Thursday, April 25, 2024
24.7 C
Jayapura

26 Peserta BLK “Terjebak” di Sorong dan Medan

MERAUKE-Sebanyak 26  warga  Merauke  yang  mengikuti  pelatihan di  Balai Latihan  Kerja (BLK)  Sorong dan Medan tidak bisa  kembali ke Merauke  gara-gara   penerbangan  penumpang  maupun kapal laut  yang ditutup.  

   Kepala  Dinas  Tenaga   Kerja  dan Transmigrasi Kabupaten Merauke  Keliops  Ndiken, S.STP   mengungkapkan, bahwa   sebenarnya   ke-26 orang  Merauke yang  mengikuti   pelatihan  di  2 tempat  tersebut  sudah  selesai,  namun karena  semua  transportasi  penumpang baik udara   dan laut sudah  ditutup  sehingga  mereka  tidak bisa balik   lagi ke Merauke.  

 “Sebanyak   26  orang yang  mengikuti  pelatihan  tersebut,  dimana   15  berada di BLK  Sorong dan  11di BLK  medan,’’ kata   Keliopas  Ndiken, ditemui media   di ruang  kerjanya  baru-baru ini.    

Baca Juga :  Wakapolres dan Kasat Reskrim Diganti

   Menurut  Keliopas Ndiken, karena  terlockdown saat  ini  untuk masalah makan minum  para peserta  selama belum  bisa  pulang ke Merauke menjadi  tanggung  jawab masing-masing     BLK. “Sedangkan kami hanya menyediakan  uang  saku mereka. Ini  yang  kami  bicarakan   tadi   soal   nasib mereka ini selama   terlockdown  di sana,’’ jelasnya.   

  Mantan  Kepala Dinas  Pemberdayaan Masyarakat  Kampung  Kabupaten Merauke   ini mengungkapkan   bahwa   di  kedua  BLK   tersebut mereka   mengikuti  pelatihan  menjahit, bangunan, komputer, otomotif dan listrik. “Pelatihan  yang diikuti oleh  para  pencari kerja ini dibiayai  oleh  APBN. Dimana  mereka  berangkat   mengikuti   pelatihan  tersebut sebelum  ada  pandemi virus   Corona,” tandas Keliopas  Ndiken. (ulo/tri)  

Baca Juga :  Ajak Warga Perbatasan Berkebun

MERAUKE-Sebanyak 26  warga  Merauke  yang  mengikuti  pelatihan di  Balai Latihan  Kerja (BLK)  Sorong dan Medan tidak bisa  kembali ke Merauke  gara-gara   penerbangan  penumpang  maupun kapal laut  yang ditutup.  

   Kepala  Dinas  Tenaga   Kerja  dan Transmigrasi Kabupaten Merauke  Keliops  Ndiken, S.STP   mengungkapkan, bahwa   sebenarnya   ke-26 orang  Merauke yang  mengikuti   pelatihan  di  2 tempat  tersebut  sudah  selesai,  namun karena  semua  transportasi  penumpang baik udara   dan laut sudah  ditutup  sehingga  mereka  tidak bisa balik   lagi ke Merauke.  

 “Sebanyak   26  orang yang  mengikuti  pelatihan  tersebut,  dimana   15  berada di BLK  Sorong dan  11di BLK  medan,’’ kata   Keliopas  Ndiken, ditemui media   di ruang  kerjanya  baru-baru ini.    

Baca Juga :  Ajak Warga Perbatasan Berkebun

   Menurut  Keliopas Ndiken, karena  terlockdown saat  ini  untuk masalah makan minum  para peserta  selama belum  bisa  pulang ke Merauke menjadi  tanggung  jawab masing-masing     BLK. “Sedangkan kami hanya menyediakan  uang  saku mereka. Ini  yang  kami  bicarakan   tadi   soal   nasib mereka ini selama   terlockdown  di sana,’’ jelasnya.   

  Mantan  Kepala Dinas  Pemberdayaan Masyarakat  Kampung  Kabupaten Merauke   ini mengungkapkan   bahwa   di  kedua  BLK   tersebut mereka   mengikuti  pelatihan  menjahit, bangunan, komputer, otomotif dan listrik. “Pelatihan  yang diikuti oleh  para  pencari kerja ini dibiayai  oleh  APBN. Dimana  mereka  berangkat   mengikuti   pelatihan  tersebut sebelum  ada  pandemi virus   Corona,” tandas Keliopas  Ndiken. (ulo/tri)  

Baca Juga :  Kepsek SMA YPK Ternyata Belum Buat Laporan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya