Friday, July 4, 2025
24.1 C
Jayapura

Bantuan 1 Unit PCR Dari BNPB Tinggal Diterbangkan

Bupati Herry Ario Naap, SSi, MPd ketika melihat dari dekat Laboratorium RSUD Biak yang rencananya akan dijadikan tempat pengoperasian alat Polymerase Chain Reaction (PCR). ( FOTO:Fiktor/Cepos

BIAK-Satu unit alat pendeteksi Virus Corona (Covid-19), Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam waktu dekat akan tiba di Biak. Satu unit alat yang akan digunakan untuk memeriksa specimen swab itu merupakan bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).   Sejumlah peralatan pendukung untuk pengoperasian satu unit PCR itu juga telah disiapkan. 

  Bupati Herry Ario Naap, SSi, MPd saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya 1 unit bantuan  PCR yang tinggal diterbangkan dari Jakarta. Bahkan menurutnya, PCR itu tinggal disesuaikan dengan penerbangan, pasalnya penerbangan ke Biak terbatas sehingga saat ini sedang dikoordinasikan supaya pekan depan jika memungkinkan alatnya sudah bisa tiba di Biak. 

Baca Juga :  Sejumlah Sekolah di Biak Gelar Ujian Tanpa Kertas

  “Peralatan pendukungnya sebenarnya sudah ada di Biak sebagian, kalau ada pesawat tiap hari alatnya sudah bisa datang besok atau lusa. Namun persoalan penerbangan yang tentunya harus disesuaikan, alternatifnya bisa dibawa lewat pesawat Hercules, ya mudah-mudahan pekan depan kalau ada pernerbangan PCR itu sudah bisa dibawa ke Biak,” katanya.  

  Lalu bagaimana dengan rencana bantuan 1 unit PCR dari Provinsi Papua? Bupati menyatakan, untuk rencana bantuan dari Provinsi Papua masih menunggu informasi. “Kalau untuk bantuan provinsi memang sudah direncanakan, mudah-mudahan juga ada secepatnya sehingga pemeriksaan specimen swab dapat dilakukan lebih banyak,” ujarnya. 

  Bupati Herry Naap juga mengatakan, awalnya Pemerintah Kabupaten Biak Numfor memesan 2 unit PCR swab namun karena bertepatan saat itu diinformasikan dari BNPB dan Pemerintah Provinsi Papua rencananya akan membantu masing-masing 1 unit membuat pemesanan tersebut dibatalkan. Pasalnya, alat PCR itu harganya ratusan juta, bahkan untuk merk Jerman lebih dari Rp 1 miliar. (itb/tri)

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Biak Ajarkan Siswa Tanam Manggrove, Bawang dan Panen Tomat
Bupati Herry Ario Naap, SSi, MPd ketika melihat dari dekat Laboratorium RSUD Biak yang rencananya akan dijadikan tempat pengoperasian alat Polymerase Chain Reaction (PCR). ( FOTO:Fiktor/Cepos

BIAK-Satu unit alat pendeteksi Virus Corona (Covid-19), Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam waktu dekat akan tiba di Biak. Satu unit alat yang akan digunakan untuk memeriksa specimen swab itu merupakan bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).   Sejumlah peralatan pendukung untuk pengoperasian satu unit PCR itu juga telah disiapkan. 

  Bupati Herry Ario Naap, SSi, MPd saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya 1 unit bantuan  PCR yang tinggal diterbangkan dari Jakarta. Bahkan menurutnya, PCR itu tinggal disesuaikan dengan penerbangan, pasalnya penerbangan ke Biak terbatas sehingga saat ini sedang dikoordinasikan supaya pekan depan jika memungkinkan alatnya sudah bisa tiba di Biak. 

Baca Juga :  Tutup Festival Biak Munara Wampasi, Pj Bupati Biak Harapkan Lakukan Evaluasi

  “Peralatan pendukungnya sebenarnya sudah ada di Biak sebagian, kalau ada pesawat tiap hari alatnya sudah bisa datang besok atau lusa. Namun persoalan penerbangan yang tentunya harus disesuaikan, alternatifnya bisa dibawa lewat pesawat Hercules, ya mudah-mudahan pekan depan kalau ada pernerbangan PCR itu sudah bisa dibawa ke Biak,” katanya.  

  Lalu bagaimana dengan rencana bantuan 1 unit PCR dari Provinsi Papua? Bupati menyatakan, untuk rencana bantuan dari Provinsi Papua masih menunggu informasi. “Kalau untuk bantuan provinsi memang sudah direncanakan, mudah-mudahan juga ada secepatnya sehingga pemeriksaan specimen swab dapat dilakukan lebih banyak,” ujarnya. 

  Bupati Herry Naap juga mengatakan, awalnya Pemerintah Kabupaten Biak Numfor memesan 2 unit PCR swab namun karena bertepatan saat itu diinformasikan dari BNPB dan Pemerintah Provinsi Papua rencananya akan membantu masing-masing 1 unit membuat pemesanan tersebut dibatalkan. Pasalnya, alat PCR itu harganya ratusan juta, bahkan untuk merk Jerman lebih dari Rp 1 miliar. (itb/tri)

Baca Juga :  Optimalisasi Pemungutan Pajak, Pemkab Biak Gandeng DJP dan DJPK

Berita Terbaru

Artikel Lainnya