Thursday, October 31, 2024
24.7 C
Jayapura

Potensi Papua Masih Tertidur, Diperlukan Gebrakan Pemuda

  Sementara itu, secara terpisah Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong menyebut untuk mendorong  kemajuan Papua di masa depan, maka perlu mempersiapkan pemudanya sejak sekarang. Dengan begitu, para pemuda mampu mengelola Papua secara baik dan benar dengan sumber daya alam yang melimpah.

   Hal itu disampaikan usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan tema ‘Maju Bersama Indonesia Raya’ di Kantor Gubernur Papua, Senin (28/10). Upacara ini dihadiri perwakilan pemuda yang ada di Jayapura.

  “Selain amanat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), saya juga tekankan bagaiman kita membangun Papua. Membangun Papua itu bukan timbul masalah baru timbul akal, tetapi harus terkonsep,” kata Ramses kepada wartawan.

   Sebagaimana kata Ramses, target pemerintah adalah Indonesia Emas 2045. Agar pemuda bisa berkontribusi di masa depan, maka harus direncanakan sejak sekarang. Sehingga mereka mampu mengelola sumber daya alam yang melimpah.

   “Potensi kita saat ini masih tertidur sebab itu diperlukan gebrakan dari para pemuda. Jika sejak sekarang pemuda sudah berpikir kreatif, maka ia akan menjadi pemimpin-pemimpin yang bertahan terhadap tantangan global yang semakin masif,” ujarnya.

Baca Juga :  Tak Disambut DPRP, Diterima MRP 

   Jika itu bisa dilakukan, Ramses yakin Papua ke depan semakin sejahtera. Namun, jika peluang itu tidak dimanfaatkan dengan baik, maka itu akan jadi beban.

   “Penekanan saya, dinas pemuda dan olahraga harus mengkonsolidasi lembaga-lembaga kepemudaan yang ada di Papua, yang tujuannya tidak sebatas seremonial melainkan harus berinovasi dengan kearifan Papua,” terangnya.

   Sementara itu, disinggung masih adanya pemuda yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang berseberangan dengan NKRI. Ramses menyebut dengan sendirinya pemuda tersebut akan bergabung jika sudah ada contoh keberhasilan yang diberikan.

   Hanya saja, kata Ramses, perlu diketahui dulu apakah pemuda tersebut bergabung dengan kelompok yang berseberangan dengan NKRI alasan ideologi, atau alasan ekonomi.

  “Jika bergabungnya karena alasan ekonomi, maka kita arahkan dan tekankan bahwa Papua sampai kapanpun akan menjadi bagian dari NKRI. Namun jika alasan ideologi, kita bina dia dari sisi ideologi bahwa Pancasila sebagai dasar kita dan itu sudah paten,” kata Ramses.

Baca Juga :  Peningkatan Pariwisata  Disambut Baik Penjual Kerajinan Tangan

   Sementara itu, Ketua Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Papua, Yopi Amos Bonay mengatakan peran pemuda untuk Papua sangat dibutuhkan. Sebab, estafet esok adalah peran pemuda hari ini.

   Oleh karena itu, pemuda harus dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah. Dan pemerintah  harus menyiapkan anggaran khusus bagaimana menjaga pemuda supaya tidak keluar arah. “Jika pemuda hari ini rusak, kedepannya bangsa dan negeri khususnya Papua juga rusak dan hancur,” kata Yopi.

  “Pesan saya, bagaimana pemuda dijaga, dibentuk, dilatih dan dibuat mengerti tentang Pancasila. Sebab, tatanan hidup pemuda hari ini menunjukan karakter mereka di hari esok,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

  Sementara itu, secara terpisah Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong menyebut untuk mendorong  kemajuan Papua di masa depan, maka perlu mempersiapkan pemudanya sejak sekarang. Dengan begitu, para pemuda mampu mengelola Papua secara baik dan benar dengan sumber daya alam yang melimpah.

   Hal itu disampaikan usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan tema ‘Maju Bersama Indonesia Raya’ di Kantor Gubernur Papua, Senin (28/10). Upacara ini dihadiri perwakilan pemuda yang ada di Jayapura.

  “Selain amanat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), saya juga tekankan bagaiman kita membangun Papua. Membangun Papua itu bukan timbul masalah baru timbul akal, tetapi harus terkonsep,” kata Ramses kepada wartawan.

   Sebagaimana kata Ramses, target pemerintah adalah Indonesia Emas 2045. Agar pemuda bisa berkontribusi di masa depan, maka harus direncanakan sejak sekarang. Sehingga mereka mampu mengelola sumber daya alam yang melimpah.

   “Potensi kita saat ini masih tertidur sebab itu diperlukan gebrakan dari para pemuda. Jika sejak sekarang pemuda sudah berpikir kreatif, maka ia akan menjadi pemimpin-pemimpin yang bertahan terhadap tantangan global yang semakin masif,” ujarnya.

Baca Juga :  Potensi Gizi Buruk Diperparah Jika Stunting Tidak Ditangani Baik

   Jika itu bisa dilakukan, Ramses yakin Papua ke depan semakin sejahtera. Namun, jika peluang itu tidak dimanfaatkan dengan baik, maka itu akan jadi beban.

   “Penekanan saya, dinas pemuda dan olahraga harus mengkonsolidasi lembaga-lembaga kepemudaan yang ada di Papua, yang tujuannya tidak sebatas seremonial melainkan harus berinovasi dengan kearifan Papua,” terangnya.

   Sementara itu, disinggung masih adanya pemuda yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang berseberangan dengan NKRI. Ramses menyebut dengan sendirinya pemuda tersebut akan bergabung jika sudah ada contoh keberhasilan yang diberikan.

   Hanya saja, kata Ramses, perlu diketahui dulu apakah pemuda tersebut bergabung dengan kelompok yang berseberangan dengan NKRI alasan ideologi, atau alasan ekonomi.

  “Jika bergabungnya karena alasan ekonomi, maka kita arahkan dan tekankan bahwa Papua sampai kapanpun akan menjadi bagian dari NKRI. Namun jika alasan ideologi, kita bina dia dari sisi ideologi bahwa Pancasila sebagai dasar kita dan itu sudah paten,” kata Ramses.

Baca Juga :  Peparnas XVII, Papua Masih Satu Bendera NPCI Papua

   Sementara itu, Ketua Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Papua, Yopi Amos Bonay mengatakan peran pemuda untuk Papua sangat dibutuhkan. Sebab, estafet esok adalah peran pemuda hari ini.

   Oleh karena itu, pemuda harus dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah. Dan pemerintah  harus menyiapkan anggaran khusus bagaimana menjaga pemuda supaya tidak keluar arah. “Jika pemuda hari ini rusak, kedepannya bangsa dan negeri khususnya Papua juga rusak dan hancur,” kata Yopi.

  “Pesan saya, bagaimana pemuda dijaga, dibentuk, dilatih dan dibuat mengerti tentang Pancasila. Sebab, tatanan hidup pemuda hari ini menunjukan karakter mereka di hari esok,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya