Menyambangi Kandang Transit BBKSDA Papua, Kandang Terakhir Bagi Flora dan Fauna Sebelum Dilepasliarkan
Satu unit kerja dari Balai Besar Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Papua adalah Kandang Transit. Kandang ini untuk menampung tumbuhan maupun satwa liar sebelum dilepasliarkan. Cenderawasih Pos sempat jalan-jalan kesana.
Laporan: Karolus Daot-Jayapura.
Jarak kandang transit dengan pusat Kota Jayapura berkisar 15 Km. Jika ditempuh dengan kendaraan bisa memakan waktu 24 menit untuk sampai dilokasi. Adapun kandang transit itu berfungsi menampung merawat tumbuhan dan satwa yang diperoleh dari warga sebagai bentuk sitaan atau penyerahan secara sukarela maupun temuan hasil rescue tim BBKSDA.
Kandang ini menampung berbagai jenis mulai hewan melata, reptile, aves maupun hewan pengerat dan lainnya. Fungsinya adalah mengembalikan habbit atau karakter asli hewan tersebut agar kembali seperti semula. Liar dan bisa langsung beradaptasi dengan ekosistem ketika dilepas.
Cenderawasih Pos sempat jalan – jalan ke lokasinya di Buper Waena dan posisinya Kandang transit yang di Buper ini memiliki 3 blok penampungan. Blok penampungan baik tumbuhan terpisah dengan penampungan satwa. Khusus satwa dari berbagi jenis hewan yang ada dipilah lagi dengan melihat jenis dan sifat. Seperti burung kasuari harus ditampung pada satu kandang khusus yang ukurannya cukup besar.
Di dalamnyapun dibuat dalam bentuk kamar atu blok kecil untuk menampung burung tersebut. Ini menyesuaikan dengan kebiasaan satwa ketika berada di hutan. Kemudian ada burung nuri, kaka tua, monyet serta beberapa satwa liar lainnya digabung dalam satu kandang. Hanya saja di dalam kandang tersebut juga dibuat dalam bentuk blok kecil sesuai ukuran.
Sementara untuk Burung Cendrawasih selain kandangnya khusus, tapi juga letaknya dengan kandang satwa lainnya diberikan jarak. “Hal itu karena hewan Cenderawasih cukup sensitif, mudah stres jika berhadapan dengan orang banyak. Selain itu mudah mati jika berbaur dengan satwa laiinya,” kata Kepala Kandang Transit Laode Irianto Laode Irianto Subu, Kamis (26/9).