Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Peluru Bersarang di Kepala, Seorang Bocah Tewas

Ibu korban Yustus Piri dipapah saat datang ke Mapolres Merauke dalam rangka membicarakan penyelesaian kekeluargaan dengan keluarga pelaku, Sabtu (29/5) ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE-Nasib naas dialami  Yustus Yampiri (8). Anak  tunggal pasangan Urbanus Piri dan Margareta Piri  itu nyawanya tak dapat tertolong lagi akibat peluru dari senapan angin bersarang di kepalanya. Picel Piri, paman dari korban saat datang di Mapolres Merauke, Sabtu  (29/5) mengungkapkan bahwa hari naas itu terjadi  pada Minggu (23/5) sekitar pukul 09.00 WIT.

  Saat itu, korban bersama dengan 3 temannya pergi berburu burung menggunakan ketapel dan senapan angin di sekitar persawahan yang ada di sekitar Jalan Husen Palela.  Saat pulang di Gang Kanggep, Jalan Husepn Palela,  Rois Sakai (14)  yang membawa senapan angin tersebut mengisi 2 peluru ke dalam senapan angin tersebut. Kemudian memompa mengisi angin.

Baca Juga :  Tidak Sekedar Diucapkan, Netralitas ASN Harus Jadi Komitmen    

  Setelah  itu, salah satu teman korban memegang moncong dari senapan tersebut kemudian pelaku menarik pelatuknya sehingga peluru mengenai telinga kanan bagian bawah.  “Korban sempat dirawat di RSUD Merauke  tapi nyawanya tak tertolong. Ini karena peluru itu bersarang dalam kepalanya,” kata Picel Piri.

  Atas peristiwa  ini membuat kedua orang tua korban terpukul terutama ibu kandung dari korban. Pasalnya, korban  merupakan satu-satunya sebagai harapan penerus keluarga karena dia anak tunggal. “Dia  anak tunggal,” lanjut Picel Piri.

   Saat  datang di Mapolres Merauke dalam rangka pembicaraan secara kekeluargaan dengan keluarga  pelaku, karena pelaku sendiri baru akan berumur 14 tahun, ibu kandung dari korban harus dipapah  oleh suami dan  keluarga lainnya. “Dia masih sangat shock, karena korban anak satu-satunya,” tandas Picel Piri. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Bawa Ganja, Seorang Pemuda Ditangkap
Ibu korban Yustus Piri dipapah saat datang ke Mapolres Merauke dalam rangka membicarakan penyelesaian kekeluargaan dengan keluarga pelaku, Sabtu (29/5) ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE-Nasib naas dialami  Yustus Yampiri (8). Anak  tunggal pasangan Urbanus Piri dan Margareta Piri  itu nyawanya tak dapat tertolong lagi akibat peluru dari senapan angin bersarang di kepalanya. Picel Piri, paman dari korban saat datang di Mapolres Merauke, Sabtu  (29/5) mengungkapkan bahwa hari naas itu terjadi  pada Minggu (23/5) sekitar pukul 09.00 WIT.

  Saat itu, korban bersama dengan 3 temannya pergi berburu burung menggunakan ketapel dan senapan angin di sekitar persawahan yang ada di sekitar Jalan Husen Palela.  Saat pulang di Gang Kanggep, Jalan Husepn Palela,  Rois Sakai (14)  yang membawa senapan angin tersebut mengisi 2 peluru ke dalam senapan angin tersebut. Kemudian memompa mengisi angin.

Baca Juga :  Kebersamaan dan Kedamaian Kekuatan Membangun Negeri 

  Setelah  itu, salah satu teman korban memegang moncong dari senapan tersebut kemudian pelaku menarik pelatuknya sehingga peluru mengenai telinga kanan bagian bawah.  “Korban sempat dirawat di RSUD Merauke  tapi nyawanya tak tertolong. Ini karena peluru itu bersarang dalam kepalanya,” kata Picel Piri.

  Atas peristiwa  ini membuat kedua orang tua korban terpukul terutama ibu kandung dari korban. Pasalnya, korban  merupakan satu-satunya sebagai harapan penerus keluarga karena dia anak tunggal. “Dia  anak tunggal,” lanjut Picel Piri.

   Saat  datang di Mapolres Merauke dalam rangka pembicaraan secara kekeluargaan dengan keluarga  pelaku, karena pelaku sendiri baru akan berumur 14 tahun, ibu kandung dari korban harus dipapah  oleh suami dan  keluarga lainnya. “Dia masih sangat shock, karena korban anak satu-satunya,” tandas Picel Piri. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Sidang Mantan Sekda Mappi Masuki Pemeriksaan Saksi  Ahli

Berita Terbaru

Artikel Lainnya