Monday, May 13, 2024
24.7 C
Jayapura

Belum Ada Solusi Konkret Terkait Politik Lokal dan Lemahnya Penegakan Hukum 

   Terlepas dari pada itu, Anthon menganggap bahwa debat Capres kali ini sedikit memberi perbedaan dengan yang terjadi pada peeiode sebelumnya. Sebab pada debat perdana itu, para Capres sangat begitu fokus membicarakan perosalan Papua.

  Hal itu menurutnya memang diperlukan, sebab dengan SDA yang ada di Papua sangat memberikan kontribusi besar pada pembangunan Bangsa dan Negara. Namun dipaun mengharapkan hal itu tidak hanya dijadikan ladang Kampanye untuk menaeik perhatian masyarakat, namun harus dibuktikan secara nyata oleh predisen terpilih nantinya. Sehingga paham nasionalisme itu dibangun dalam konteks bhineka tungal ika.

   “Jika hal ini bisa dilakukan oleh presiden terpilih nantinya, maka saya yakin perbedaan ideologi yang selama ini selau didengungkan oleh sekolompok orang di Papua dengan sendirinya hilang, tapi jika masing masing Capres ini tidak ada bedanya dengan pemerintah terdahulu. Maka jangan heran jika perosalan HAM dan politik lokal di Papua ini akan terus terjadi,” tuturnya.

Baca Juga :  BTM Lanjut Daftar di Lima Parpol

  Terkait tema pemberantasan Korupsi, Anthon menganggap bahwa kinerja KPK saaat ini sangat lemah. Salah satunya menurut dia kelembahan KPK dalam membrantas korupsi di Papua.

   Di Papua menurutnya upaya pemberantasan korupsu masih berjalan ditempat. Hal ini terjadi menurutnya karena KPK dalam kenegakan hukumnya dilakukan secara tebang pilih.

   Salah satu faktor juga kenapa sampai hari ini masyarakat Papua tidak mendapatkan kesejahteraan, karena masih hanyak oknum yang melalukan korupsi, namun sayangnya KPK tidak tegas terhadap hal ini,” tandasnya.

   Pun juga lanjutnya didaerah lain, yang menurutnya akibat lembahnya pengawasan KPK, sehingga yang terjadi perosalan korupsi di Papua ini masih terus terjadi. “KPK harus tegas, kalau ini bisa dilakukan maka kasus korupsi di indoensia ini bisa diatasi,” tegasnya.

  Kemudian terkait tema Penguatan Demokrasi, Anthon mengatakan Demokrasi di Papua sangat tidak berjalan sesuai dengan Undang Undang yang berlaku, sebab praktek yang terjadi selama ini kebebasan masyarakat Papua untuk menyampaikan aspirasi dimuka umum selalu dibungkam dengan prakter kekerasan aparat penegak hukum.

Baca Juga :  KPU Kota Usulkan Rp 73 M

  “Yang terjadi, setiap kali masyarakat ingin menyampaikan aspirasinya selalu dihadapkan dengan tindakan depresi, padahal jika urang ini dibuka sebebas bebasnya, maka kita akan tau apa sebenarnya yang dibutuhkan masysrakat,” ujarnya.

  Oleh sebab itu,  Anthon mengharapkan dari gagasan yang ada dari masing masing Capres khususnya untuk perkembangan Papua, harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Sehingga kesejahtraan dapat dirasakan oleh masyarakat Papua.

   “Saya harap gagasan dari masing masing Capres ini tidak lagi sekedar wacana, tapi harus dibuktikan dengan kerja nyata. Karena silih bergantinya pemimpin di Republik ini belum ada satupun yang mampu mensejahterakan masyarakat Papua,” pungkasnya. (*).

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Terlepas dari pada itu, Anthon menganggap bahwa debat Capres kali ini sedikit memberi perbedaan dengan yang terjadi pada peeiode sebelumnya. Sebab pada debat perdana itu, para Capres sangat begitu fokus membicarakan perosalan Papua.

  Hal itu menurutnya memang diperlukan, sebab dengan SDA yang ada di Papua sangat memberikan kontribusi besar pada pembangunan Bangsa dan Negara. Namun dipaun mengharapkan hal itu tidak hanya dijadikan ladang Kampanye untuk menaeik perhatian masyarakat, namun harus dibuktikan secara nyata oleh predisen terpilih nantinya. Sehingga paham nasionalisme itu dibangun dalam konteks bhineka tungal ika.

   “Jika hal ini bisa dilakukan oleh presiden terpilih nantinya, maka saya yakin perbedaan ideologi yang selama ini selau didengungkan oleh sekolompok orang di Papua dengan sendirinya hilang, tapi jika masing masing Capres ini tidak ada bedanya dengan pemerintah terdahulu. Maka jangan heran jika perosalan HAM dan politik lokal di Papua ini akan terus terjadi,” tuturnya.

Baca Juga :  Oknum PPD Japut Terbukti Gelembungkan Suara Caleg?

  Terkait tema pemberantasan Korupsi, Anthon menganggap bahwa kinerja KPK saaat ini sangat lemah. Salah satunya menurut dia kelembahan KPK dalam membrantas korupsi di Papua.

   Di Papua menurutnya upaya pemberantasan korupsu masih berjalan ditempat. Hal ini terjadi menurutnya karena KPK dalam kenegakan hukumnya dilakukan secara tebang pilih.

   Salah satu faktor juga kenapa sampai hari ini masyarakat Papua tidak mendapatkan kesejahteraan, karena masih hanyak oknum yang melalukan korupsi, namun sayangnya KPK tidak tegas terhadap hal ini,” tandasnya.

   Pun juga lanjutnya didaerah lain, yang menurutnya akibat lembahnya pengawasan KPK, sehingga yang terjadi perosalan korupsi di Papua ini masih terus terjadi. “KPK harus tegas, kalau ini bisa dilakukan maka kasus korupsi di indoensia ini bisa diatasi,” tegasnya.

  Kemudian terkait tema Penguatan Demokrasi, Anthon mengatakan Demokrasi di Papua sangat tidak berjalan sesuai dengan Undang Undang yang berlaku, sebab praktek yang terjadi selama ini kebebasan masyarakat Papua untuk menyampaikan aspirasi dimuka umum selalu dibungkam dengan prakter kekerasan aparat penegak hukum.

Baca Juga :  Sepakat Wujudkan Pemilu Jujur, Aman dan Demokratis

  “Yang terjadi, setiap kali masyarakat ingin menyampaikan aspirasinya selalu dihadapkan dengan tindakan depresi, padahal jika urang ini dibuka sebebas bebasnya, maka kita akan tau apa sebenarnya yang dibutuhkan masysrakat,” ujarnya.

  Oleh sebab itu,  Anthon mengharapkan dari gagasan yang ada dari masing masing Capres khususnya untuk perkembangan Papua, harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Sehingga kesejahtraan dapat dirasakan oleh masyarakat Papua.

   “Saya harap gagasan dari masing masing Capres ini tidak lagi sekedar wacana, tapi harus dibuktikan dengan kerja nyata. Karena silih bergantinya pemimpin di Republik ini belum ada satupun yang mampu mensejahterakan masyarakat Papua,” pungkasnya. (*).

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya