Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Peningkatan Stunting 29 Persen Melalui Hasil Pemeriksaan Medis Di Lapangan

WAMENA -Pemkab Jayawijaya memastikan jika yang harus di kejar dalam penanggulanangan Stunting di Jayawijaya yang meningkat 29 persen pada trtiwulan 3 tahun 2023 adalah anak –anak yang telah dinyatakan terdampak dari hasil pemeriksaan puskesmas dilapangan dan ibu –ibu yang saat ini dalam keadaan hamil untuk memberbaiki gizinya

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi berbicara masalah stunting memang banyak factor yang mempengaruhi, namun untuk kenaikan 29 persen atau secara angka 400 lebih ini dari pemeriksaan kesehatan, dimana ada anak yang punya berat dan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya ini yang menjadi tolak ukur oleh karena itu yang perlu dilakukan saat ini adalah perbaikan gizi dari anak dan ibu hamil.

“petugas kesehatan tidak melihaty dari factor lain seperti sanitasi, Air bersih, Lingkungan, tapi kalau dalam pemeriksaan anak itu berat dan tinggi badan tidak sesuai usia langsung dimasukan dalam stunting, sehingga yang harus dilakukan kita kejar anak –anak yang terdampak itu dan memberikan makanan tambahan untuk perbaiki gizinya,”ungkapnya Sabtu (4/11) kemarin.

Baca Juga :  DOB Dianggap Bukan Solusi

Bupati Menegaskan, Pihaknya ingin agar penanganan stunting ini dikejar dalam waktu dekat ini atau dua minggu untuk tutun kelapangan lakukan pemberian makanan tambahan, pemerintah pernah menyatakan KLB terkait kasus campak namun itu juga bisa diselesaikan dalam waktu dua minggu dengan turun kelapangan dan memberikan imunisasi.

“jangan semua pekerjaan harus menunggu bupati yang menggerakan semua baru bisa berjalan, oleh karena itu saat ini saya minta untuk Stunting ini harus dilakukan seperti penanganan campak, kepala kampung juga harus dukung dengan anggaran 8 persen yang dialokasikan dari dana desa,”tegas Bupati Banua.

Kata Jhon Banua, untuk rencana aksi penurunan stunting ini bukan hanya tugas dari para kepala kampung dan petugas kesehatan saja, tapi semua OPD yang bertanggungjawab dengan masalah ini punya tugas bersama ,oleh karena itu dengan siswa waktu yang ada dan anggran yang ada bisa kejar anak –anak yang terdapak stunting.

Baca Juga :  Momen Penangkapan Lukas Bisa Dimanfaatkan Isu Memisahkan Diri

“kita bisa kejar lewat data yang dimiliki itu dari kampung mana , distrik mana itu kita kejar dengan menyiapkan tim untuk menindak lanjuti masalah ini, kita coba kerja dengan hati kepada masyarakat,”katanya

Bupati menambahkan, penindakan terhadap masalah stunting ini sangat penting bukan hanya untuk saat ini namun untuk anak –anak generasi penerus yang akan datang, oleh karena itu pihaknya minta kepada kepala kampung dan semua yang bertanggungjawab untuk serius mencari anak –anak yang terdampak stunting dan ibu hamil untuk diberikan makanan tambahan.(jo)

WAMENA -Pemkab Jayawijaya memastikan jika yang harus di kejar dalam penanggulanangan Stunting di Jayawijaya yang meningkat 29 persen pada trtiwulan 3 tahun 2023 adalah anak –anak yang telah dinyatakan terdampak dari hasil pemeriksaan puskesmas dilapangan dan ibu –ibu yang saat ini dalam keadaan hamil untuk memberbaiki gizinya

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi berbicara masalah stunting memang banyak factor yang mempengaruhi, namun untuk kenaikan 29 persen atau secara angka 400 lebih ini dari pemeriksaan kesehatan, dimana ada anak yang punya berat dan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya ini yang menjadi tolak ukur oleh karena itu yang perlu dilakukan saat ini adalah perbaikan gizi dari anak dan ibu hamil.

“petugas kesehatan tidak melihaty dari factor lain seperti sanitasi, Air bersih, Lingkungan, tapi kalau dalam pemeriksaan anak itu berat dan tinggi badan tidak sesuai usia langsung dimasukan dalam stunting, sehingga yang harus dilakukan kita kejar anak –anak yang terdampak itu dan memberikan makanan tambahan untuk perbaiki gizinya,”ungkapnya Sabtu (4/11) kemarin.

Baca Juga :  Kasus Paniai Berdarah  Di mana Calon Tersangka Lainnya ?

Bupati Menegaskan, Pihaknya ingin agar penanganan stunting ini dikejar dalam waktu dekat ini atau dua minggu untuk tutun kelapangan lakukan pemberian makanan tambahan, pemerintah pernah menyatakan KLB terkait kasus campak namun itu juga bisa diselesaikan dalam waktu dua minggu dengan turun kelapangan dan memberikan imunisasi.

“jangan semua pekerjaan harus menunggu bupati yang menggerakan semua baru bisa berjalan, oleh karena itu saat ini saya minta untuk Stunting ini harus dilakukan seperti penanganan campak, kepala kampung juga harus dukung dengan anggaran 8 persen yang dialokasikan dari dana desa,”tegas Bupati Banua.

Kata Jhon Banua, untuk rencana aksi penurunan stunting ini bukan hanya tugas dari para kepala kampung dan petugas kesehatan saja, tapi semua OPD yang bertanggungjawab dengan masalah ini punya tugas bersama ,oleh karena itu dengan siswa waktu yang ada dan anggran yang ada bisa kejar anak –anak yang terdapak stunting.

Baca Juga :  Beberapa Investor akan Masuk ke Papua

“kita bisa kejar lewat data yang dimiliki itu dari kampung mana , distrik mana itu kita kejar dengan menyiapkan tim untuk menindak lanjuti masalah ini, kita coba kerja dengan hati kepada masyarakat,”katanya

Bupati menambahkan, penindakan terhadap masalah stunting ini sangat penting bukan hanya untuk saat ini namun untuk anak –anak generasi penerus yang akan datang, oleh karena itu pihaknya minta kepada kepala kampung dan semua yang bertanggungjawab untuk serius mencari anak –anak yang terdampak stunting dan ibu hamil untuk diberikan makanan tambahan.(jo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya