Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Tangkap Mata-mata Kelompok OPM  di Mapia

BIAK– Satu orang yang diduga kuat sebagai mata-mata dari gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditangkap di Pulau Mapia, Kabupaten Supiori. Pria tersebut berinisial PB dan ditangkap pada Sabtu (3/8). 

Penangkapan pria kelahiran Muris Besar ini  diawali dari laporan warga  saat anggota Pam Puter dan aparat gabungan lainnya melakukan kegiatan bakti sosial. PB dicurigai melakukan gerakan pengintaian terhadap tugas satgas di Mapia. Warga melaporkan gerakan mencurigakan itu kepada Komandan Satgas Marinir Pulau Terluar, dan Babinsa Koramil 06 Kodim 1708/BN Serka Frans Buinei.

Kemudian oleh gabungan anggota melakukan pendekatan dan meminta untuk koperatif untuk diperiksa, namun dirinya tidak mengindahkan. PB kemudian ditahan oleh aparat, dan kemudian dilakukan penggeledahan, dan benar saja sejumlah barang bukti yang didugakuat berbau gerakan separatis ditemukan.

Komandan Lanal Biak Kolonel Marinir Jinawi Atut Waluyanto, M.Tr.,Hanla mengatakan PB ditangkap dengan dalih kuat yang melakukan tugas mata-mata kepada anggota PAM Pulau Terluar. 

Baca Juga :  Periksa 10 Saksi dan Temukan 9 Lubang Peluru

Diketahui, aktivitas mencurigakan oleh PB ini kemudian ditemukan sejumlah bukti-bukti kuat. Ditemukan ada sekiranya 107 barang bawaan yang dijadikan bukti, dan bukti itu cukup kuat, karena terdapat Kartu Anggota OPM, baju loreng yang memiliki logo Bintang Kejora, buku-buku saku, sejumlah benda tajam.

Setelah diusut PB diduga kuat merupakan jaringan dari gerakan Benny Wenda di Papua Barat. PB sendiri dijelaskan memiliki pangkat sebagai Kopral, dan bertugas melakukan pengintaian di Pulau Terluar Mapia. 

“Yang bersangkutan melakukan aktivitas memantau anggota personel gabungan Pam Pulau Terluar di Mapia serta melakukan sejumlah kegiatan tertentu lainnya, masih dalam proses pendalaman,” ungkap Danlanal Biak Kol, dalam press releasenya di Mako Lanal Biak, Senin (5/8).

Marinir Jinawi Atut Waluyanto, dalam press release yang juga didampingi Danguskamla melalui Asintel Guskamla III Kol Darwin Simbolon, Dandim 1708/BN Kol. Inf Marsen Sinaga, Wakapolres Biak Numfor Muchsit Sefian, SIK, Perwira Polres Supiori, dan Pasi Intel Mayor (Mar) Decky Rumbiak. Juga para anggota personel gabungan satgas Pam Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Mapia.

Baca Juga :  Sebelum Dieksekusi Penambang Sempat Dikumpulkan Jadi Satu

Setelah proses penangkapan, terduga OPM ini kemudian dibawa ke Biak, pergeseran ke Biak, dari Pulau Mapia Supiori menggunakan KRI TNI AL Kapak 625 dibantu oleh Guskamla III Biak. Proses selanjutnya, terduga OPM ini kemudian menunggu untuk diserahkan ke Polres Supiori, dalam waktu dekat.

Pulau Mapia yang menjadi batas wilayah terluar bagian Utara dari teritorial Pulau Papua, Indonesia, memang menjadi perhatian dari segi keamanan oleh sejumlah anggota gabungan TNI/Polri yang melakukan tugas pengamanan pulau terluar. (il/ade).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

BIAK– Satu orang yang diduga kuat sebagai mata-mata dari gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditangkap di Pulau Mapia, Kabupaten Supiori. Pria tersebut berinisial PB dan ditangkap pada Sabtu (3/8). 

Penangkapan pria kelahiran Muris Besar ini  diawali dari laporan warga  saat anggota Pam Puter dan aparat gabungan lainnya melakukan kegiatan bakti sosial. PB dicurigai melakukan gerakan pengintaian terhadap tugas satgas di Mapia. Warga melaporkan gerakan mencurigakan itu kepada Komandan Satgas Marinir Pulau Terluar, dan Babinsa Koramil 06 Kodim 1708/BN Serka Frans Buinei.

Kemudian oleh gabungan anggota melakukan pendekatan dan meminta untuk koperatif untuk diperiksa, namun dirinya tidak mengindahkan. PB kemudian ditahan oleh aparat, dan kemudian dilakukan penggeledahan, dan benar saja sejumlah barang bukti yang didugakuat berbau gerakan separatis ditemukan.

Komandan Lanal Biak Kolonel Marinir Jinawi Atut Waluyanto, M.Tr.,Hanla mengatakan PB ditangkap dengan dalih kuat yang melakukan tugas mata-mata kepada anggota PAM Pulau Terluar. 

Baca Juga :  Elit Luar Masih Bermain Soal Isu Papua

Diketahui, aktivitas mencurigakan oleh PB ini kemudian ditemukan sejumlah bukti-bukti kuat. Ditemukan ada sekiranya 107 barang bawaan yang dijadikan bukti, dan bukti itu cukup kuat, karena terdapat Kartu Anggota OPM, baju loreng yang memiliki logo Bintang Kejora, buku-buku saku, sejumlah benda tajam.

Setelah diusut PB diduga kuat merupakan jaringan dari gerakan Benny Wenda di Papua Barat. PB sendiri dijelaskan memiliki pangkat sebagai Kopral, dan bertugas melakukan pengintaian di Pulau Terluar Mapia. 

“Yang bersangkutan melakukan aktivitas memantau anggota personel gabungan Pam Pulau Terluar di Mapia serta melakukan sejumlah kegiatan tertentu lainnya, masih dalam proses pendalaman,” ungkap Danlanal Biak Kol, dalam press releasenya di Mako Lanal Biak, Senin (5/8).

Marinir Jinawi Atut Waluyanto, dalam press release yang juga didampingi Danguskamla melalui Asintel Guskamla III Kol Darwin Simbolon, Dandim 1708/BN Kol. Inf Marsen Sinaga, Wakapolres Biak Numfor Muchsit Sefian, SIK, Perwira Polres Supiori, dan Pasi Intel Mayor (Mar) Decky Rumbiak. Juga para anggota personel gabungan satgas Pam Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Mapia.

Baca Juga :  KPU Intan Jaya: Tak Ada Perampasan Logistik oleh KKB

Setelah proses penangkapan, terduga OPM ini kemudian dibawa ke Biak, pergeseran ke Biak, dari Pulau Mapia Supiori menggunakan KRI TNI AL Kapak 625 dibantu oleh Guskamla III Biak. Proses selanjutnya, terduga OPM ini kemudian menunggu untuk diserahkan ke Polres Supiori, dalam waktu dekat.

Pulau Mapia yang menjadi batas wilayah terluar bagian Utara dari teritorial Pulau Papua, Indonesia, memang menjadi perhatian dari segi keamanan oleh sejumlah anggota gabungan TNI/Polri yang melakukan tugas pengamanan pulau terluar. (il/ade).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya