Papua Butuh ASN yang Mampu Menyelesaikan Berbagai Konflik Sosial

   Sementara itu, terkait dengan kegiatan pelatihan kepemimpinan, ia berharap seluruh komponen pemerintah dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang sementara terjadi, baik di lingkungan birokrasi pemerintah maupun di tengah tengah masyarakat.

   Sebab menurutnya, teknologi informasi menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari hari dan juga berpengaruh terhadap pengembangan kompetensi ASN.

  “Oleh karena itu, pengembangan SDM aparatur harus diarahkan pada peningkatan daya saing yang komprehensif. Baik terkait dengan penguatan teknologi dan sistem, maupun penguasaan networking dan kolaborasi,” kata Wahyudi.

  Menurutnya, pola pengembangan sumber daya manusia aparatur dalam lingkup birokrasi pemerintah terus mengalami perubahan. Hal ini seiring dengan ditetapkannya peraturan lembaga administrasi negara Nomor 6 tahun 2022, tentang perubahan atas peraturan lembaga administrasi negara nomor 5 tahun 2022 tentang penyelenggaraan pelatihan struktural kepemimpinan.

  Pihaknya berharap pelatihan kepemimpinan administrator, dapat mengembangkan kompetensi peserta dalam manajemen kinerja, untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas dalam jabatan administrator.

  “Melalui penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan pengawas, dapat mengembangkan kompetensi peserta untuk memenuhi standar kompetensi manajerial sebagai pengawas, yang mampu mengendalikan pelaksanaan kegiatan pelayanan publik oleh pejabat pelaksana, sesuai dengan standar operasional prosedur,” jelasnya.

  Melalui kegiatan ini juga para peserta dapat menunjang profesi dan kompetensi dalam mengembangkan inovasi daerah sesuai dengan keunggulan daerah.

  Sementara itu, Kepala BPSDA Papua, Elsye Penina Rumbekwan, mengatakan kegiatan yang diikuti dari berbagai daerah yang ada di tanah Papua merupakan kegiatan bersifat mandiri.

  “Setelah kegiatan ini, ada perubahan dari peserta dalam melaksanakan tugas mereka. Lebih berkomitmen dalam menyelesaikan semua tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang diembangnya,” harapnya.

   Sementara itu, Ketua Panitia, Jerry Aritonang, mengatakan PKA Angkatan III dan PKP Angkatan III akan berlangsung selama kurang lebih 95 hari atau (13/6) hingga (23/9).

“Untuk PKA angkatan III berjumlah 40 orang dan PKP angkatan III berjumlah 40 orang,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Sementara itu, terkait dengan kegiatan pelatihan kepemimpinan, ia berharap seluruh komponen pemerintah dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang sementara terjadi, baik di lingkungan birokrasi pemerintah maupun di tengah tengah masyarakat.

   Sebab menurutnya, teknologi informasi menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari hari dan juga berpengaruh terhadap pengembangan kompetensi ASN.

  “Oleh karena itu, pengembangan SDM aparatur harus diarahkan pada peningkatan daya saing yang komprehensif. Baik terkait dengan penguatan teknologi dan sistem, maupun penguasaan networking dan kolaborasi,” kata Wahyudi.

  Menurutnya, pola pengembangan sumber daya manusia aparatur dalam lingkup birokrasi pemerintah terus mengalami perubahan. Hal ini seiring dengan ditetapkannya peraturan lembaga administrasi negara Nomor 6 tahun 2022, tentang perubahan atas peraturan lembaga administrasi negara nomor 5 tahun 2022 tentang penyelenggaraan pelatihan struktural kepemimpinan.

  Pihaknya berharap pelatihan kepemimpinan administrator, dapat mengembangkan kompetensi peserta dalam manajemen kinerja, untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas dalam jabatan administrator.

  “Melalui penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan pengawas, dapat mengembangkan kompetensi peserta untuk memenuhi standar kompetensi manajerial sebagai pengawas, yang mampu mengendalikan pelaksanaan kegiatan pelayanan publik oleh pejabat pelaksana, sesuai dengan standar operasional prosedur,” jelasnya.

  Melalui kegiatan ini juga para peserta dapat menunjang profesi dan kompetensi dalam mengembangkan inovasi daerah sesuai dengan keunggulan daerah.

  Sementara itu, Kepala BPSDA Papua, Elsye Penina Rumbekwan, mengatakan kegiatan yang diikuti dari berbagai daerah yang ada di tanah Papua merupakan kegiatan bersifat mandiri.

  “Setelah kegiatan ini, ada perubahan dari peserta dalam melaksanakan tugas mereka. Lebih berkomitmen dalam menyelesaikan semua tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang diembangnya,” harapnya.

   Sementara itu, Ketua Panitia, Jerry Aritonang, mengatakan PKA Angkatan III dan PKP Angkatan III akan berlangsung selama kurang lebih 95 hari atau (13/6) hingga (23/9).

“Untuk PKA angkatan III berjumlah 40 orang dan PKP angkatan III berjumlah 40 orang,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos