Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Sedikitnya ada 8 Titik Jadi ‘Tempat’ Pembuangan Sampah dan Sisa Material

Menyusuri Jalan Hamadi-Holtekamp yang Kini Telah Dibuka Dua Jalur

Jalan Hamadi-Holtekamp saat ini sudah terbilang sangat mulus dan lebar. Banyak warga Kota yang memilih jalur ini untuk pergi ke wilayah Koya Distrik Muara Tami, maupun ke Keerom. Hanya saja, ruas jalan yang indah di tepian pantai ini mulai terganggu dengan tumpukan sampah di pinggir jalan yang dibuang oleh oknum warga yang kurang kesadaran menjaga keindahan.

Laporan : Yonathan & Priyadi_Jayapura

Meski jalan dua jalur sudah bisa dilewati, namun beberapa titik di pinggir jalan Hamadi Holtekamp kini mulai terkesan jorok. Hal ini lantaran dijadikan ‘tempat’ pembuangan sampah oleh oknum warga yang melintas di ruas jalan tersebut.

   Dari pantauan Cenderawasih Pos sedikitnya ada delapan titik atau lokasi di sepanjang jalan tersebut, khususnya sebelah kanan dari arah Hamadi, terdapat tumpukan sampah.

Tumpukan sampah rumah tangga maupun material sisa bangunan tersebut menyebar mulai dari KM 10 hingga ke KM 13.

   Saat Cenderawasih Pos melintas di jalan tersebut dari arah Holtekamp, Selasa (13/9) pagi  sekira pukul 6.30 WIT, terlihat seorang warga menggunakan mobil pikap berhenti dan membuang sampah di pinggir jalan di KM 13,900.

   Padahal tempat di mana oknum warga membuang sampah, bukan tempat pembuangan sampah sementara. Selain tumpukan sampah di beberapa titik, di pinggir jalan juga banyak berserakan sampah plastik seperti botol bekas air minum dan bungkus makanan ringan.

   Banyaknya sampah yang berserakan di pinggir jalan Hamadi-Holtekamp mendapat perhatian serius mantan Wali Kota Jayapura dua periode Dr. Benhur Tomi Mano, MM. BTM sapaan akrabnya yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Kemensos RI mengakui sering mendapat telepon dan komplain dari masyarakat maupun tamu yang datang berkunjung di Kota Jayapura.

Baca Juga :  Jadikan Koya Timur Lumbung Budidaya Ikan Nila

  “Banyak warga yang menelepon, termasuk tamu-tamu yang datang, mengeluhkan soal kebersihan kota, khususnya di ruas jalan Hamadi-Holtekamp dan memang dari pantauan saya, selain tumpukan sampah di beberapa titik, banyak juga sampah yang berserakan di pinggir jalan,” ungkap BTM yang dihubungi Cenderawasih Pos, Selasa (13/9) siang.

   BTM menyebut selama dirinya memimpin Kota Jayapura 10 tahun, kebersihan, keindahan dan lingkungan yang hijau banyak mendapat pengakuan dari tamu-tamu yang datang ke Kota Jayapura. Seperti mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang saat ini menjabat sebagai Mensos RI dan tamu lainnya.

  “Saat saya menjabat (walikota), ada tamu dari Jepang yang turun mengecek parit dan dia mendapati parit kita bersih. Tamu kita, istri-istri menteri pernah berkunjung ke Teluk Youtefa, mereka juga mengakui kebersihan Teluk Youtefa,” tuturnya.

   Terkait kondisi ini, BTM berharap instansi terkait Pemkot Jayapura untuk lebih tegas lagi dalam menegakkan Perda Kota Jayapura terkait kebersihan.

  Dirinya juga berharap Satpol PP untuk bisa turun ke lapangan atau memasang papan bicara di lokasi-lokasi di mana masyarakat sering membuang sampah.Aparat terkait juga harus turun lapangan dengan melakukan operasi yustisi dengan pihak terkait yaitu Kejaksaan dan Pengadilan.

  “Seperti yang pernah Pemkot Jayapura lakukan dengan menggelar razia tempat sampah di mobil-mobil angkutan dan pribadi agar warga tidak membuang sampah di jalanan,” tambahnya.

   Dirinya juga menekankan perlu adanya peningkatan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. “Kalau masyarakat kita punya kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi, serta rasa kepedulian dan rasa memiliki kota ini agar tetap bersih dan indah,” tutupnya.

Baca Juga :  Jangan Hanya Bangunan yang Megah, Tapi Pelayanan juga Diperhatikan

  Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura Alex Deu menegaskan, bagi siapa saja yang membuang sampah di lokasi sepanjang jalan pantai Holtekamp ini dilarang keras. Sebab,  sepanjang jalan pantai holtekamp bukanlah tempat pembuangan sampah.

   “Kami sudah tahu memang ada beberapa titik di sepajang jalan pantai Holtekamp banyak yang membuang sampah sembarangan di samping jalan raya, ada yang membuang sampah sisa material, sampah rumah tangga dan lainnya. Kami sudah membuat papan bicara, melakukan pengawasan pada malam hari hingga pukul 22.00 WIT tapi tidak ada yang berani buang, jadi kemungkinan oknum yang buang sampah  di atas pukul 00.00 WIT atau setelah petugas kami pulang, karena kami tidak bisa awasi terus sepanjang malam,”ucapnya, Selasa (13/9)kemarin.

   Ditambahkan, saat ini sedang ada penilaian Adipura, diharapkan masyarakat, pelaku usaha dan lainnya bisa mendukung untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan buang sampah sembarangan, karena selama ini Pemkot Jayapura telah mendapatkan penghargaan Adipura secara berturut- turut, sehingga dalam proses penilaian kembali Adipura diharapkan ada kerjasama dari semua pihak.

   Karena DLHK Kota Jayapura juga telah menurunkan pegawainya di setiap titik pembuangan sampah yang ada di komplek-komplek pada jam tertentu, jika  ketahuan ada warga membuang sampah tidak pada waktunya, tetap akan ditegur dan diberikam sanksi.

   Selain itu, diminta para petugas kebersihan di DLHK Kota Jayapura agar bekerja secara maksimal mau bekerja dengan hati, tetap semangat dalam bekerja walaupun apapun kondisinya karena sehingga Kota Jayapura bisa tetap bersih, indah, nyaman.(*/tri)

Menyusuri Jalan Hamadi-Holtekamp yang Kini Telah Dibuka Dua Jalur

Jalan Hamadi-Holtekamp saat ini sudah terbilang sangat mulus dan lebar. Banyak warga Kota yang memilih jalur ini untuk pergi ke wilayah Koya Distrik Muara Tami, maupun ke Keerom. Hanya saja, ruas jalan yang indah di tepian pantai ini mulai terganggu dengan tumpukan sampah di pinggir jalan yang dibuang oleh oknum warga yang kurang kesadaran menjaga keindahan.

Laporan : Yonathan & Priyadi_Jayapura

Meski jalan dua jalur sudah bisa dilewati, namun beberapa titik di pinggir jalan Hamadi Holtekamp kini mulai terkesan jorok. Hal ini lantaran dijadikan ‘tempat’ pembuangan sampah oleh oknum warga yang melintas di ruas jalan tersebut.

   Dari pantauan Cenderawasih Pos sedikitnya ada delapan titik atau lokasi di sepanjang jalan tersebut, khususnya sebelah kanan dari arah Hamadi, terdapat tumpukan sampah.

Tumpukan sampah rumah tangga maupun material sisa bangunan tersebut menyebar mulai dari KM 10 hingga ke KM 13.

   Saat Cenderawasih Pos melintas di jalan tersebut dari arah Holtekamp, Selasa (13/9) pagi  sekira pukul 6.30 WIT, terlihat seorang warga menggunakan mobil pikap berhenti dan membuang sampah di pinggir jalan di KM 13,900.

   Padahal tempat di mana oknum warga membuang sampah, bukan tempat pembuangan sampah sementara. Selain tumpukan sampah di beberapa titik, di pinggir jalan juga banyak berserakan sampah plastik seperti botol bekas air minum dan bungkus makanan ringan.

   Banyaknya sampah yang berserakan di pinggir jalan Hamadi-Holtekamp mendapat perhatian serius mantan Wali Kota Jayapura dua periode Dr. Benhur Tomi Mano, MM. BTM sapaan akrabnya yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Kemensos RI mengakui sering mendapat telepon dan komplain dari masyarakat maupun tamu yang datang berkunjung di Kota Jayapura.

Baca Juga :  Tak Hanya Fokus Belajar Akademik, Tapi juga Belajar Etika dan Tanggung jawab

  “Banyak warga yang menelepon, termasuk tamu-tamu yang datang, mengeluhkan soal kebersihan kota, khususnya di ruas jalan Hamadi-Holtekamp dan memang dari pantauan saya, selain tumpukan sampah di beberapa titik, banyak juga sampah yang berserakan di pinggir jalan,” ungkap BTM yang dihubungi Cenderawasih Pos, Selasa (13/9) siang.

   BTM menyebut selama dirinya memimpin Kota Jayapura 10 tahun, kebersihan, keindahan dan lingkungan yang hijau banyak mendapat pengakuan dari tamu-tamu yang datang ke Kota Jayapura. Seperti mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang saat ini menjabat sebagai Mensos RI dan tamu lainnya.

  “Saat saya menjabat (walikota), ada tamu dari Jepang yang turun mengecek parit dan dia mendapati parit kita bersih. Tamu kita, istri-istri menteri pernah berkunjung ke Teluk Youtefa, mereka juga mengakui kebersihan Teluk Youtefa,” tuturnya.

   Terkait kondisi ini, BTM berharap instansi terkait Pemkot Jayapura untuk lebih tegas lagi dalam menegakkan Perda Kota Jayapura terkait kebersihan.

  Dirinya juga berharap Satpol PP untuk bisa turun ke lapangan atau memasang papan bicara di lokasi-lokasi di mana masyarakat sering membuang sampah.Aparat terkait juga harus turun lapangan dengan melakukan operasi yustisi dengan pihak terkait yaitu Kejaksaan dan Pengadilan.

  “Seperti yang pernah Pemkot Jayapura lakukan dengan menggelar razia tempat sampah di mobil-mobil angkutan dan pribadi agar warga tidak membuang sampah di jalanan,” tambahnya.

   Dirinya juga menekankan perlu adanya peningkatan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. “Kalau masyarakat kita punya kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi, serta rasa kepedulian dan rasa memiliki kota ini agar tetap bersih dan indah,” tutupnya.

Baca Juga :  Tertibkan 20 Lebih Baliho dan 10 PKL yang Melanggar

  Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura Alex Deu menegaskan, bagi siapa saja yang membuang sampah di lokasi sepanjang jalan pantai Holtekamp ini dilarang keras. Sebab,  sepanjang jalan pantai holtekamp bukanlah tempat pembuangan sampah.

   “Kami sudah tahu memang ada beberapa titik di sepajang jalan pantai Holtekamp banyak yang membuang sampah sembarangan di samping jalan raya, ada yang membuang sampah sisa material, sampah rumah tangga dan lainnya. Kami sudah membuat papan bicara, melakukan pengawasan pada malam hari hingga pukul 22.00 WIT tapi tidak ada yang berani buang, jadi kemungkinan oknum yang buang sampah  di atas pukul 00.00 WIT atau setelah petugas kami pulang, karena kami tidak bisa awasi terus sepanjang malam,”ucapnya, Selasa (13/9)kemarin.

   Ditambahkan, saat ini sedang ada penilaian Adipura, diharapkan masyarakat, pelaku usaha dan lainnya bisa mendukung untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan buang sampah sembarangan, karena selama ini Pemkot Jayapura telah mendapatkan penghargaan Adipura secara berturut- turut, sehingga dalam proses penilaian kembali Adipura diharapkan ada kerjasama dari semua pihak.

   Karena DLHK Kota Jayapura juga telah menurunkan pegawainya di setiap titik pembuangan sampah yang ada di komplek-komplek pada jam tertentu, jika  ketahuan ada warga membuang sampah tidak pada waktunya, tetap akan ditegur dan diberikam sanksi.

   Selain itu, diminta para petugas kebersihan di DLHK Kota Jayapura agar bekerja secara maksimal mau bekerja dengan hati, tetap semangat dalam bekerja walaupun apapun kondisinya karena sehingga Kota Jayapura bisa tetap bersih, indah, nyaman.(*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya