Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

DPRD dan Pemerintah Diminta Seriusi Masalah Sosial Anak

SENTANI- Pemerintah dan DPRD Kabupaten Jayapura diminta seriusi mengurus persoalan sosial terutama yang melanda anak-anak generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura. Dimana belakangan ini terlihat dengan jelas cukup banyak anak-anak muda yang terlibat dalam dunia kelam, mulai dari konsumsi ganja, konsumsi miras hingga penyalahgunaan lem aibon dan sejenisnya.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Forum Peduli Kemanusian Kabupaten Jayapura, Jhon Mauritz Suebu, kepada media ini, Selasa (2/1).

Dia mengungkapkan, kasus sosial seperti yang disebutkan ini tidak sulit untuk ditemukan saat ini. Persoalan ini juga yang turut memberi andil besar terhadap ancaman terpuruknya masa depan generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura. Disatu sisi kata dia, Otsus Papua telah menjamin pendidikan dan juga kesehatan yang mana sasaranya juga tertuju pada pemberdayaan SDM masa depan orang asli Papua. Namun justru akan berbanding terbalik kenyataanya jika masalah sosial seperti ini dianggap sebuah hal sepele dan tidak ditangani dengan benar.

Baca Juga :  Orangtua Wajib Gunakan Bahasa Ibu Berkomunikasi di Rumah

“Mohon agar kita semua harus memikirkan juga keselamatkan generasi bangsa Indonesia dari ancaman ini. Saya berikan contoh kasus berdasarkan UU OTSUS 20.80 banyak putra putri gagal karena hal ini. Oleh sebab itu harap di seriusi oleh semua pihak terutama Eksekutif dan Legislatif,”Pintanya.

Hal yang paling miris misalnya terjadi pada malam pergantian tahun hingga 1 Januari 2023, banyak sekali terlihat dipinggir jalan di Sentani dan sekitarnya orang tergeletak karena dipengaruhi miras, namun ada juga karena mengisap ganja bahkan aibon. Yang lebih memiluhkan lagi, justru hal ini dilakukan oleh anak anak Papua usia produktif, usia sekitar di bawah 30 tahunan.

“Semua warga harus kerjasama untuk brantas Miras dan Narkoba. Saat kita berjalan mengunjungi sanak keluarga ditanggal 1 Januari. Yang kami temui anak-anak, remaja dan pemuda dibawah 30 tahun banyak sekali yang mengkonsumsi miras lokal, juga berlebel bahkan ada yang mabuk karena ganja, aibon dan sejenisnya,”Bebernya.

Baca Juga :  Cari Bibit Potensial, Gelar Kejuaraan Badminton Kapolres Cup

Kata dia, malam tahun baru, polisi sudah berusaha untuk memblokir akses kebeberapa toko miras ilegal di Kabupaten Jayapura. Sala satunya di Jalan Pasar Lama Sentani. Namun diatas pukul 02.00 WIT dinihari, toko miras dengan leluasa dibuka sehingga semakin muda masyarakat mendapatkanya.

“Mulailah dijalan raya dan tempat sepih terlihat orang mabuk berjejer hingga aktifitas lalulintas saat warga yang mau ibadah dan pulang ibadah sedikit terganggu,”ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh organisasi masyarakat terutama organisasi pemuda untuk melihat persoalan ini sebagai satu masalah yang sangat serius. Sehingga kemudian harapan untuk memperbaiki masa depan bangsa ini bukan menjadi satu hal yang mustahil.

“Di Bumi Kenambay Umbay ini banyak OKP Pemuda, Pelajar Mahasiswa dan OKP Cipayung lain. Tolong di akomodir semua dan buatlah Gerakan bantu pemda berantas miras, narkoba dan tertipkan anak usia dini yang sedang merajalela di emperan toko,” Pungkasnya. (roy/gin).

SENTANI- Pemerintah dan DPRD Kabupaten Jayapura diminta seriusi mengurus persoalan sosial terutama yang melanda anak-anak generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura. Dimana belakangan ini terlihat dengan jelas cukup banyak anak-anak muda yang terlibat dalam dunia kelam, mulai dari konsumsi ganja, konsumsi miras hingga penyalahgunaan lem aibon dan sejenisnya.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Forum Peduli Kemanusian Kabupaten Jayapura, Jhon Mauritz Suebu, kepada media ini, Selasa (2/1).

Dia mengungkapkan, kasus sosial seperti yang disebutkan ini tidak sulit untuk ditemukan saat ini. Persoalan ini juga yang turut memberi andil besar terhadap ancaman terpuruknya masa depan generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura. Disatu sisi kata dia, Otsus Papua telah menjamin pendidikan dan juga kesehatan yang mana sasaranya juga tertuju pada pemberdayaan SDM masa depan orang asli Papua. Namun justru akan berbanding terbalik kenyataanya jika masalah sosial seperti ini dianggap sebuah hal sepele dan tidak ditangani dengan benar.

Baca Juga :  BMKG: Masyarakat Jangan Panik

“Mohon agar kita semua harus memikirkan juga keselamatkan generasi bangsa Indonesia dari ancaman ini. Saya berikan contoh kasus berdasarkan UU OTSUS 20.80 banyak putra putri gagal karena hal ini. Oleh sebab itu harap di seriusi oleh semua pihak terutama Eksekutif dan Legislatif,”Pintanya.

Hal yang paling miris misalnya terjadi pada malam pergantian tahun hingga 1 Januari 2023, banyak sekali terlihat dipinggir jalan di Sentani dan sekitarnya orang tergeletak karena dipengaruhi miras, namun ada juga karena mengisap ganja bahkan aibon. Yang lebih memiluhkan lagi, justru hal ini dilakukan oleh anak anak Papua usia produktif, usia sekitar di bawah 30 tahunan.

“Semua warga harus kerjasama untuk brantas Miras dan Narkoba. Saat kita berjalan mengunjungi sanak keluarga ditanggal 1 Januari. Yang kami temui anak-anak, remaja dan pemuda dibawah 30 tahun banyak sekali yang mengkonsumsi miras lokal, juga berlebel bahkan ada yang mabuk karena ganja, aibon dan sejenisnya,”Bebernya.

Baca Juga :  Dukung Pengembangan Koperasi, Dinas Koperasi Bangun 3 Gedung Galeri

Kata dia, malam tahun baru, polisi sudah berusaha untuk memblokir akses kebeberapa toko miras ilegal di Kabupaten Jayapura. Sala satunya di Jalan Pasar Lama Sentani. Namun diatas pukul 02.00 WIT dinihari, toko miras dengan leluasa dibuka sehingga semakin muda masyarakat mendapatkanya.

“Mulailah dijalan raya dan tempat sepih terlihat orang mabuk berjejer hingga aktifitas lalulintas saat warga yang mau ibadah dan pulang ibadah sedikit terganggu,”ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh organisasi masyarakat terutama organisasi pemuda untuk melihat persoalan ini sebagai satu masalah yang sangat serius. Sehingga kemudian harapan untuk memperbaiki masa depan bangsa ini bukan menjadi satu hal yang mustahil.

“Di Bumi Kenambay Umbay ini banyak OKP Pemuda, Pelajar Mahasiswa dan OKP Cipayung lain. Tolong di akomodir semua dan buatlah Gerakan bantu pemda berantas miras, narkoba dan tertipkan anak usia dini yang sedang merajalela di emperan toko,” Pungkasnya. (roy/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya