Monday, May 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Kualitas Tak Diragukan, Butuh Kreatifitas dan Pemasaran Produk Sandal Hotel

Ketika Mama-mama Papua Diberi Pelatihan Menjahit oleh Kemensos di BBPPKS Jayapura

Sejak 15-25 Maret 2024, para peserta dari kelompok Pusat Pembinaan dan Pengembangan Wanita (PPPW), serta peserta mandiri dari Distrik Jayapura Utara dan Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, mengikuti pelatihan menjahit.

Laporan: Carolus Daot-Jayapura

Pelatihan menjahit yang didgagas Kementerian Sosial ini, memang dikhususkan untuk melatih mama-mama Papua, bisa memproduksi sandal hotel.  Karena itu, instruktur didatangkan langsung dari Surabaya untuk memandu mama-mama melatih menjahit. Bukan jahit manual, tapi mengunakan mesin jahit.

     Dari 30-an peserta yang mengikuti pelatihan selama 10 hari di aula Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) atau Diklat Sosial Abepura ini, dbagi menjadi 10 kelompok. Setiap kelompok  masing masing diisi 3 orang peserta. Menurut Ketua Tim Insturktur Pelatihan, Ati Trianingsih, peserta pelatihan cakap belajar menjahit.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Sama-sama Jaga Kamtibmas

   Dimana hanya membutuhkan waktu 4 hari pelatihan teori, peserta langsung praktek menjahit. Bahkan hari ke 7 praktek menjahit, peserta dilepas menjahit sendiri tanpa dipandu instruktur.

  Meski cakap menjahit, namun ada kendala yang dihadapi peserta, salah satunya penyesuaian penggunaan mesin jahit. Pasalnya mesin yang digunakan untuk pelatihan tersebut bukan mesin jahit manual, tapi listrik.

“Karena mesin listrik ini, jahitannya cepat dibandingkan yang manual,” katanya, usai acara penutupan pelatihan di Aula BBPPKS Jayapura, Senin (25/3).

Ketika Mama-mama Papua Diberi Pelatihan Menjahit oleh Kemensos di BBPPKS Jayapura

Sejak 15-25 Maret 2024, para peserta dari kelompok Pusat Pembinaan dan Pengembangan Wanita (PPPW), serta peserta mandiri dari Distrik Jayapura Utara dan Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, mengikuti pelatihan menjahit.

Laporan: Carolus Daot-Jayapura

Pelatihan menjahit yang didgagas Kementerian Sosial ini, memang dikhususkan untuk melatih mama-mama Papua, bisa memproduksi sandal hotel.  Karena itu, instruktur didatangkan langsung dari Surabaya untuk memandu mama-mama melatih menjahit. Bukan jahit manual, tapi mengunakan mesin jahit.

     Dari 30-an peserta yang mengikuti pelatihan selama 10 hari di aula Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) atau Diklat Sosial Abepura ini, dbagi menjadi 10 kelompok. Setiap kelompok  masing masing diisi 3 orang peserta. Menurut Ketua Tim Insturktur Pelatihan, Ati Trianingsih, peserta pelatihan cakap belajar menjahit.

Baca Juga :  Rutin Laksanakan Upacara Hari Kesadaran Nasional 

   Dimana hanya membutuhkan waktu 4 hari pelatihan teori, peserta langsung praktek menjahit. Bahkan hari ke 7 praktek menjahit, peserta dilepas menjahit sendiri tanpa dipandu instruktur.

  Meski cakap menjahit, namun ada kendala yang dihadapi peserta, salah satunya penyesuaian penggunaan mesin jahit. Pasalnya mesin yang digunakan untuk pelatihan tersebut bukan mesin jahit manual, tapi listrik.

“Karena mesin listrik ini, jahitannya cepat dibandingkan yang manual,” katanya, usai acara penutupan pelatihan di Aula BBPPKS Jayapura, Senin (25/3).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya