Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Minta Pelajar dan Mahasiswa Dipulangkan

Para pelajar dan mahasiswa   yang tergabung dalam dalam  Forum Solidaritas  Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat   Papua  saat long march     meminta pemerintah  daerah memulangkan seluruh pelajar dan mahasiswa  Papua yang  ada di seluruh Kota  Studi di luar Papua.   Longmarch ini dikawal  langsung, Dandim, Kapolres, Sekda dan Wakil Ketua I DPRD Merauke dari  pasar Wamanggu menuju Kantor bupati Merauke,   Senin (30/9) (FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE-  Sekitar  seratusan  pelajar dan  mahasiswa yang  tergabung dalam  Forum Solidaritas  Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat   Papua mengggelar aksi demo damai  meminta  pemerimtah  memulangkan  pelajar dan mahasiswa  dari Selatan Papua  yakni   Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat yang ada di  seluruh kota studi  di Indonesia  di luar Papua  kembali ke Merauke.  

    Aksi  demo damai  dengan koordinator   lapangan  Agusta Maria  itu menilai, pelajar dan mahasiswa   yang  ada di luar Papua  saat ini  tidak aman lagi dan jiwanya  terancam.  Apalagi sejak kejadian  Wamena. 

   Para mahasiswa ini mengawali aksi demonya dari  Pasar Wamanggu  Merauke    dengan longmarch  menuju Kantor Bupati  Merauke.   Dandim 1707/Merauke  Letkol Inf. Eka Ganta Chandra, Kapolres  Merauke AKBP  Bahara Marpaung, SH, Sekda Drs Daniel Pauta dan Wakil Ketua I     DPRD  Merauke Hj. Almoratus   Solikha, S.Hi,  ikut   longmarch  ikut mengawal    langsung  aksi demo damai  dari Pasar Wamanggu sampai  di kantor  bupati  Merauke  tersebut.       

Baca Juga :  Tuntut Ganti Rugi, Pemilik Hak Ulayat Datangi RRI Merauke 

  Selain membawa  pengeras  suara  untuk melakukan  orasi dan menyampaikan   aspirasi   mereka, para    pelajar dan  mahasiswa  tersebut  juga membawa sejumlah  pamlet yang  isinya    menuntut pemerintah   untuk  memulangkan para mahasiswa   bagian Selatan Papua  tersebut kembali ke Papua.   

    Ketika sampai di depan  pintu  gerbang  Kantor bupati,  langkah  para mahasiswa yang melakukan aksi demo tersebut  sempat tertahan. Karena  pintu gerbang yang dijaga  pihak keamanan,  ditutup.   Setelah bernegosiasi, akhirnya para pendemo     tersebut kemudian  diperbolehkan masuk  halaman  kantor bupati. 

   Di  halaman   Kantor  bupati,   para   pelajar dan mahasiswa   tersebut secara  bergantian   melakukan orasi yang pada intinya   meminta   pemerintah  memulangkan   para mahasiswa  tersebut.    

   Sekda Drs Daniel Pauta ketika  diberi kesempatan   untuk menanggapi  aspirasi yang disampaikan  oleh  para pelajar  dan mahasiswa tersebut, Sekda   Daniel  Pauta langsung menyambungkan   telepon  dengan Bupati Merauke  Frederikus  Gebze   yang sedang berada di Makassar dengan mengunakan pengeras  suara.  Diketahui, sejak   Sabtu (28/9), bupati    Frederikus   Gebze  berada di  Makassar    bertemu dengan mahasiswa     yang ada di  Makassar. Melalui pengeras suara, bupati    Merauke  Frederikus Gebze menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa  tersebut    karena telah menyampaikan  aspirasi mereka.     

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Menuju Distrik Naukenjerai Masih Sebatas Wacana 

   ‘’Saya sudah  hadir di Makassar  dan  berbicara dengan mahassiwa dan menerima  aspirasi mereka,’’ katanya. 

  Menurut     Bupati,  untuk pemulangan tersebut bagi mahasiswa di sejumlah kota studi tersebut  pada prinsipnya pemerintah daerah akan membantu. ‘’Tapi   pertama adalah kami ingin memastikan mereka dan mendata mereka dengan baik. Sehingga mereka yang kembali  atau pulang ke Papua   ke  Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat    itu adalah  betul-betul sudah terdata. Sehingga saat kembali dan bisa  kuliah lagi,’’ katanya. (ulo/tri)  

Para pelajar dan mahasiswa   yang tergabung dalam dalam  Forum Solidaritas  Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat   Papua  saat long march     meminta pemerintah  daerah memulangkan seluruh pelajar dan mahasiswa  Papua yang  ada di seluruh Kota  Studi di luar Papua.   Longmarch ini dikawal  langsung, Dandim, Kapolres, Sekda dan Wakil Ketua I DPRD Merauke dari  pasar Wamanggu menuju Kantor bupati Merauke,   Senin (30/9) (FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE-  Sekitar  seratusan  pelajar dan  mahasiswa yang  tergabung dalam  Forum Solidaritas  Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat   Papua mengggelar aksi demo damai  meminta  pemerimtah  memulangkan  pelajar dan mahasiswa  dari Selatan Papua  yakni   Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat yang ada di  seluruh kota studi  di Indonesia  di luar Papua  kembali ke Merauke.  

    Aksi  demo damai  dengan koordinator   lapangan  Agusta Maria  itu menilai, pelajar dan mahasiswa   yang  ada di luar Papua  saat ini  tidak aman lagi dan jiwanya  terancam.  Apalagi sejak kejadian  Wamena. 

   Para mahasiswa ini mengawali aksi demonya dari  Pasar Wamanggu  Merauke    dengan longmarch  menuju Kantor Bupati  Merauke.   Dandim 1707/Merauke  Letkol Inf. Eka Ganta Chandra, Kapolres  Merauke AKBP  Bahara Marpaung, SH, Sekda Drs Daniel Pauta dan Wakil Ketua I     DPRD  Merauke Hj. Almoratus   Solikha, S.Hi,  ikut   longmarch  ikut mengawal    langsung  aksi demo damai  dari Pasar Wamanggu sampai  di kantor  bupati  Merauke  tersebut.       

Baca Juga :  Mentan Akan Tambah Alokasi Pupuk Subsidi di Merauke

  Selain membawa  pengeras  suara  untuk melakukan  orasi dan menyampaikan   aspirasi   mereka, para    pelajar dan  mahasiswa  tersebut  juga membawa sejumlah  pamlet yang  isinya    menuntut pemerintah   untuk  memulangkan para mahasiswa   bagian Selatan Papua  tersebut kembali ke Papua.   

    Ketika sampai di depan  pintu  gerbang  Kantor bupati,  langkah  para mahasiswa yang melakukan aksi demo tersebut  sempat tertahan. Karena  pintu gerbang yang dijaga  pihak keamanan,  ditutup.   Setelah bernegosiasi, akhirnya para pendemo     tersebut kemudian  diperbolehkan masuk  halaman  kantor bupati. 

   Di  halaman   Kantor  bupati,   para   pelajar dan mahasiswa   tersebut secara  bergantian   melakukan orasi yang pada intinya   meminta   pemerintah  memulangkan   para mahasiswa  tersebut.    

   Sekda Drs Daniel Pauta ketika  diberi kesempatan   untuk menanggapi  aspirasi yang disampaikan  oleh  para pelajar  dan mahasiswa tersebut, Sekda   Daniel  Pauta langsung menyambungkan   telepon  dengan Bupati Merauke  Frederikus  Gebze   yang sedang berada di Makassar dengan mengunakan pengeras  suara.  Diketahui, sejak   Sabtu (28/9), bupati    Frederikus   Gebze  berada di  Makassar    bertemu dengan mahasiswa     yang ada di  Makassar. Melalui pengeras suara, bupati    Merauke  Frederikus Gebze menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa  tersebut    karena telah menyampaikan  aspirasi mereka.     

Baca Juga :  Lagi, Jambret Beraksi

   ‘’Saya sudah  hadir di Makassar  dan  berbicara dengan mahassiwa dan menerima  aspirasi mereka,’’ katanya. 

  Menurut     Bupati,  untuk pemulangan tersebut bagi mahasiswa di sejumlah kota studi tersebut  pada prinsipnya pemerintah daerah akan membantu. ‘’Tapi   pertama adalah kami ingin memastikan mereka dan mendata mereka dengan baik. Sehingga mereka yang kembali  atau pulang ke Papua   ke  Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat    itu adalah  betul-betul sudah terdata. Sehingga saat kembali dan bisa  kuliah lagi,’’ katanya. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya