Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Diperbolehkan Pakai Stadion Mandala

JAYAPURA – Kabar gembira, masyakarat adat Kampung Kayu Batu akhirnya mengizinkan klub Persipura Jayapura dan Persewar Waropen untuk menggunakan Stadion Mandala Jayapura sebagai home base pada Kompetisi Liga 2 Indonesia 2023/2024.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara atau Pesuruh Keondoafian Kampung Kayu Batu, Alex Puy usai melakukan pertemuan dengan Panpel Persipura Jayapura dan Panpel Persewar Waropen, Jumat (15/9) kemarin sore.

Alex mengatakan, kesepakatan masyarakat adat Kampung Kayu Batu,  hanya mengizinkan Persipura dan Persewar menggunakan Stadion Mandala untuk pertandingan Liga 2 saja.

“Untuk pertandingan Liga 2, masyarakat sudah izinkan gunakan  Stadion Mandala, tetapi pemalangan tetap jalan sampai pemerintah penuhi tuntutan kami,” ungkapnya.

Alex mengatakan, masyarakat adat juga punya permintaan kepada Persipura maupun Persewar untuk melibatkan anak-anak Kampung Kayu Batu dalam Panitia Pertandingan (Panpel) dan berharap permintaan tersebut bisa diwujudkan.

Sementara itu, Wakil Ketua Panpel Persipura Jayapura, Rocky Bebena menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat adat yang sudah mengizinkan Persipura kembali bermarkas di Stadion Mandala.

“Saya mewakili Ketua Panpel dan Manajemen Persipura menyampaikan terima kasih kepada bapak Ondoafi dan Bapak Kepala Kampung beserta masyarakat yang telah mengizinkan Persipura menggunakan Stadion Mandala,” ujar Rocky.

Kemudian Ketua Panpel Persewar Waropen, Frits Ramandey juga mengatakan hal yang sama. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada para tua-tua adat dan seluruh masyarakat adat Kampung Kayu Batu yang mengizinkan mereka untuk memakai Stadion Mandala Jayapura.  “Mereka sudah menyambut baik, karena sepak bola ini identitas dari orang Papua dan juga membesarkan Kota Jayapura,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pantau Puskesmas, Pastikan Penanganan Covid 19 di Waropen

Dia juga menuturkan bahwa Panpel Persewar sudah sangat siap 100 persen untuk menggelar laga kandang perdana mengahadapi tamunya Persiba Balikpapan.

“Kami sudah siap melaksanakan pertandingan, dari masyarakat adat Kampung Kayu Batu juga sudah mengizinkan kita untuk membersihkan lapangan. Semua bidang sudah siap menggelar pertandingan besok,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Papua, Benhur Tomi Mano juga telah hadir di Kantor KONI Papua untuk bertemu dengan para tua-tua adat Kampung Kayu Batu untuk meyakinkan seluruh masyarakat adat agar pertandingan Liga 2 di Stadion Mandala tetap berjalan lancar.

“Persipura dan Persewar menggunakan Stadion Mandala sebagai home base. Sehingga saya bertemu dengan tua-tua adat agar mereka bisa mengizinkan dua tim ini bermain di Mandala,” ujar pria yang akrab disapa BTM itu.

“Tim tamu (Persiba) sudah ada di Jayapura, mereka bersama tuan rumah (Persewar) akan melakukan pertandingan pada 17 September dan Persipura pada 22 September,” sambungnya.

Kata BTM, masyarakat adat mengaku akan tetap menduduki Kantor KONI Papua hingga mendapatkan jawaban dari pihak Pemerintah Provinsi Papua.   “Tapi bola juga menjadi hiburan mereka, sehingga saya sampaikan mungkin kita nanti akan nego dengan Panpel Persewar dan Panpel Persipura. Mungkin ada karcis kita berikan kepada suku-suku yang ada ini, karena tawaran ini saya sudah lakukan seperti yang lalu-lalu,”

Baca Juga :  KST Bakar Sekolah, Danrem Sembiring: Hambat Generasi Papua Untuk Maju

BTM juga berharap, seluruh masyarakat adat yang hadir menduduki Kantor KONI Papua agar melakukan aksi dengan damai.

Koordinator Persipura Mania, Wilson Samonsabra, mengaku tak begitu mempersoalkan aksi pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat adat Kampung Kayu Batu. Pasalnya masyarakat adat dinilai datang untuk menuntut hak ulayat mereka.

“Persipura ini bagian dari Kampung Kayu Batu. Kalau soal palang itu hak mereka, karena mereka menuntut miliki mereka. Tapi kita semua berharap pemelangan ini tidak mengganggu pertandingan Liga 2,” ujarnya.

Apalagi menurut Wilson, Persipura cukup lama musafir dari Stadion Mandala. Sehingga musim ini, tim berjuluk Mutiara Hitam itu akhirnya kembali memakai Stadion Mandala. Sehingga dia berharap masyarakat Kampung Kayu Batu tetap mendukung kiprah Persipura berlaga di Mandala.

Bahkan Wilson juga menuturkan bahwa Persipura Mania bersama dengan kelompok suporter lainnya akan melakukan pertemuan untuk menyatukan tekad mendukung Persipura di Stadion Mandala.  “Kami dari suporter akan melakukan pertemuan dan akan melakukan persiapan untuk mendukung Persipura dalam pertandingan,” pungkasnya. (eri/wen)

JAYAPURA – Kabar gembira, masyakarat adat Kampung Kayu Batu akhirnya mengizinkan klub Persipura Jayapura dan Persewar Waropen untuk menggunakan Stadion Mandala Jayapura sebagai home base pada Kompetisi Liga 2 Indonesia 2023/2024.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara atau Pesuruh Keondoafian Kampung Kayu Batu, Alex Puy usai melakukan pertemuan dengan Panpel Persipura Jayapura dan Panpel Persewar Waropen, Jumat (15/9) kemarin sore.

Alex mengatakan, kesepakatan masyarakat adat Kampung Kayu Batu,  hanya mengizinkan Persipura dan Persewar menggunakan Stadion Mandala untuk pertandingan Liga 2 saja.

“Untuk pertandingan Liga 2, masyarakat sudah izinkan gunakan  Stadion Mandala, tetapi pemalangan tetap jalan sampai pemerintah penuhi tuntutan kami,” ungkapnya.

Alex mengatakan, masyarakat adat juga punya permintaan kepada Persipura maupun Persewar untuk melibatkan anak-anak Kampung Kayu Batu dalam Panitia Pertandingan (Panpel) dan berharap permintaan tersebut bisa diwujudkan.

Sementara itu, Wakil Ketua Panpel Persipura Jayapura, Rocky Bebena menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat adat yang sudah mengizinkan Persipura kembali bermarkas di Stadion Mandala.

“Saya mewakili Ketua Panpel dan Manajemen Persipura menyampaikan terima kasih kepada bapak Ondoafi dan Bapak Kepala Kampung beserta masyarakat yang telah mengizinkan Persipura menggunakan Stadion Mandala,” ujar Rocky.

Kemudian Ketua Panpel Persewar Waropen, Frits Ramandey juga mengatakan hal yang sama. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada para tua-tua adat dan seluruh masyarakat adat Kampung Kayu Batu yang mengizinkan mereka untuk memakai Stadion Mandala Jayapura.  “Mereka sudah menyambut baik, karena sepak bola ini identitas dari orang Papua dan juga membesarkan Kota Jayapura,” ungkapnya.

Baca Juga :  102 Turis dari Eropa Bakal Hadiri Mini FBLB

Dia juga menuturkan bahwa Panpel Persewar sudah sangat siap 100 persen untuk menggelar laga kandang perdana mengahadapi tamunya Persiba Balikpapan.

“Kami sudah siap melaksanakan pertandingan, dari masyarakat adat Kampung Kayu Batu juga sudah mengizinkan kita untuk membersihkan lapangan. Semua bidang sudah siap menggelar pertandingan besok,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Papua, Benhur Tomi Mano juga telah hadir di Kantor KONI Papua untuk bertemu dengan para tua-tua adat Kampung Kayu Batu untuk meyakinkan seluruh masyarakat adat agar pertandingan Liga 2 di Stadion Mandala tetap berjalan lancar.

“Persipura dan Persewar menggunakan Stadion Mandala sebagai home base. Sehingga saya bertemu dengan tua-tua adat agar mereka bisa mengizinkan dua tim ini bermain di Mandala,” ujar pria yang akrab disapa BTM itu.

“Tim tamu (Persiba) sudah ada di Jayapura, mereka bersama tuan rumah (Persewar) akan melakukan pertandingan pada 17 September dan Persipura pada 22 September,” sambungnya.

Kata BTM, masyarakat adat mengaku akan tetap menduduki Kantor KONI Papua hingga mendapatkan jawaban dari pihak Pemerintah Provinsi Papua.   “Tapi bola juga menjadi hiburan mereka, sehingga saya sampaikan mungkin kita nanti akan nego dengan Panpel Persewar dan Panpel Persipura. Mungkin ada karcis kita berikan kepada suku-suku yang ada ini, karena tawaran ini saya sudah lakukan seperti yang lalu-lalu,”

Baca Juga :  Hentikan Rasisme dan Diskriminasi Mahasiswa Papua!

BTM juga berharap, seluruh masyarakat adat yang hadir menduduki Kantor KONI Papua agar melakukan aksi dengan damai.

Koordinator Persipura Mania, Wilson Samonsabra, mengaku tak begitu mempersoalkan aksi pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat adat Kampung Kayu Batu. Pasalnya masyarakat adat dinilai datang untuk menuntut hak ulayat mereka.

“Persipura ini bagian dari Kampung Kayu Batu. Kalau soal palang itu hak mereka, karena mereka menuntut miliki mereka. Tapi kita semua berharap pemelangan ini tidak mengganggu pertandingan Liga 2,” ujarnya.

Apalagi menurut Wilson, Persipura cukup lama musafir dari Stadion Mandala. Sehingga musim ini, tim berjuluk Mutiara Hitam itu akhirnya kembali memakai Stadion Mandala. Sehingga dia berharap masyarakat Kampung Kayu Batu tetap mendukung kiprah Persipura berlaga di Mandala.

Bahkan Wilson juga menuturkan bahwa Persipura Mania bersama dengan kelompok suporter lainnya akan melakukan pertemuan untuk menyatukan tekad mendukung Persipura di Stadion Mandala.  “Kami dari suporter akan melakukan pertemuan dan akan melakukan persiapan untuk mendukung Persipura dalam pertandingan,” pungkasnya. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya