Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kemunculan Hiu Paus Gegerkan Warga

Hiu Paus Sering Bermigrasi Mencari Makan

JAYAPURA – Dua hari terakhir para netizen  di Kota Jayapura dikagetkan dengan sebuah video kemunculan ikan hiu paus atau yang biasa disebut gurano bintang atau whale shark.

Jika terlihat di laut lepas mungkin dianggap biasa namun kali ini ikan yang bisa memiliki ukuran sampai 20 meter ini justru terlihat di perairan Kota Jayapura tepatnya di bawah Jembatan Youtefa , Jayapura.

Para warga yang saat itu tengah memancing nampak kaget dan kebingungan karena baru melihat ikan yang mirip sekali dengan ikan hiu. Alhasil para pemancing yang panik ini langsung meletakkan joran dan langsung memvideokan. Dari postingan di media sosial tersebut tak sedikit yang mengait – ngaitkan dengan bakal terjadinya musibah di Kota Jayapura.

“Sepertinya mau ada bencana lagi karena ikan hiu sudah mulai mencari tempat aman,” tulis seorang netizen menempelkan komentarnya.

Dalam video berdurasi 28  detik ini terlihat ikan bayangan hiu paus ini naik ke permukaan dan sempat membuat sejumlah pemancing ketakutan. Setelah itu ikan yang diperkirakan masih berukuran  kecil ini pelan – pelan berlalu. Terkait banyak yang menerka ini akhirnya mendapat jawaban  dari salah satu dosen Unipa, Fera Runtuboy.

Fera menjelaskan bahwa dari kemunculan hiu paus ini ada kecendurungan dipengaruhi dua hal, pertama terkait perilaku makan dan perilaku metabolisme setelah terpapar dengan suhu dingin laut saat menyelam.

“Insting beberapa hewan ini relatif kuat, sehingga kadang mengikuti biomassa plankton  dimana ikan jenis ini merupakan pemakan plankton atau planktivor sehingga kadang berkunjung hingga pesisir untuk maksud tersebut. Suhu pesisir yang relatif hangat juga salah satu alasan yang mendukung proses metabolisme dalam tubuh mereka,” jelas Fera.

Baca Juga :  Mahfud MD Sambut Baik 12 Putusan Kultur OAP

Dosen lainnya juga menanggapi postingan tersebut. Salah satu akademisi Uncen jurusan perikanan dan kelautan FMIPA Uncen, Jhon Kalor menyampaikan bahwa jika dilihat dari ukuran, ikan ini masih berukuran kecil.

“Setahu saya biasa ada yang berukuran 20 meter tapi kalau divideo sepertinya masih usia anak-remaja. Ikan ini kemungkinan terpisah dari kelompoknya sebab ikan hiu paus sering berada dalam kelompok kecil,” kata Jhon Kalor.

Ia berpendapat daerah atau jalur migrasi ikan ini yang perlu ditelusuri mengapa bisa sampai berada di perairan Teluk Youtefa . “Tapi saya pikir ini tidak mengindikasikan suatu pertanda alam tertentu apakah gempa bumi dari dasar laut atau  lainnya, ini lebih ke faktor tingkah laku ikan dan adaptasi terhadap pasang-surut, pola arus, dan suhu air laut,” imbuhnya.

Komentar lain disampaikan akademisi, Korinus Redjauw yang menyebut bahwa  Hiu Paus (Rhincodon typus) pada dasarnya merupakan spesies yang sering bermigrasi mencari tempat makan dan tempat berkembangbiak.

Kehadirannya di suatu perairan diduga utamanya disebabkan oleh ketersediaan pakan, dan kondisi faktor fisik perairan yang mendukung atau dengan kata lain, masih dapat ditoleransi serta aman dari gangguan.

Bila dilihat secara khusus keberadaan Hiu Paus di Perairan Papua, menurut data dan informasi, paling sering ditemukan di Perairan Teluk Cenderawasih. Keberadaan Hiu Paus di Perairan Teluk Cenderawasih hampir dijumpai tiap tahun.

Keberadaannya juga bisa dikatakan menetap di perairan Teluk Cenderawasih ini tentunya didukung oleh ketersediaan pakan dan habitat hidup yang aman. Sementara Perairan Papua lainnya, informasi keberadaan Hiu Paus cukup terbatas bahkan di Perairan Jayapura bisa jadi baru kali ini dijumpai.

Baca Juga :  Kunjungan Menlu ke Pasifik, Antisipasi Isu Papua Muncul di G20

“Kehadiran Hiu Paus di Perairan Jayapura  bukanlah hal yang tidak wajar menurut saya. Sebab dari perilaku hidup bermigrasi  untuk mencari makan dan tempat berkembangbiak, tidak menutup kemungkinan Hiu Paus sampai ke Perairan Jayapura. Selain itu, secara geografis bagian Utara Pulau Papua, merupakan daerah migrasi jenis – jenis ikan langka ini,” kata Dosen Kelautan Perikanan FMIPA ini.

Sehingga tidak menutup kemungkinan Hiu Paus ditemukan di perairan Jayapura. Faktor lainnya yang mendukung kehadiran spesies tersebut dilihat dari tingkat produktivitas perairan.

Menurut data dan infomasi, Teluk Humbolt dan Youtefa, memiliki produktivitas perairan yang tinggi. Ketersediaan plankton dan ikan – ikan pelagis kecil sebagai pakan Hiu Paus menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kehadirannya disana. “Bila kita bandingkan Hiu Paus di Teluk Cenderawasih, sering kali muncul dan berinteraksi  dengan nelayan terutama di sekitar daerah tangkap yang dipasang alat tangkap bagan dan itu menjadi target hiu paus. Namun mengenai asalnya migrasi Hiu Paus tersebut butuh kajian apakah dari Teluk Cenderawasih, Kepulauan Pasifik atau Samudera Pasifik,” tambahnya.

Korinus berharap kehadiran dan keberadaan Hiu Paus di Perairan Jayapura, tidak diganggu apalagi ditangkap dan semoga saja perairan teluk Humbolt dan Youtefa menjadi pilihan habitat yang aman bagi Hiu Paus sehingga bisa ditemukan sepanjangan tahun,” harapnya. (ade/wen)

Hiu Paus Sering Bermigrasi Mencari Makan

JAYAPURA – Dua hari terakhir para netizen  di Kota Jayapura dikagetkan dengan sebuah video kemunculan ikan hiu paus atau yang biasa disebut gurano bintang atau whale shark.

Jika terlihat di laut lepas mungkin dianggap biasa namun kali ini ikan yang bisa memiliki ukuran sampai 20 meter ini justru terlihat di perairan Kota Jayapura tepatnya di bawah Jembatan Youtefa , Jayapura.

Para warga yang saat itu tengah memancing nampak kaget dan kebingungan karena baru melihat ikan yang mirip sekali dengan ikan hiu. Alhasil para pemancing yang panik ini langsung meletakkan joran dan langsung memvideokan. Dari postingan di media sosial tersebut tak sedikit yang mengait – ngaitkan dengan bakal terjadinya musibah di Kota Jayapura.

“Sepertinya mau ada bencana lagi karena ikan hiu sudah mulai mencari tempat aman,” tulis seorang netizen menempelkan komentarnya.

Dalam video berdurasi 28  detik ini terlihat ikan bayangan hiu paus ini naik ke permukaan dan sempat membuat sejumlah pemancing ketakutan. Setelah itu ikan yang diperkirakan masih berukuran  kecil ini pelan – pelan berlalu. Terkait banyak yang menerka ini akhirnya mendapat jawaban  dari salah satu dosen Unipa, Fera Runtuboy.

Fera menjelaskan bahwa dari kemunculan hiu paus ini ada kecendurungan dipengaruhi dua hal, pertama terkait perilaku makan dan perilaku metabolisme setelah terpapar dengan suhu dingin laut saat menyelam.

“Insting beberapa hewan ini relatif kuat, sehingga kadang mengikuti biomassa plankton  dimana ikan jenis ini merupakan pemakan plankton atau planktivor sehingga kadang berkunjung hingga pesisir untuk maksud tersebut. Suhu pesisir yang relatif hangat juga salah satu alasan yang mendukung proses metabolisme dalam tubuh mereka,” jelas Fera.

Baca Juga :   Pemkot Terapkan Retribusi Pelayanan Pemakanan di TPU Muslim Buper Waena

Dosen lainnya juga menanggapi postingan tersebut. Salah satu akademisi Uncen jurusan perikanan dan kelautan FMIPA Uncen, Jhon Kalor menyampaikan bahwa jika dilihat dari ukuran, ikan ini masih berukuran kecil.

“Setahu saya biasa ada yang berukuran 20 meter tapi kalau divideo sepertinya masih usia anak-remaja. Ikan ini kemungkinan terpisah dari kelompoknya sebab ikan hiu paus sering berada dalam kelompok kecil,” kata Jhon Kalor.

Ia berpendapat daerah atau jalur migrasi ikan ini yang perlu ditelusuri mengapa bisa sampai berada di perairan Teluk Youtefa . “Tapi saya pikir ini tidak mengindikasikan suatu pertanda alam tertentu apakah gempa bumi dari dasar laut atau  lainnya, ini lebih ke faktor tingkah laku ikan dan adaptasi terhadap pasang-surut, pola arus, dan suhu air laut,” imbuhnya.

Komentar lain disampaikan akademisi, Korinus Redjauw yang menyebut bahwa  Hiu Paus (Rhincodon typus) pada dasarnya merupakan spesies yang sering bermigrasi mencari tempat makan dan tempat berkembangbiak.

Kehadirannya di suatu perairan diduga utamanya disebabkan oleh ketersediaan pakan, dan kondisi faktor fisik perairan yang mendukung atau dengan kata lain, masih dapat ditoleransi serta aman dari gangguan.

Bila dilihat secara khusus keberadaan Hiu Paus di Perairan Papua, menurut data dan informasi, paling sering ditemukan di Perairan Teluk Cenderawasih. Keberadaan Hiu Paus di Perairan Teluk Cenderawasih hampir dijumpai tiap tahun.

Keberadaannya juga bisa dikatakan menetap di perairan Teluk Cenderawasih ini tentunya didukung oleh ketersediaan pakan dan habitat hidup yang aman. Sementara Perairan Papua lainnya, informasi keberadaan Hiu Paus cukup terbatas bahkan di Perairan Jayapura bisa jadi baru kali ini dijumpai.

Baca Juga :  Kunjungan Menlu ke Pasifik, Antisipasi Isu Papua Muncul di G20

“Kehadiran Hiu Paus di Perairan Jayapura  bukanlah hal yang tidak wajar menurut saya. Sebab dari perilaku hidup bermigrasi  untuk mencari makan dan tempat berkembangbiak, tidak menutup kemungkinan Hiu Paus sampai ke Perairan Jayapura. Selain itu, secara geografis bagian Utara Pulau Papua, merupakan daerah migrasi jenis – jenis ikan langka ini,” kata Dosen Kelautan Perikanan FMIPA ini.

Sehingga tidak menutup kemungkinan Hiu Paus ditemukan di perairan Jayapura. Faktor lainnya yang mendukung kehadiran spesies tersebut dilihat dari tingkat produktivitas perairan.

Menurut data dan infomasi, Teluk Humbolt dan Youtefa, memiliki produktivitas perairan yang tinggi. Ketersediaan plankton dan ikan – ikan pelagis kecil sebagai pakan Hiu Paus menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kehadirannya disana. “Bila kita bandingkan Hiu Paus di Teluk Cenderawasih, sering kali muncul dan berinteraksi  dengan nelayan terutama di sekitar daerah tangkap yang dipasang alat tangkap bagan dan itu menjadi target hiu paus. Namun mengenai asalnya migrasi Hiu Paus tersebut butuh kajian apakah dari Teluk Cenderawasih, Kepulauan Pasifik atau Samudera Pasifik,” tambahnya.

Korinus berharap kehadiran dan keberadaan Hiu Paus di Perairan Jayapura, tidak diganggu apalagi ditangkap dan semoga saja perairan teluk Humbolt dan Youtefa menjadi pilihan habitat yang aman bagi Hiu Paus sehingga bisa ditemukan sepanjangan tahun,” harapnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya