MERAUKE – Petani di Merauke merasa gembira setelah Perum Bulog kembali menyerap beras petani. Pasalnya, hasil panen petani tersebuit dapat terserap lagi.
Yuniarti, salah satu petani di Merauke ditemui media ini mengaku sangat senang dengan kembalinya Bulog menyerap beras petani tersebut. ‘’Tentu itu kabar gembira kalau Bulog bisa membeli kembali beras petani melalui usaha penggilingan yang menjadi mitra Bulog selama ini,’’kata Yuniarti.
Dikatakan, jika Bulog tidak lagi membeli beras tersebut maka tentunya petani akan kesulitan untuk memasarkan hasil panen mereka. Sebab, selama ini Bulog masioh menjadi andalan dalam menyerap hasil panen petani melalaui usaha penggilingan tersebut. ‘’Kalau misalnya Bulog tidak membeli lagi, baru kami mau jual kemana,’’ katanya.
Selama ini, diakui Yuniarti, bahwa ada pedagang atau pembeli diluar Bulog. Namun beras yang dibeli para pengusaha diluar Bulog tersebut tidak sebanyak yang dilakukan oleh Bulog.
Soal harga, dia meminta kalau bisa dinaikan lagi, sehingga petani bisa semakin sejahtera. ‘’Harga pembelian pemerintah melalui Bulog sebenarnya sudah cukup bagus, tapi kalau bisa dinaikan lagi sehingga petani benar-benar bisa merasakan kesejahteraan dari hasil panen mereka,’’ tandasnya.
Sekadar diketahui, untuk pengadaan baru setelah sempat berhenti membei beras dari petani karena adanya surat edaran dari Badan Pangan Nasional, Perum Bulog Merauke menargetkan pembelian beras dari petani lewat mitra usaha penggilingan sebanyak 6.000 ton. (ulo/wen)
 
MERAUKE – Petani di Merauke merasa gembira setelah Perum Bulog kembali menyerap beras petani. Pasalnya, hasil panen petani tersebuit dapat terserap lagi.
Yuniarti, salah satu petani di Merauke ditemui media ini mengaku sangat senang dengan kembalinya Bulog menyerap beras petani tersebut. ‘’Tentu itu kabar gembira kalau Bulog bisa membeli kembali beras petani melalui usaha penggilingan yang menjadi mitra Bulog selama ini,’’kata Yuniarti.
Dikatakan, jika Bulog tidak lagi membeli beras tersebut maka tentunya petani akan kesulitan untuk memasarkan hasil panen mereka. Sebab, selama ini Bulog masioh menjadi andalan dalam menyerap hasil panen petani melalaui usaha penggilingan tersebut. ‘’Kalau misalnya Bulog tidak membeli lagi, baru kami mau jual kemana,’’ katanya.
Selama ini, diakui Yuniarti, bahwa ada pedagang atau pembeli diluar Bulog. Namun beras yang dibeli para pengusaha diluar Bulog tersebut tidak sebanyak yang dilakukan oleh Bulog.
Soal harga, dia meminta kalau bisa dinaikan lagi, sehingga petani bisa semakin sejahtera. ‘’Harga pembelian pemerintah melalui Bulog sebenarnya sudah cukup bagus, tapi kalau bisa dinaikan lagi sehingga petani benar-benar bisa merasakan kesejahteraan dari hasil panen mereka,’’ tandasnya.
Sekadar diketahui, untuk pengadaan baru setelah sempat berhenti membei beras dari petani karena adanya surat edaran dari Badan Pangan Nasional, Perum Bulog Merauke menargetkan pembelian beras dari petani lewat mitra usaha penggilingan sebanyak 6.000 ton. (ulo/wen)