Monday, December 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Tak Takut Terpapar Covid-19, Warga di Pasar 90 Persen Warga Tak Gunakan Masker

Melihat Kesadaran Masyarakat dalam Mentaati Prokes di Tengah Melonjaknya Covid-19

Pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk Jayapura Papua ini sudah berlangsung sejak awal 2020 atau hampir dua tahun ini. Setelah sempat mereda hingga nol kasus, kini kasus terkonfirmasi positif covid-19 sudah menapai 1.100 lebih. Lantas bagaimana warga menyikapi hal ini?

Laporan: Elfira_Jayapura

Di tengah-tengah pusat kasus Covid-19, di berbagai tempat yang menjadi pusat interaksi masyarakat, baik itu di pasar dan pusat pusat pembangunan yang ada di wilayah Abepura, masih tetap ramai. Ironisnya, bila di awal-awal pandemi kepatuhan terhadap prokes begitu ditaati, namun kini kesadaran warga dalam menerapkan Protokol Kesehatan cenderung menurun.
Di Pasar dan Pusat Perpanjangan, warga berlalu lalang tanpa menggunakan masker bahkan menjaga jarak. Sambil terikat satu dan lainnya tanpa menghawatirkan jarak diantara mereka saat itu.
Di Pasar Youtefa, misalnya, hampir 90 persen pedagang dan pembeli yang datang ke Pasar Youtefa enggan menggunakan masker. Bukan hanya itu, bahkan tak ada jarak di antara pedagang satu dan lainnya.
Minimnya kesadaran dan sikap acuh dari warga ini menandakan bahwa tidak mematuhi imbauan yang diberikan pemerintah selama ini. Di sisi lain, warga tidak belajar dari kasus Covid-19 tahun 2020 dan 2021.
Seorang pedagang di Pasar Youtefa Ramli mengaku, dirinya enggan menggunakan masker karena merasa sesak nafas. Tak jauh dari Ramli, pedagang lainnya yang asyik bercerita sambil tertawa juga enggan menggunakan masker. Tak apa jika ia tidak menggunakan masker, bahkan Ramli mengaku tidak takut jika dirinya terpapar dengan Covid-19. “Sejak dulu, saya tidak takut kena Covid-19,” ucapnya sambil menyaksikan Film di layar Hp-nya.
“Sesak nafas kalau menggunakan masker mbak, ndak bisa bernafas,” kata Ramli singkat disertai sikap acuhnya. Beda Ramli beda Nina, seorang konsumen yang saat itu datang berbelanja di Pasar Yaoutefa dengan masker menempel di wajahnya. Ibu 3 anak ini mengakui sikap malas tahu warga dengan menggunakan masker. Bahkan sebagian warga menganggap Covid-19 menjadi hal yang biasa. Setiap hari Nina datang berbelanja di Pasar Youtefa dan banyak menyaksikan pedagang maupun pembeli yang tidak menggunakan masker.

Baca Juga :  Keliling 6 Kali/Bulan di Setiap Kelurahan, Minat Baca Anak-anak Lebih Tinggi

“Saya sendiri meggunakan masker, karena sadar akan pentingnya kesehatan diri sendiri dan orang lain, tidak mau menularkan penyakit kepada orang lain. Harusnya yang lain juga punya kesadaran yang sama,” ucap Nina yang kesehariannya sebagai Guru PAUD ini.
Kata Ibu Guru Nina, masyarakat harusnya sadar diri untuk tetap menggunakan masker. Tak perlu diingatkan melulu, “Kalau katong saling jaga, katong sehat,” ucap Nina dengan logatnya.
Di tempat lain, GM Saga Ritel Grup Jayapura Harrys Manuputty meminta kesadaran masyarakat yang harus lebih tinggi untuk menggunakan masker. Terutama mereka yang datang berbelanja di Saga Mall Abepura.
Selain itu, masyarakat juga harus berpartisipasi untuk mengikuti Prokes yang lebih baik demi kesehatan semua orang yang berada di Kota Jayapura. Di Saga sendiri, tercantum dengan jelas tulisan semua orang wajib menggunakan masker di areal Saga Mall. Hanya imbauan seperti itu yang kami sampaikan dan kami harap warga memiliki kesadaran lebih,” ucapnya.
Terkait dengan kebijakan waktu aktivitas, Harry menilai semuanya untuk agar tidak terpapar Covid-19. Dengan adanya waktu, semua orang kembali di rumah masing-masing atau tidak melakukan aktivitas di atas jam 9 malam.
“Semuanya wajib mendukung agar badai berlalu dan kita bisa melakukan kegiatan dengan normal kembali,” tulisnya. (*/tri)

Baca Juga :  Layaknya Mahasiswa, Untuk Bisa Lulus Siswa-siswa Harus Buat Karya Ilmiah

Melihat Kesadaran Masyarakat dalam Mentaati Prokes di Tengah Melonjaknya Covid-19

Pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk Jayapura Papua ini sudah berlangsung sejak awal 2020 atau hampir dua tahun ini. Setelah sempat mereda hingga nol kasus, kini kasus terkonfirmasi positif covid-19 sudah menapai 1.100 lebih. Lantas bagaimana warga menyikapi hal ini?

Laporan: Elfira_Jayapura

Di tengah-tengah pusat kasus Covid-19, di berbagai tempat yang menjadi pusat interaksi masyarakat, baik itu di pasar dan pusat pusat pembangunan yang ada di wilayah Abepura, masih tetap ramai. Ironisnya, bila di awal-awal pandemi kepatuhan terhadap prokes begitu ditaati, namun kini kesadaran warga dalam menerapkan Protokol Kesehatan cenderung menurun.
Di Pasar dan Pusat Perpanjangan, warga berlalu lalang tanpa menggunakan masker bahkan menjaga jarak. Sambil terikat satu dan lainnya tanpa menghawatirkan jarak diantara mereka saat itu.
Di Pasar Youtefa, misalnya, hampir 90 persen pedagang dan pembeli yang datang ke Pasar Youtefa enggan menggunakan masker. Bukan hanya itu, bahkan tak ada jarak di antara pedagang satu dan lainnya.
Minimnya kesadaran dan sikap acuh dari warga ini menandakan bahwa tidak mematuhi imbauan yang diberikan pemerintah selama ini. Di sisi lain, warga tidak belajar dari kasus Covid-19 tahun 2020 dan 2021.
Seorang pedagang di Pasar Youtefa Ramli mengaku, dirinya enggan menggunakan masker karena merasa sesak nafas. Tak jauh dari Ramli, pedagang lainnya yang asyik bercerita sambil tertawa juga enggan menggunakan masker. Tak apa jika ia tidak menggunakan masker, bahkan Ramli mengaku tidak takut jika dirinya terpapar dengan Covid-19. “Sejak dulu, saya tidak takut kena Covid-19,” ucapnya sambil menyaksikan Film di layar Hp-nya.
“Sesak nafas kalau menggunakan masker mbak, ndak bisa bernafas,” kata Ramli singkat disertai sikap acuhnya. Beda Ramli beda Nina, seorang konsumen yang saat itu datang berbelanja di Pasar Yaoutefa dengan masker menempel di wajahnya. Ibu 3 anak ini mengakui sikap malas tahu warga dengan menggunakan masker. Bahkan sebagian warga menganggap Covid-19 menjadi hal yang biasa. Setiap hari Nina datang berbelanja di Pasar Youtefa dan banyak menyaksikan pedagang maupun pembeli yang tidak menggunakan masker.

Baca Juga :  Keliling 6 Kali/Bulan di Setiap Kelurahan, Minat Baca Anak-anak Lebih Tinggi

“Saya sendiri meggunakan masker, karena sadar akan pentingnya kesehatan diri sendiri dan orang lain, tidak mau menularkan penyakit kepada orang lain. Harusnya yang lain juga punya kesadaran yang sama,” ucap Nina yang kesehariannya sebagai Guru PAUD ini.
Kata Ibu Guru Nina, masyarakat harusnya sadar diri untuk tetap menggunakan masker. Tak perlu diingatkan melulu, “Kalau katong saling jaga, katong sehat,” ucap Nina dengan logatnya.
Di tempat lain, GM Saga Ritel Grup Jayapura Harrys Manuputty meminta kesadaran masyarakat yang harus lebih tinggi untuk menggunakan masker. Terutama mereka yang datang berbelanja di Saga Mall Abepura.
Selain itu, masyarakat juga harus berpartisipasi untuk mengikuti Prokes yang lebih baik demi kesehatan semua orang yang berada di Kota Jayapura. Di Saga sendiri, tercantum dengan jelas tulisan semua orang wajib menggunakan masker di areal Saga Mall. Hanya imbauan seperti itu yang kami sampaikan dan kami harap warga memiliki kesadaran lebih,” ucapnya.
Terkait dengan kebijakan waktu aktivitas, Harry menilai semuanya untuk agar tidak terpapar Covid-19. Dengan adanya waktu, semua orang kembali di rumah masing-masing atau tidak melakukan aktivitas di atas jam 9 malam.
“Semuanya wajib mendukung agar badai berlalu dan kita bisa melakukan kegiatan dengan normal kembali,” tulisnya. (*/tri)

Baca Juga :  Jadi Bagian Tim Wonderland Indonesia 2 dengan Titik Pijak Awal Komputer Bekas

Berita Terbaru

Artikel Lainnya