Friday, June 13, 2025
23.7 C
Jayapura

“Kami juga Butuh Tambahan Gizi Seperti Teman-teman  Sekolah Lain”

Menurutnya, di sekolah tempat ia mengajar itu, secara keseluruhan dari kelas I hingga kelas II ada sekitar 60 murid yang mempunyai keluarga yang ekonominya berkecukupan

“Di sini ada sekitar 64 murid yang 90 persennya itu OAP, bisa dibilang gizi anak-anak di sekolah kami belum terpenuhi, karena datang dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi,” katanya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar program Presiden Prabowo Subianto ini segera berjalan di sekolahnya itu supaya gizi anak-anak di sekolah yang ia mengajar boleh berangsur membaik.

“Harapannya ya program MBG ini segera terealisasi di sekolah kami, biar anak-anak di sini juga semangatnya untuk datang ke sekolah bertambah, selain itu biar gizi anak-anak di sini juga berangsur membaik,” pungkasnya.

  Harapan yang sama juga disampaikan salah seorang siswi Rahel (12) kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/4) siang. Rahel mengatakan bahwa dirinya sangat berharap program MBG itu secepatnya bisa didistribusikan ke sekolahnya itu.

Baca Juga :  Tak Segera Tetapkan Tarif Baru, Sopir Ancam Mogok dan Naikkan Tarif 

Siswa kelas V itu mengaku bahwa dirinya ketika berangkat sekolah terkadang lupa bawa bekal, sehingga tiba di sekolah pas jam istirahat ia terkadang gelisah karena perut kosong.

  “Kami berharap makanan bergizi gratis itu cepat masuk di sekolah kami, karena kami juga ingin merasakan, masa yang lain sudah dapat kami disekolah ini masih belum, kami juga mau,” ungkap Rahel.

  Senada disampaikan oleh Debi (11) dan Edo (11) siswa kelas V mengatakan bahwa mereka sangat berharap program MBG tersebut secepatnya didistribusikan di sekolahnya itu. “Kami juga membutuhkan tambahan gizi seperti teman-teman yang lainnya,” ujar keduanya.

  Ketiganya diwawancarai Cenderawasih Pos di teras sekolah itu. Di tempat yang sama, di teras sekolah puluhan siswa terlihat bermain kejar-kejaran sambil teriak dan tertawa membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan ramai. Di tengah gemuruhnya kegiatan belajar-mengajar senyuman dan sapaan santun dari sejumlah siswa terasa ingin mengabdi di sekolah itu.

Baca Juga :  Masuk Tahun Baru, Pj Wali Kota Ingatkan Pimpinan OPD Soal Inovasi

  Bertemu dengan mereka walaupun tidak berlangsung lama, namun terasa sangat berkesan. Mereka memiliki semangat belajar yang luar biasa, meskipun dengan fasilitas terbatas. Interaksi dengan mereka juga membuka mata tentang tantangan dan peluang dalam pendidikan di sekolah yang seakan dilupakan pemerintah.

  Untuk gedung sekolah terbilang cukup bagus, tetapi beberapa bagian telah rusak. Sementara sarpras dan fasilitas lainnya masih terbilang sangat kurang.

Menurutnya, di sekolah tempat ia mengajar itu, secara keseluruhan dari kelas I hingga kelas II ada sekitar 60 murid yang mempunyai keluarga yang ekonominya berkecukupan

“Di sini ada sekitar 64 murid yang 90 persennya itu OAP, bisa dibilang gizi anak-anak di sekolah kami belum terpenuhi, karena datang dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi,” katanya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar program Presiden Prabowo Subianto ini segera berjalan di sekolahnya itu supaya gizi anak-anak di sekolah yang ia mengajar boleh berangsur membaik.

“Harapannya ya program MBG ini segera terealisasi di sekolah kami, biar anak-anak di sini juga semangatnya untuk datang ke sekolah bertambah, selain itu biar gizi anak-anak di sini juga berangsur membaik,” pungkasnya.

  Harapan yang sama juga disampaikan salah seorang siswi Rahel (12) kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/4) siang. Rahel mengatakan bahwa dirinya sangat berharap program MBG itu secepatnya bisa didistribusikan ke sekolahnya itu.

Baca Juga :  Tahun 2025, PT AMJ Target 1.500 Pelanggan Baru di Muara Tami

Siswa kelas V itu mengaku bahwa dirinya ketika berangkat sekolah terkadang lupa bawa bekal, sehingga tiba di sekolah pas jam istirahat ia terkadang gelisah karena perut kosong.

  “Kami berharap makanan bergizi gratis itu cepat masuk di sekolah kami, karena kami juga ingin merasakan, masa yang lain sudah dapat kami disekolah ini masih belum, kami juga mau,” ungkap Rahel.

  Senada disampaikan oleh Debi (11) dan Edo (11) siswa kelas V mengatakan bahwa mereka sangat berharap program MBG tersebut secepatnya didistribusikan di sekolahnya itu. “Kami juga membutuhkan tambahan gizi seperti teman-teman yang lainnya,” ujar keduanya.

  Ketiganya diwawancarai Cenderawasih Pos di teras sekolah itu. Di tempat yang sama, di teras sekolah puluhan siswa terlihat bermain kejar-kejaran sambil teriak dan tertawa membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan ramai. Di tengah gemuruhnya kegiatan belajar-mengajar senyuman dan sapaan santun dari sejumlah siswa terasa ingin mengabdi di sekolah itu.

Baca Juga :  Tokok Sagu Warisan Budaya, Jati Diri Orang Papua Yang Hampir Dilupakan 

  Bertemu dengan mereka walaupun tidak berlangsung lama, namun terasa sangat berkesan. Mereka memiliki semangat belajar yang luar biasa, meskipun dengan fasilitas terbatas. Interaksi dengan mereka juga membuka mata tentang tantangan dan peluang dalam pendidikan di sekolah yang seakan dilupakan pemerintah.

  Untuk gedung sekolah terbilang cukup bagus, tetapi beberapa bagian telah rusak. Sementara sarpras dan fasilitas lainnya masih terbilang sangat kurang.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya