami secara khusus akan membimbing mereka bagaimana untuk mengisi dokumen atau form tadi seperti surat penyataan tanggungjawab,’’ tandasnya.
Theresia Mahuze menambahkan bahwa untuk pelaksanaan Pilkada serentak di Merauke ini seluruhnya ditanggung oleh APBD Kabupaten Merauke dimana KPU Merauke mendapat anggaran sebesar Rp 70 miliar. “Kalau dilihat cukup fantastis. Tapi setelah dibreak down ternyata tidak lagi seperti yang dibayangkan,’’ tandasnya. (ulo/tri)
MERAUKE- Ketua KPU Kabupaten Merauke Theresia Mahuze mengingatkan kepada seluruh Ketua dan Sekertaris PPD agar mengelola anggaran Pilkada secara terbuka dan transparan.
“Saya ingatkan kepada kita semua agar mengelola anggaran hibah ini secara terbuka dan transparan. Jangan ketua atau sekretaris yang pegang uang. Tapi, staf pengelola anggaran di PPD,’’ tandas Theresia Mahuze saat membuka bimbingan tehnis penyusunan pelaporan pertanggungjawaban pengelolaan dana hibah Pilkada serentak 2020 diikuti ketua, sektertaris dan staf pengelola anggaran PPD se-Kabupaten Merauke, Selasa (4/8) kemarin.
Menurut Theresia Mahuze, jika anggaran dikelola secara terbuka dan transparan maka pertanggungjawabannya juga akan mudah dilakukan. “Saya yakin dan percaya bahwa ketika semua dilakukan secara terbuka dan transparan maka pertanggungjawaban juga benar,’’ terangnya. Menurutnya, yang memegang uang adalah staf pengelola anggaran, sedangkan sekretaris hanya memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan di PPD.
“Sama dengan kita di KPU. Kegiatan-kegiatan semua difasilitasi dan diurus oleh sekretariatan,” terangnya.
Dikatakan, bimbingan tehnis ini dilakukan karena adanya anggaran hibah yang diturunkan ke PPD dan PPS untuk melaksanakan tahapan kegiatan Pilkada yang sedang berlangsung saat ini. Seperti Bimtek, monitoring sampai pada pleno rekapitulasi. “Semua itu harus dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar. Karena terkait dengan pertangungjawaban anggaran ini akan dilakukan dalam bentuk laporan, dimana laporan-laporan itu ada dokumen dan form yang harus dilengkapi. Pengisiannya harus sesuai dan benar. Karena itu, pada Bimtek ini kami secara khusus akan membimbing mereka bagaimana untuk mengisi dokumen atau form tadi seperti surat penyataan tanggungjawab,’’ tandasnya.
Theresia Mahuze menambahkan bahwa untuk pelaksanaan Pilkada serentak di Merauke ini seluruhnya ditanggung oleh APBD Kabupaten Merauke dimana KPU Merauke mendapat anggaran sebesar Rp 70 miliar. “Kalau dilihat cukup fantastis. Tapi setelah dibreak down ternyata tidak lagi seperti yang dibayangkan,’’ tandasnya. (ulo/tri)