Site icon Cenderawasih Pos

Tidak Hanya di Luar, Masalah di Dalam Pasar Juga Diminta Ditertibkan

Lapak milik PKL yang ada di jalan masuk pasar induk Youtefa dipaksa bongkar oleh Tim gabungan dari Pemkot Jayapura, telah rata dengan tanah, Selasa (21/5). (foto:Jimi/Cepos)

Yang Tercecer dari Penertiban Pedagang dan Bangunan Liar di Pasar Youtefa

Tim gabungan Pemerintah kota (Pemkot) Jayapura, Satpol-PP dan Kepolisian hingga TNI, Selasa (21/5) pagi melakukan penertiban di sepanjang bahu jalan masuk pasar induk Youtefa. Sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) terpaksa dibongkar oleh tim gabungan. Bagaimana respon para pedagang?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Kepala Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Robert Awi turun langsung penertiban tersebut. Dalam penertiban tersebut masih juga terjadi sedikit ketegangan dengan sejumlah PKL di saat barang-barang mereka disita dan diangkut paksa oleh petugas.

  Salah seorang pedagang, Ibu Rut Awi Fingkreuw (56), mengaku  kecewa atas apa yang dilakukan tim gabungan tersebut. “Orang pemerintah hanya tau bicara saja, kalau pemerintah bayar kami, kami laksanakan, ini tidak ada tanggung jawab,  tetapi pemerintah tidak bayar kami,”ujarnya kesal.

  Sebelumnya Pemkot telah berulang kali memberikan surat edaran terkait penertiban PKL di Pasar tersebut, tetapi nyatanya para pedagang masih tetap saja berjualan. Penertiban dilakukan bertujuan agar lebih tertib, pasar tidak semrawut.

  Namun begitu, ibu Rut, mengaku sempat kaget dengan pembongkaran yang dilakukan oleh tim gabungan dari Pemkot tersebut. “Sempat kaget, mau marah tapi itu tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan,” ungkapnya.

  Dia meminta mewakili pedagang, untuk lebih memperhatikan setiap tempat penjualan dari pedagang yang di luar maupun di dalam untuk layak ditempati, agar masyarakat tidak lagi jual di pinggir atau di bahu jalan.

  “Tadi dalam pembongkaran kami tidak melawan, kami biarkan sudah, demi akses jalan ini lebih baik,” jelasnya.

  Ia juga mengungkapkah bahwa los di dalam pasar Induk Youtefa disalah gunakan oleh oknum tertentu untuk di jadikan tempat Maksiat, Judi, dan perbuatan penyimpangan lainnya. Ia berharap Pemkot Jayapura segera melakukan penertiban terhadap tempat tersebut, karena perbuatan itu dapat meresahkan masyarakat terutama pedagang.

  “Kami minta Pemkot tertibkan juga PKL yang ada dalam Pasar, karena ada yang pakai untuk tempat Maksiat, perempuan pelacur, dan judi, coba tolong pemerintah kota itu turun tangan,” ujarnya.

   Dengan tertibnya tempat tersebut pedagang pinang, dan pedagang lainnya yang jual di bahu jalan bisa jualan di dalam. Ia juga menginginkan Pasar Youtefa Perlu ditata ulang agar tidak terlihat kumuh dan semerawut, agar pedagang juga memperoleh tempat layak untuk digunakan.

  Menurutnya apa yang dilakukan pemerintah tersebut sangat baik, tetapi tolong pemerintah harus lebih memperhatikan pasar dan pedagang yang ada agar tidak terlihat kumuh dan semberawut.

  “Kami mau jangan  ini saja dibongkar, kami mau  bagaimana Pemkot  mengambil tindakan, tindaklanjuti bagaimana pasar itu diterbitkan, ditata kembali biar kelihatan rapi,” tegasnya.

Ia juga mengharapkan Pemkot untuk lebih memperhatikan Mama-mama Papua yang duduk jualan di pinggir jalan tanpa ada tempat untuk berteduh disaat hujan ataupun panas.

  “Tolong Pemkot, kami sangat mengharapkan untuk tolong memperhatikan kita punya Mama-mama Papua yang duduk dipinggir jalan tanpa ada tempat di bahu-bahu jalan mereka jualan,” mintanya.

  Hal yang sama juga disampaikan, Ema (46), mengatakan dirinya sangat mendukung dengan apa yang dilakukan tim gabungan dari Pemkot tersebut. Tetapi Ema sampaikan bahwa yang jualan di tempat tersebut merupakan Janda yang harus berjuang sendiri demi kebutuhan hidup sehari-hari dan anak bersekolah.

   “Sebagai rakyat kecil kami mendukung sekali tetap pemerintah juga harus mengingat, orang yang berjualan disini adalah ibu-ibu janda tidak bersuami, dan mereka makan minum dari tempat ini, tempat ini tidak bisa diganggu gugat oleh pemerintah karena ini hak ulaya,” jelas Ema kepada Cenderawasih Pos, Selasa (21/5).

  “Para pejabat duduk, makan enak, tanpa memikirkan rakyat kecil-kecil ini,” tambahnya.

Sebagai informasi penertiban juga akan  dilakukan oleh Tim gabungan dari Pemkot Jayapura, pada, Rabu (22/5) di pasar Otonom Kotaraja. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Exit mobile version