Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Dulu Bicara Beras Bicara Irian Bhakti, Kini Expansi ke Provinsi Tetangga

Menilik Eksistensi PT Irian Bhakti Papua, Perusahaan Belanda yang Kini Milik Pemprov Papua

Salah satu perusahaan tertua yang dimiliki Pemprov saat ini adalah PT Irian Bhakti. Usianya kini 60 tahun dan masih beroperasi sampai sekarang.

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

ORANG– orang tua dulu tentu tak bisa lupa dengan yang namanya Perusahaan Daerah Irian Bhakti atau PD Irian Bhakti. Bagaimana tidak, sejak 1963 perusahaan ini sudah beroperasi di tanah Papua dan didirikan oleh pemerintah Belanda. Hanya ketika itu PT Irian Bhakti masih menggunakan sebutan dari Belanda yakni N.V Oonigimy yang didirikan dan diresmikan pada tahun 1954.

Nantinya setelah pemerintahan Belanda meninggalkan Irian Barat (Papua) barulah pemerintah Indonesia masuk dan mengambil alih perusahaan tersebut yang kemudian menggantikan nama menjadi Perusahaan Negara Irian Bhakti.

Selang beberapa tahun kemudian dari pemerintah Indonesia akhirnya menyerahkan kembali ke Pemerintah Provinsi Papua dan disitulah namanya kembali berubah menjadi Perusahaan Daerah Irian Bhakti atau PD Irian Bhakti.

Salah satu kantor yang pernah ditempati berada tepat di pusat jantung Kota Jayapura tepatnya di Jl Ahmad Yani depan Bank Mandiri Jayapura. Hanya bangunan ini sudah tidak lagi digunakan dan yang tersisa hanyalah tiang papan namanya yang masih kokoh, meski termakan usia. Kantornya sendiri kini berada di belakang Sagu Indah Plaza menempati salah satu bangunan peninggalan Belanda.

Dari nama PD Irian Bhakti ini barulah pada Februari tahun 2023 perusahaan ini naik status menjadi PT Irian Bhakti Papua sesuai Perda Papua Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Irian Bhakti menjadi Perseroan Terbatas Irian Bhakti Papua. Kemudian pada Februari 2021, pucuk pimpinan perusahaan tersebut diserahkan kepada Yarius Balingga selaku Direktur Utama bersama Ruben Magai  selaku Direktur Umum, Drs Antonius NS selaku Direktur Keuangan dan Ardi Logo selaku Direktur Perniagaan.

Baca Juga :  Otak Pembunuhan Bripda Anthon Diterbangkan ke Jayapura

Hanya  ketika masih tahun 2021 status perusahaan masih berbentuk Perusahaan Daerah dan baru menjadi PT Irian Bhakti pada Februari 2023. “Puluhan tahun masih berstatus PD hingga pada tahun 2021 kami dipercaya memimpin dan tahun 2023 puji Tuhan berubah menjadi PT.”ungkapnya.

Diakui Yarius bahwa tidak mudah mengubah status menjadi PT, termasuk memimpin perusahaan yang  dikelola secara biasa – biasa saja. Membutuhkan satu terobosan dan ide baru untuk mengangkat perusahaan ini agar bisa berkompetisi dengan ketatnya dunia usaha saat ini.

Hanya sayangnya pekerjaan puluhan tahun yakni sebagai perusahaan yang bekerja mendistribusikan beras ke daerah – daerah  harus beralih sejak awal tahun 2023. PT Irian Bhakti tidak lagi mendistribusikan beras ke pelosok dan diganti oleh PT Pos Indonesia. Situasi ini sempat menimbulkan banyak pertanyaan bagi pegawai negeri sipil atau ASN.

Pasalnya selama puluhan  tahun dihandle oleh Irian Bhakti tiba – tiba tahun ini berubah.

Meski demikian ini menjadi catatan bagi keempat jajaran direksi untuk memastikan bahwa perusahaan bisa tetap bangkit dan ikut memberi berkontribusi bagi daerah. Yarius kepada Cenderawasih Pos menyampaikan bahwa  pihaknya tetap eksis meski tidak lagi menangani beras.

Itu termasuk yang dilakukan 10 cabang PT Irian Bhakti yang tersebar di Papua hingga Papua Barat. Aset yang dimiliki juga tak berkurang. Masih memiliki pegawai, armada gudang dan kantor. Bahkan kata Yarius pihaknya kini tengah focus mengembangkan potensi pendapatan di sektor lain mulai dari ruko, apotek hingga gedung percetakan dan pendistribusian bahan pokok  hingga ke kabupaten – kabupaten di Papua Barat.

Baca Juga :  Tempat Wisata Rohani, Diharapkan Iman Umat Makin Tumbuh dan Berkembang 

Diakui  setelah tak lagi mendistribusikan beras ke berbagai daerah, ini sempat menjadi pertanyaan besar yang tidak saja disampaikan oleh penerima beras atau ASN, tetapi juga pemerintah provinsi selaku pemilik perusahaan. Namun disini Yarius bersama tiga direktur lainnya memastikan bahwa perusahaan sejarah ini akan tetap eksis dan mengembangkan diri.

Meski demikian diakui masih ada persoalan lain yang sedang diperjuangkan agar perusahaan bisa lebih kencang untuk memaksimalkan potensi yang lebih dulu dimiliki. Yarius didampingi Drs Antonius dan Ardi Logo menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya masih berharap adanya penyertaan modal untuk PT Irian Bhakti.

Meski  tak menyebut angkanya, namun kata Yarius perusahaan membutuhkan suntikan itu untuk mendongkrak kinerja dan mendorong capaian yang lebih positif. Toh menurutnya setelah dilakukan audit keuangan yang dilakukan oleh akuntan keuangan, ternyata hasilnya tidak mengecewakan yakni wajar tanpa pengecualian.

“Ketika kami dipercayakan tentunya kami patut menjalankan semuanya dengan sungguh – sungguh dan melihat peluang atau cara dan strategi apa yang bisa dilakukan guna mengembangkan perusahaan ini. Jadi salah kalau mengatakan kami tidak melakukan apa – apa usai tidak lagi menangani pendistribusian beras,” jelasnya.

“Jadi meski tidak lagi menangani pendistribusian beras kami tetap memiliki focus pekerjaan dan hingga kini perusahaan tetap sehat. Lalu untuk bisnis plan tentu semua sudah tertuang baik di tahun ini hingga di tahun 2024 tentang apa saja yang ingin kami capai ke depan. Hanya harus kami akui bahwa kami membutuhkan dukungan dari pemerintah juga terutama terkait penyertaan modal,” imbuhnya. (bersambung)

Menilik Eksistensi PT Irian Bhakti Papua, Perusahaan Belanda yang Kini Milik Pemprov Papua

Salah satu perusahaan tertua yang dimiliki Pemprov saat ini adalah PT Irian Bhakti. Usianya kini 60 tahun dan masih beroperasi sampai sekarang.

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

ORANG– orang tua dulu tentu tak bisa lupa dengan yang namanya Perusahaan Daerah Irian Bhakti atau PD Irian Bhakti. Bagaimana tidak, sejak 1963 perusahaan ini sudah beroperasi di tanah Papua dan didirikan oleh pemerintah Belanda. Hanya ketika itu PT Irian Bhakti masih menggunakan sebutan dari Belanda yakni N.V Oonigimy yang didirikan dan diresmikan pada tahun 1954.

Nantinya setelah pemerintahan Belanda meninggalkan Irian Barat (Papua) barulah pemerintah Indonesia masuk dan mengambil alih perusahaan tersebut yang kemudian menggantikan nama menjadi Perusahaan Negara Irian Bhakti.

Selang beberapa tahun kemudian dari pemerintah Indonesia akhirnya menyerahkan kembali ke Pemerintah Provinsi Papua dan disitulah namanya kembali berubah menjadi Perusahaan Daerah Irian Bhakti atau PD Irian Bhakti.

Salah satu kantor yang pernah ditempati berada tepat di pusat jantung Kota Jayapura tepatnya di Jl Ahmad Yani depan Bank Mandiri Jayapura. Hanya bangunan ini sudah tidak lagi digunakan dan yang tersisa hanyalah tiang papan namanya yang masih kokoh, meski termakan usia. Kantornya sendiri kini berada di belakang Sagu Indah Plaza menempati salah satu bangunan peninggalan Belanda.

Dari nama PD Irian Bhakti ini barulah pada Februari tahun 2023 perusahaan ini naik status menjadi PT Irian Bhakti Papua sesuai Perda Papua Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Irian Bhakti menjadi Perseroan Terbatas Irian Bhakti Papua. Kemudian pada Februari 2021, pucuk pimpinan perusahaan tersebut diserahkan kepada Yarius Balingga selaku Direktur Utama bersama Ruben Magai  selaku Direktur Umum, Drs Antonius NS selaku Direktur Keuangan dan Ardi Logo selaku Direktur Perniagaan.

Baca Juga :  Anggaran Turun Drastis, OPD Harus Kreatif

Hanya  ketika masih tahun 2021 status perusahaan masih berbentuk Perusahaan Daerah dan baru menjadi PT Irian Bhakti pada Februari 2023. “Puluhan tahun masih berstatus PD hingga pada tahun 2021 kami dipercaya memimpin dan tahun 2023 puji Tuhan berubah menjadi PT.”ungkapnya.

Diakui Yarius bahwa tidak mudah mengubah status menjadi PT, termasuk memimpin perusahaan yang  dikelola secara biasa – biasa saja. Membutuhkan satu terobosan dan ide baru untuk mengangkat perusahaan ini agar bisa berkompetisi dengan ketatnya dunia usaha saat ini.

Hanya sayangnya pekerjaan puluhan tahun yakni sebagai perusahaan yang bekerja mendistribusikan beras ke daerah – daerah  harus beralih sejak awal tahun 2023. PT Irian Bhakti tidak lagi mendistribusikan beras ke pelosok dan diganti oleh PT Pos Indonesia. Situasi ini sempat menimbulkan banyak pertanyaan bagi pegawai negeri sipil atau ASN.

Pasalnya selama puluhan  tahun dihandle oleh Irian Bhakti tiba – tiba tahun ini berubah.

Meski demikian ini menjadi catatan bagi keempat jajaran direksi untuk memastikan bahwa perusahaan bisa tetap bangkit dan ikut memberi berkontribusi bagi daerah. Yarius kepada Cenderawasih Pos menyampaikan bahwa  pihaknya tetap eksis meski tidak lagi menangani beras.

Itu termasuk yang dilakukan 10 cabang PT Irian Bhakti yang tersebar di Papua hingga Papua Barat. Aset yang dimiliki juga tak berkurang. Masih memiliki pegawai, armada gudang dan kantor. Bahkan kata Yarius pihaknya kini tengah focus mengembangkan potensi pendapatan di sektor lain mulai dari ruko, apotek hingga gedung percetakan dan pendistribusian bahan pokok  hingga ke kabupaten – kabupaten di Papua Barat.

Baca Juga :  Mutu Pendidikan Tinggi Rendah Karena Faktor Ekonomi   

Diakui  setelah tak lagi mendistribusikan beras ke berbagai daerah, ini sempat menjadi pertanyaan besar yang tidak saja disampaikan oleh penerima beras atau ASN, tetapi juga pemerintah provinsi selaku pemilik perusahaan. Namun disini Yarius bersama tiga direktur lainnya memastikan bahwa perusahaan sejarah ini akan tetap eksis dan mengembangkan diri.

Meski demikian diakui masih ada persoalan lain yang sedang diperjuangkan agar perusahaan bisa lebih kencang untuk memaksimalkan potensi yang lebih dulu dimiliki. Yarius didampingi Drs Antonius dan Ardi Logo menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya masih berharap adanya penyertaan modal untuk PT Irian Bhakti.

Meski  tak menyebut angkanya, namun kata Yarius perusahaan membutuhkan suntikan itu untuk mendongkrak kinerja dan mendorong capaian yang lebih positif. Toh menurutnya setelah dilakukan audit keuangan yang dilakukan oleh akuntan keuangan, ternyata hasilnya tidak mengecewakan yakni wajar tanpa pengecualian.

“Ketika kami dipercayakan tentunya kami patut menjalankan semuanya dengan sungguh – sungguh dan melihat peluang atau cara dan strategi apa yang bisa dilakukan guna mengembangkan perusahaan ini. Jadi salah kalau mengatakan kami tidak melakukan apa – apa usai tidak lagi menangani pendistribusian beras,” jelasnya.

“Jadi meski tidak lagi menangani pendistribusian beras kami tetap memiliki focus pekerjaan dan hingga kini perusahaan tetap sehat. Lalu untuk bisnis plan tentu semua sudah tertuang baik di tahun ini hingga di tahun 2024 tentang apa saja yang ingin kami capai ke depan. Hanya harus kami akui bahwa kami membutuhkan dukungan dari pemerintah juga terutama terkait penyertaan modal,” imbuhnya. (bersambung)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya