Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

Viral, Pasien Ditolak RSAL dan Akhirnya Meninggal

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RSAL Merauke Letkol (K) dr.  Nursito, didampingi Kadispen Mayor Laut Firdaus  saat memberikan keterangan pers, Sabtu (26/2).   

Karumkit: Kami Minta Maaf dan Siap Bertanggung Jawab 

MERAUKE– Pelayanan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Merauke menjadi viral di media sosial, khususnya  konten tiktok. Dimana dalam video yang viral tersebut, keluarga dari pasien datang  ke  UGD RSAL tersebut mengamuk dengan suara yang cukup keras karena seorang pasien anak berumur 10 tahun bernama  Adriana Mahuze ditolak oleh petugas rumah sakit tersebut dan saat dibawa ke RSUD Merauke, nyawanya tidak tertolong dan meninggal. 

Adriana Mahuze  merupakan seorang yatim karena ibunya sudah meninggal dunia, sedangkan ayahnya tinggal di Kabupaten Asmat. Sedangkan selama ini ia tinggal bersama dengan neneknya  bernama Paskalis Mahuze di sekitar Pintu Air, Kelurahan Maro, Merauke.

Kepala Rumah Sakit  (Karumkit) RSAL Merauke  Letkol (K) dr.  Nursito menjelaskan,  pasien tersebut dibawa keluarganya di depan UGD RSAL dengan menggunakan pickup, Jumat (25/2) sekitar pukul  19.45 WIT. ‘’Jadi ada mobil pickup yang berhenti di depan UGD kami. Tidak berselang beberapa waktu, ada perawat dari Tim Trease untuk memeriksa  awal dengan langsung menuju ke mobil. Sementara pasien  tetap di kendaraan dan langsung difek di kendaraan,’’ katanya. 

Baca Juga :  Butuh Guru Kreatif dan Inovatif 

Nursito menjelaskan, berdasarkan hasil pengecekan menyimpulkan bahwa pasien tersebut dengan kondisi stabil dan sadar. Dengan penilaian itu,  lanjut dia, di mana pasien  masih sadar dan kondisi stabil, sementara di RSAL tidak ada dokter spesialis anak, sehingga untuk mempercepat penanganan, keluarga pasien diarahkan ke RSUD  Merauke yang menurutnya berjarak lebih sekitar 100 meter dari RSAL.‘’Sehingga diharapkan penanganan yang lenih cepat dan stabil, akhirnya diarahkan ke RSUD. Karena kita tidak ada dokter spesialis anak,’’ katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita yang datang langsung ke RSAL dengan  viralnya penolakan tersebut mengatakan, dari hasil pengecekan ke RSUD Merauke diperoleh keterangan bahwa  pasien setelah dirujuk ke RSUD Merauke memang pasien setelah sampai di rumah sakit kondisinya memburuk.

‘’Saat itu dilakukan penanganan, pasien tidak tertolong dan meninggal dunia. Jadi hal-hal ini harus kita klarifikasi ke masyarakat sehingga tidak menjadi bola liar yang  berkembang,’’ katanya.

Selain memberikan klarifikasi, Rumkit RSAL Merauke juga melakukan pertemuan dengan keluarga dari pasien.   Norbet Tebay, keluarga pasien sekaligus memviralkan video tersebut kepada wartawan mengatakan, dalam video tersebut, dirinya menyatakan bahwa akan melaporkan kepada bupati dan meminta pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit.

Baca Juga :  Jalan Merauke-Mappi Tidak Masuk Jalan Nasional 

‘’Tadi kami sudah ketemu dengan bupati dan beliau sudah respon dengan baik. Sekarang kami ketemu dengan pihak rumah sakit dan telah menindaklanjuti hal ini.  Masalah ini saya  akan tetap kawal  sampai urusan  ini selesai. Kalaupun tidak selesai, saya akan kembali memviralkan masalah  ini,’’ tandasnya.

Kepala Rumah Sakit RSAL  Letkol (K) dr.  Nursito menyampaikan permohonan kepada keluarga korban dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas  meninggalnya anak Adriana Mahuze tersebut. ‘’Kami  bertanggung jawab sepenuhnya dan akan ada proses selanjutnya,’’ kata  Nursito.

Dikatakan, dengan adanya kejadian ini, maka nantinya akan ada sidang etik secara internal dan  pasti akan dimonitor oleh keluarga. ‘’Proses masih akan terus berlanjut  dan prosesnya betul-betul terbuka,’’ katanya. 

Ditambahkan, dengan adanya kejadian ini  akan menjadi masukan yang sangat berarti dalam perbaikan pelayanan RSAL Merauke ke depan yang lebih baik.  ‘’Sekali lagi, kami mohon maaf ketidaknyamanan atas keperistiwa  semalam  dan ini akan kami laksanakan dengan proses-proses selanjutnya dengan proses sidang kode etik,’’pungkasnya. (ulo/tho)    

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RSAL Merauke Letkol (K) dr.  Nursito, didampingi Kadispen Mayor Laut Firdaus  saat memberikan keterangan pers, Sabtu (26/2).   

Karumkit: Kami Minta Maaf dan Siap Bertanggung Jawab 

MERAUKE– Pelayanan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Merauke menjadi viral di media sosial, khususnya  konten tiktok. Dimana dalam video yang viral tersebut, keluarga dari pasien datang  ke  UGD RSAL tersebut mengamuk dengan suara yang cukup keras karena seorang pasien anak berumur 10 tahun bernama  Adriana Mahuze ditolak oleh petugas rumah sakit tersebut dan saat dibawa ke RSUD Merauke, nyawanya tidak tertolong dan meninggal. 

Adriana Mahuze  merupakan seorang yatim karena ibunya sudah meninggal dunia, sedangkan ayahnya tinggal di Kabupaten Asmat. Sedangkan selama ini ia tinggal bersama dengan neneknya  bernama Paskalis Mahuze di sekitar Pintu Air, Kelurahan Maro, Merauke.

Kepala Rumah Sakit  (Karumkit) RSAL Merauke  Letkol (K) dr.  Nursito menjelaskan,  pasien tersebut dibawa keluarganya di depan UGD RSAL dengan menggunakan pickup, Jumat (25/2) sekitar pukul  19.45 WIT. ‘’Jadi ada mobil pickup yang berhenti di depan UGD kami. Tidak berselang beberapa waktu, ada perawat dari Tim Trease untuk memeriksa  awal dengan langsung menuju ke mobil. Sementara pasien  tetap di kendaraan dan langsung difek di kendaraan,’’ katanya. 

Baca Juga :  Di Boven Digoel, Dua Pemancing Dilaporkan Tersesat di Hutan 

Nursito menjelaskan, berdasarkan hasil pengecekan menyimpulkan bahwa pasien tersebut dengan kondisi stabil dan sadar. Dengan penilaian itu,  lanjut dia, di mana pasien  masih sadar dan kondisi stabil, sementara di RSAL tidak ada dokter spesialis anak, sehingga untuk mempercepat penanganan, keluarga pasien diarahkan ke RSUD  Merauke yang menurutnya berjarak lebih sekitar 100 meter dari RSAL.‘’Sehingga diharapkan penanganan yang lenih cepat dan stabil, akhirnya diarahkan ke RSUD. Karena kita tidak ada dokter spesialis anak,’’ katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita yang datang langsung ke RSAL dengan  viralnya penolakan tersebut mengatakan, dari hasil pengecekan ke RSUD Merauke diperoleh keterangan bahwa  pasien setelah dirujuk ke RSUD Merauke memang pasien setelah sampai di rumah sakit kondisinya memburuk.

‘’Saat itu dilakukan penanganan, pasien tidak tertolong dan meninggal dunia. Jadi hal-hal ini harus kita klarifikasi ke masyarakat sehingga tidak menjadi bola liar yang  berkembang,’’ katanya.

Selain memberikan klarifikasi, Rumkit RSAL Merauke juga melakukan pertemuan dengan keluarga dari pasien.   Norbet Tebay, keluarga pasien sekaligus memviralkan video tersebut kepada wartawan mengatakan, dalam video tersebut, dirinya menyatakan bahwa akan melaporkan kepada bupati dan meminta pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit.

Baca Juga :  Ajukan Anggaran Pengamanan Pilkada Rp 14 Miliar

‘’Tadi kami sudah ketemu dengan bupati dan beliau sudah respon dengan baik. Sekarang kami ketemu dengan pihak rumah sakit dan telah menindaklanjuti hal ini.  Masalah ini saya  akan tetap kawal  sampai urusan  ini selesai. Kalaupun tidak selesai, saya akan kembali memviralkan masalah  ini,’’ tandasnya.

Kepala Rumah Sakit RSAL  Letkol (K) dr.  Nursito menyampaikan permohonan kepada keluarga korban dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas  meninggalnya anak Adriana Mahuze tersebut. ‘’Kami  bertanggung jawab sepenuhnya dan akan ada proses selanjutnya,’’ kata  Nursito.

Dikatakan, dengan adanya kejadian ini, maka nantinya akan ada sidang etik secara internal dan  pasti akan dimonitor oleh keluarga. ‘’Proses masih akan terus berlanjut  dan prosesnya betul-betul terbuka,’’ katanya. 

Ditambahkan, dengan adanya kejadian ini  akan menjadi masukan yang sangat berarti dalam perbaikan pelayanan RSAL Merauke ke depan yang lebih baik.  ‘’Sekali lagi, kami mohon maaf ketidaknyamanan atas keperistiwa  semalam  dan ini akan kami laksanakan dengan proses-proses selanjutnya dengan proses sidang kode etik,’’pungkasnya. (ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya