Wednesday, April 2, 2025
29.7 C
Jayapura

Lahirkan Aplikasi Sohrits,  Permudah Pelayanan Keuangan Daerah

Melihat Inovasi Peningkatkan Pelayanan yang  Dilakukan BPKAD Kota Jayapura

Kota Jayapura sebagai barometer di Papua menjadi tolok ukur perkembangan pembangunan dan pemerintahan di Papua. Karena itu, berbagai inovasi terus didorong di tiap Organiasai Perangkat Daerah (OPD), termasuk Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Lantas sejauh mana inovasi BPKAD Kota Jayapura dibawah pimpinan Dessy Yanti Wanggai ini?

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

Pemerintah daerah di seluruh Indonesia melalui organisasi perangkat daerahnya terus didorong untuk mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan pemanfaatan digitalisasi dalam melakukan pelayanannya. 

Kini beberapa organisasi perangkat daerah di kota Jayapura sudah mulai mengembangkan diri dalam hal berinovasi,  salah satunya badan pengelola keuangan dan Aset daerah (BPKAD) Kota Jayapura.

  Dimana Pemerintah Kota Jayapura baru saja menerima Championship untuk digitalisasi daerah kategori terbaik untuk wilayah Nusa Tenggara Maluku dan Papua beberapa waktu yang lalu. Ini menjadi sebuah prestasi yang tentunya membanggakan bagi pemerintah kota Jayapura terutama bagaimana mewujudkan pelayanan yang baik dan Prima bagi masyarakat di Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura saat ini sudah mempunyai tim percepatan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD).

Baca Juga :  Pernah Terjadi Pada  Tahun 1996 Silam, Ada Kemungkinan Bisa Terulang

   “Jadi kita punya di kota itu ada tim Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Di sini dilihat perluasan digitalisasi di masing-masing organisasi perangkat daerah.  Dalam hal pendapatan dan belanja, itu ada di Bapenda.”ungkapnya.

   “Mereka sudah lakukan inovasi pembayaran pajak dengan menggunakan EDC, menggunakan QRIS, Kemudian dilihat lagi market place mulai dari Tokopedia dan juga shopee. Itu yang sedang kita kerja sama dengan bank Papua, dan sekarang Bank Papua  sedang bangun sistem tersebut,” jelas  Dessy Wanggai, Jumat (20/10).

   Inovasi juga terus dilakukan, dimana tahun ini BPKAD Kota Jayapura berhasil mengembangkan satu inovasi baru dengan membuat aplikasi yang diberi nama Sohrits. Ini diadopsi dari bahasa Tobati dan Enggros. Sohrits mengandung arti Satukan Opini Guna Menghasilkan Laporan yang Terperinci. Nanti aplikasi ini sebagai aplikasi di keuangan.

   “Sekarang di tahun 2023, kami berinovasi dengan membuat satu inovasi dengan membuat satu aplikasi namanya Sohrits, dari bahasa Tobati Enggros.  Tahun pertama kami buat dari sisi pencairan (SP2D), karena kita hubungkan dengan Simda yang terbaru, dengan CMS yang sudah diupgraed. Jadi disini OPD tidak membawa berkas fisik ke kami lagi. Tapi mereka upload di OPD masing masing, berkas pencairanya,”ujarnya menjelaskan.

Baca Juga :  Jayapura Butuh Ruang Berekspresi

Aplikasi ini sudah di launching sejak bulan Desember 2022 lalu. Kemudian di bulan Januari sudah mulai dimanfaatkan, dan  langsung bersamaan  dengan tanda tangan elektronik untuk SP2D. “Jadi untuk semua berkas masuk di dalam apliaksi tersebut.”tandasnya.

   Menurutnya, penggunaan aplikasi tersebut memiliki kemudahan tersendiri terutama lebih mempersingkat waktu. Karena OPD tidak perlu lagi datang ke kantor BPKAD secara  langsung dan membawa berkas yang banyak. Tapi di upload dan selanjutnya BPKAD hanya memeriksa berkas melalui  aplikasi itu.

   “Yang perlu mereka bawa itu mungkin SPPSPM dengan surat pernyataan tanggung jawab mutlak. Kemudian OPD dapat mengarsipkan berkas-berkas tersebut. Karena mereka yang mengelola anggaran tersebut jadi harus bertanggung jawab dari pelaporan sampai pada pengarsipan. Kalau kita gunakan penyimpanan secara online secara sistim, kan sangat mudah,” imbuhnya.(*/tri)

Melihat Inovasi Peningkatkan Pelayanan yang  Dilakukan BPKAD Kota Jayapura

Kota Jayapura sebagai barometer di Papua menjadi tolok ukur perkembangan pembangunan dan pemerintahan di Papua. Karena itu, berbagai inovasi terus didorong di tiap Organiasai Perangkat Daerah (OPD), termasuk Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Lantas sejauh mana inovasi BPKAD Kota Jayapura dibawah pimpinan Dessy Yanti Wanggai ini?

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

Pemerintah daerah di seluruh Indonesia melalui organisasi perangkat daerahnya terus didorong untuk mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan pemanfaatan digitalisasi dalam melakukan pelayanannya. 

Kini beberapa organisasi perangkat daerah di kota Jayapura sudah mulai mengembangkan diri dalam hal berinovasi,  salah satunya badan pengelola keuangan dan Aset daerah (BPKAD) Kota Jayapura.

  Dimana Pemerintah Kota Jayapura baru saja menerima Championship untuk digitalisasi daerah kategori terbaik untuk wilayah Nusa Tenggara Maluku dan Papua beberapa waktu yang lalu. Ini menjadi sebuah prestasi yang tentunya membanggakan bagi pemerintah kota Jayapura terutama bagaimana mewujudkan pelayanan yang baik dan Prima bagi masyarakat di Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura saat ini sudah mempunyai tim percepatan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD).

Baca Juga :  Malu Mengaku Buta Aksara, Berdayakan PKBM yang Tersebar di 16 Tiik

   “Jadi kita punya di kota itu ada tim Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Di sini dilihat perluasan digitalisasi di masing-masing organisasi perangkat daerah.  Dalam hal pendapatan dan belanja, itu ada di Bapenda.”ungkapnya.

   “Mereka sudah lakukan inovasi pembayaran pajak dengan menggunakan EDC, menggunakan QRIS, Kemudian dilihat lagi market place mulai dari Tokopedia dan juga shopee. Itu yang sedang kita kerja sama dengan bank Papua, dan sekarang Bank Papua  sedang bangun sistem tersebut,” jelas  Dessy Wanggai, Jumat (20/10).

   Inovasi juga terus dilakukan, dimana tahun ini BPKAD Kota Jayapura berhasil mengembangkan satu inovasi baru dengan membuat aplikasi yang diberi nama Sohrits. Ini diadopsi dari bahasa Tobati dan Enggros. Sohrits mengandung arti Satukan Opini Guna Menghasilkan Laporan yang Terperinci. Nanti aplikasi ini sebagai aplikasi di keuangan.

   “Sekarang di tahun 2023, kami berinovasi dengan membuat satu inovasi dengan membuat satu aplikasi namanya Sohrits, dari bahasa Tobati Enggros.  Tahun pertama kami buat dari sisi pencairan (SP2D), karena kita hubungkan dengan Simda yang terbaru, dengan CMS yang sudah diupgraed. Jadi disini OPD tidak membawa berkas fisik ke kami lagi. Tapi mereka upload di OPD masing masing, berkas pencairanya,”ujarnya menjelaskan.

Baca Juga :  Selalu Ikhlas tanpa Pamrih dan Menjunjung Tinggi Sosial Kemanusiaan

Aplikasi ini sudah di launching sejak bulan Desember 2022 lalu. Kemudian di bulan Januari sudah mulai dimanfaatkan, dan  langsung bersamaan  dengan tanda tangan elektronik untuk SP2D. “Jadi untuk semua berkas masuk di dalam apliaksi tersebut.”tandasnya.

   Menurutnya, penggunaan aplikasi tersebut memiliki kemudahan tersendiri terutama lebih mempersingkat waktu. Karena OPD tidak perlu lagi datang ke kantor BPKAD secara  langsung dan membawa berkas yang banyak. Tapi di upload dan selanjutnya BPKAD hanya memeriksa berkas melalui  aplikasi itu.

   “Yang perlu mereka bawa itu mungkin SPPSPM dengan surat pernyataan tanggung jawab mutlak. Kemudian OPD dapat mengarsipkan berkas-berkas tersebut. Karena mereka yang mengelola anggaran tersebut jadi harus bertanggung jawab dari pelaporan sampai pada pengarsipan. Kalau kita gunakan penyimpanan secara online secara sistim, kan sangat mudah,” imbuhnya.(*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya