Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

TSE Group Ikut Lestarikan Budaya Kuliner Khas Papua

BOVEN DIGOEL – Sagu sep merupakan kuliner tradisional yang khas dari Papua Selatan yang memiliki cita rasa gurih. Panganan tradisional ini diproses dengan mencampurkan tepung sagu dan kelapa yang diolah menjadi satu dan ditambahkan daging sekaligus rempah-rempah untuk menambah cita rasa.

Yang unik dari pembuatannya, sagu sep dimasak dengan menyiapkan api untuk membakar batu berukuran sebesar kepalan tangan, yang biasa disebut dengan tradisi “bakar batu”. Bakar batu merupakan ritual dari asli Tanah Papua untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting seperti kelahiran, perkawinan maupun ucapan syukur atas hasil panen.

Selain menggunakan cara dibakar menggunakan batu, sagu sep sendiri dapat dimasak dengan menggunakan arang kayu. Caranya, adonan sagu sep yang sudah terbungkus rapat dengan daun pisang diletakkan di atas arang kayu. Adonan sagu sep secara perlahan akan matang karena uap panas yang berasal dari arang kayu.

Baca Juga :  Pj Bupati Gomar Pimpin Apel Gabungan Perdana KORPRI Se-Kabupaten Mappi

Dilihat dari keistimewaan bahan dan cara pembuatannya, sagu sep tentu saja patut masuk ke dalam daftar makanan tradisional yang yang harus dilestarikan.PT Tunas Sawa Erma B (TSE-B) yang
pada Sabtu (26/8) menggelar kegiatan komunikasi bulanan di Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan pun beruntung bisa mencicipi hidangan spesial ini.

Hal ini tidak lepas dari kolaborasi TSE-B dengan masyarakat Getentiri, khususnya mama-mama Papua yang tinggal di sana.

“Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam membangun hubungan yang harmonis secara berkelanjutan bersama masyarakat,” kata Sutisna selaku perwakilan pihak perusahaan yang hadir saat itu.

Sementara itu, kegiatan komunikasi bulanan TSE-B disambut hangat oleh warga sekitar. “Kunjungan yang dilakukan oleh pihak perusahaan ini merupakan hal yang positif, apalagi dengan mengajak mama-mama di kampung untuk memasak makanan khas tradisional kami, saya harap kegiatan di saat ini dapat memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal yang berada di tempat kami,” tutur Germanus Vite salah satu ketua marga pada pihak perusahaan.

Baca Juga :  Pemprov Papua Maksimalkan Peran BLKI

PT TSE-B merupakan anak usaha dari Tunas Sawa Erma (TSE) Group yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit di Papua, yang berkomitmen dalam penerapan tata kelola sawit berkelanjutan dan terus berinovasi untuk mengedepankan tanggung jawab dibidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan dan infrastruktur. (*/ary)

BOVEN DIGOEL – Sagu sep merupakan kuliner tradisional yang khas dari Papua Selatan yang memiliki cita rasa gurih. Panganan tradisional ini diproses dengan mencampurkan tepung sagu dan kelapa yang diolah menjadi satu dan ditambahkan daging sekaligus rempah-rempah untuk menambah cita rasa.

Yang unik dari pembuatannya, sagu sep dimasak dengan menyiapkan api untuk membakar batu berukuran sebesar kepalan tangan, yang biasa disebut dengan tradisi “bakar batu”. Bakar batu merupakan ritual dari asli Tanah Papua untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting seperti kelahiran, perkawinan maupun ucapan syukur atas hasil panen.

Selain menggunakan cara dibakar menggunakan batu, sagu sep sendiri dapat dimasak dengan menggunakan arang kayu. Caranya, adonan sagu sep yang sudah terbungkus rapat dengan daun pisang diletakkan di atas arang kayu. Adonan sagu sep secara perlahan akan matang karena uap panas yang berasal dari arang kayu.

Baca Juga :  Meminta Klarifikasi Pernyataan Bupati Merauke

Dilihat dari keistimewaan bahan dan cara pembuatannya, sagu sep tentu saja patut masuk ke dalam daftar makanan tradisional yang yang harus dilestarikan.PT Tunas Sawa Erma B (TSE-B) yang
pada Sabtu (26/8) menggelar kegiatan komunikasi bulanan di Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan pun beruntung bisa mencicipi hidangan spesial ini.

Hal ini tidak lepas dari kolaborasi TSE-B dengan masyarakat Getentiri, khususnya mama-mama Papua yang tinggal di sana.

“Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam membangun hubungan yang harmonis secara berkelanjutan bersama masyarakat,” kata Sutisna selaku perwakilan pihak perusahaan yang hadir saat itu.

Sementara itu, kegiatan komunikasi bulanan TSE-B disambut hangat oleh warga sekitar. “Kunjungan yang dilakukan oleh pihak perusahaan ini merupakan hal yang positif, apalagi dengan mengajak mama-mama di kampung untuk memasak makanan khas tradisional kami, saya harap kegiatan di saat ini dapat memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal yang berada di tempat kami,” tutur Germanus Vite salah satu ketua marga pada pihak perusahaan.

Baca Juga :  Diperbolehkan Pakai Stadion Mandala

PT TSE-B merupakan anak usaha dari Tunas Sawa Erma (TSE) Group yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit di Papua, yang berkomitmen dalam penerapan tata kelola sawit berkelanjutan dan terus berinovasi untuk mengedepankan tanggung jawab dibidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan dan infrastruktur. (*/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya