BIAK-Pemerintah Kabupaten Biak Numfor tengah menyusun rencana besar untuk menggelar upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 secara perdana di gugusan Pulau Aimando Padaido, tepatnya di Pulau Bromsi, Distrik Aimando. Namun di balik gagasan monumental itu, pelaksanaan upacara ini memerlukan lebih dari sekadar rencana di atas kertas.
Bupati Biak Numfor, Markus Octovianus Mansnembra, menyampaikan bahwa gagasan ini lahir bukan sekadar untuk memindahkan lokasi upacara, melainkan membawa pesan kuat tentang hadirnya negara hingga ke pelosok pulau.
“Kami ingin menanamkan rasa kecintaan masyarakat terhadap NKRI, terutama saudara-saudara kita di pulau-pulau kecil yang selama ini mungkin belum pernah merasakan atmosfer perayaan kemerdekaan secara langsung,” ujar Bupati.
Namun, untuk mewujudkan gagasan besar ini, banyak tantangan teknis yang harus dihadapi. Akses transportasi menuju Pulau Bromsi, ketersediaan infrastruktur pendukung, kesiapan lokasi, hingga pengaturan logistik bagi tamu undangan dan masyarakat yang akan hadir, menjadi bagian penting yang harus dipersiapkan secara matang. Pelibatan unsur TNI-Polri, termasuk kehadiran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan atraksi militer, juga membutuhkan koordinasi lintas sektor yang tidak sederhana.
Dalam rapat bersama tim inti panitia, Plt Sekda Biak Numfor yang ditunjuk sebagai Ketua Umum Panitia menegaskan pentingnya sinergi semua pihak untuk memastikan kesiapan acara. Hadir dalam rapat tersebut jajaran strategis, mulai dari Komandan Lanal Biak, Pangkoops III, Komandan Guskamla, Lanud Manuhua, Dandim, mewakili Kapolres Biak, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, para Staf Ahli Bupati, hingga perwakilan OPD, BUMN/BUMD, dan akan turut diikuti oleh para Asosiasi Diving Biak.