Saturday, July 5, 2025
21.5 C
Jayapura

PSN dalam Rangka Ketahanan Pangan Pasti Didukung 

MERAUKE-  Dalam rangka membangun ketahanan pangan di Indonesia, Pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan sebagai salah satu lokasi  Program Strategis Nasional (PSN) melalui rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk  cetak sawah baru. Rencana ini telah menimbulkan pro dan kontra dengan alasan masing-masing yang dapat diterima akal sehat. Misalnya  bagi yang  kontra dengan alasan  diantaranya kekuatiran akan dampak negatif yang ditimbulkan di kemudian hari.

   Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Selatan Jujuk Rianto ditemui media ini terkait dengan Program Strategis Nasional yang dicanangkan Pemerintah Pusat dan saat ini sudah dimulai dengan membuka jalan dan lahan sekitar 2.000 hektar di Distrik Ilwayab Kabupaten Merauke mengungkapkan bahwa tentu PSN dari pemerintah pusat didukung.

Baca Juga :  Program Ketahanan Pangan Lokal Pemkab Jayawijaya Panen Ubi Jalar

Hanya saja, lanjutnya,  untuk pembukaan lahan melalui proses-proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  ‘’Jadi seluruh proses pengalihan hutan itu harus melalui proses sesuai dengan perundangan-undangan. Mulai dari Amdal dan sebagainya,’’ katanya.

   Diakui Jujuk Rianto, setiap pembangunan pasti ada dampak positif dan dampak negatifnya. Karena  itu melalui kajian Amdal yang dilakukan, bagaimana  dampak-dampak negatif yang ditimbulkan  tersebut dapat diminimalisir.  Diantaranya yang akan dilakukan adalah rehabilitasi  hutan yang setiap tahunnya dilakukan.

  Sekadar diketahui, dalam rangka membangun ketahanan pangan di Indonesia, Pemerintah Pusat fokus dalam melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi di bidang pertanian. Salah satu yang dilakukan untuk intensifikasi  di Merauke berupa optimalisasi lahan (Oplah) sehingga diharapkan lewat Oplah itu petani bisa tanam sampai 3 kali. Sedangkan  untuk ekstensifikasi dengan rencana membuka lahan 1 juta hektar untuk cetak sawah baru. (ulo/wen)

Baca Juga :  Dua Permohonan Gugatan Pilkada Papua Selatan Masuk ke MK

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE-  Dalam rangka membangun ketahanan pangan di Indonesia, Pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan sebagai salah satu lokasi  Program Strategis Nasional (PSN) melalui rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk  cetak sawah baru. Rencana ini telah menimbulkan pro dan kontra dengan alasan masing-masing yang dapat diterima akal sehat. Misalnya  bagi yang  kontra dengan alasan  diantaranya kekuatiran akan dampak negatif yang ditimbulkan di kemudian hari.

   Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Selatan Jujuk Rianto ditemui media ini terkait dengan Program Strategis Nasional yang dicanangkan Pemerintah Pusat dan saat ini sudah dimulai dengan membuka jalan dan lahan sekitar 2.000 hektar di Distrik Ilwayab Kabupaten Merauke mengungkapkan bahwa tentu PSN dari pemerintah pusat didukung.

Baca Juga :  Akhirnya, Delapan Warga Bangladesh Dideportasi

Hanya saja, lanjutnya,  untuk pembukaan lahan melalui proses-proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  ‘’Jadi seluruh proses pengalihan hutan itu harus melalui proses sesuai dengan perundangan-undangan. Mulai dari Amdal dan sebagainya,’’ katanya.

   Diakui Jujuk Rianto, setiap pembangunan pasti ada dampak positif dan dampak negatifnya. Karena  itu melalui kajian Amdal yang dilakukan, bagaimana  dampak-dampak negatif yang ditimbulkan  tersebut dapat diminimalisir.  Diantaranya yang akan dilakukan adalah rehabilitasi  hutan yang setiap tahunnya dilakukan.

  Sekadar diketahui, dalam rangka membangun ketahanan pangan di Indonesia, Pemerintah Pusat fokus dalam melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi di bidang pertanian. Salah satu yang dilakukan untuk intensifikasi  di Merauke berupa optimalisasi lahan (Oplah) sehingga diharapkan lewat Oplah itu petani bisa tanam sampai 3 kali. Sedangkan  untuk ekstensifikasi dengan rencana membuka lahan 1 juta hektar untuk cetak sawah baru. (ulo/wen)

Baca Juga :  Pemilik Ulayat Tuntut Ganti Rugi Bandara Mopah Rp 226 Miliar

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya