Upaya Para Dosen FMIPA Uncen Melatih Mama Papua Terapkan Teknologi Tepat Guna
Para Dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) berbasis kemitraan. Dimana kegiatan mendapat dukungan langsung dari kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM). Lantas apa saja yang dilakukan para akademisi Uncen itu?
Laporan: Robert Mboik_Jayapura
Sebagai wujud pengabdian akademisi, para dosen tidak saja memfokuskan kegiatannya dalam kampus dan mahasiswa. Tetapi pengabdian kepada masyarakat juga menjadi salah satu tuntutan yang wajib dilakukan oleh para dosen atau akademisi itu.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan, baik oleh mahasiswa/i ataupun jajaran para dosen dan petingginya. Pengabdian masyarakat tidak harus dilakukan dilingkungan sekolah, melainkan dapat dilakukan pada organisasi, lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya guna memberikan dampak baik manfaat bagi pengembangan usaha maupun kesejahteraan suatu kelompok.
  Salah satunya yang menjadi target pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan oleh sejumlah dosen dari FMIPA Uncen ini, adalah Kelompok Ikan Asar (Polakshar) mama Papua yang berada di Kampung Hamadi, Kota Jayapura.
  Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mengajarkan dan melatih Polaksar Mama Papua untuk menerapkan inovasi teknologi dalam melakukan proses pengasapan. Termasuuk melatih mereka bagaimana melakukan manajemen produksi, manajemen pemasaran dan manajemen pembukuan secara sederhana.
  “Judul kegiatan kami, peningkatan kualitas pengolahan ikan asap Program PKM di Kampung Hamadi Kota Jayapura,” kata Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat, Dr. Basa E. Rumahorbo, Senin (25/9).
  Rangkaian kegiatan ini sudah dilaksanakan pihaknya sejak Agustus sampai September 2023. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan pihaknya, mulai dari pelatihan membuat pembukuan secara sederhana guna mencatat uang yang dikeluarkan untuk biaya operasional dalam pengasapan ikan serta pendapatan yang diperoleh dan beberapa kegiatan lainnya.
 Selain itu, pihaknya juga memberikan pelatihan bagi mama Papua tentang tata cara menjaga kualitas daging ikan tuna, dimana harus menjaga mutu dan kehigenisan dari produk ikan asap yang akan dipasarkan dengan cara pengasapan tertutup dan terhindar dari polusi udara, menggunakan paper bag (tas kertas) yang ramah lingkungan dengan dicantumkan contact person penjual serta dibungkus dengan aluminium foil sehingga tahan lama,
 “Kemudian harus selalu melakukan promosi baik secara langsung dari mulut ke mulut,maupun menggunakan media sosial seperti facebook, instagram dan Tik-Tok . Hal ini merupakan strategi promosi pemasaran yang dapat dilakukan, sehingga Ikan Tuna Asap dari Polaksar Mama Papua Hamadi baik dalam lokal Jayapura maupun di luar Kota Jayapura,” katanya. (*/tri)