“Kita tahu Sarmi ini sangat luas. Aksesibilitas antar kampung dan distrik sangat membutuhkan biaya besar. Saat ini beberapa subsektor pembangunan juga terpaksa tidak dilanjutkan,” jelasnya.
Saat ditanya soal angka pasti besaran pemangkasan anggaran, Eduward mengaku belum bisa memberikan rincian karena baru saja dilantik sebagai Pj Sekda Sarmi. Ia mengatakan data tersebut lebih akurat jika disampaikan langsung oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Dinas Keuangan.
“Ada beberapa mata anggaran yang dipotong, mungkin termasuk dana Otsus. Efeknya sangat terasa di lapangan,” tambah Eduward.
Akibat dari perubahan program ini, tuntutan masyarakat terhadap pemerintah daerah semakin meningkat. Warga yang sejak awal mengikuti proses pengusulan program pembangunan lewat Musrenbang kini merasa kecewa karena program-program yang mereka harapkan harus tertunda.
“Ini memang jadi tantangan berat. Karena sejak awal tahapan usulan program sudah melibatkan masyarakat, tapi karena faktor efisiensi, banyak yang berubah,” pungkas Eduward.(roy).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos