Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Berusaha Meminimalisir Kesalahan, Siap Bawa KPU Papua Jadi Barometer 

Mengenal Lebih Dekat Ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon (Bag-2/Habis)

Setelah menjalani proses pelantikan, ketua KPU Papua, Steve Dumbon bersama empat komioner lainnya langsung dihadapkan dengan tugas berat. Tugas apa yang langsung dikerjakan dan apa komitmen Sreve Dumbon dalam memimpin KPU Papua ? berikut laporannya.

Laporan: Yonathan, Jayapura

PASCA pelantikan, ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon bersama empat komisoner KPU Papua lainnya Diana Dorthea Simbiak, Yohanes Fajar Irianto, Amijaya Halim dan Abdul Hadi langsung disambut tugas berat yaitu melaksanakan tahapan verifikasi perbaikan administrasi dokumen bakal calon anggota legislatif (Bacaleg).

Saat berbincang dengan Cenderawasih Pos, ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon mengatakan, tiba di Bandara Sentani, Sabtu (8/7) lalu, mereka langsung menuju kantor KPU Provinsi Papua di Holtekamp untuk memproses tahapan verifikasi perbaikan administrasi dokumen Bacaleg yang batas registrasinya sesuai jadwal KPU RI, tanggal 26 Juni sampai 9 Juli 2023.

“Kemarin kami turun dari pesawat itu kayak ‘diculik’, tidak sempat ke rumah. Jadi dari bandara langsung ke kantor. Saya masuk dan langsung pimpin pleno, hari Sabtu (8/7) sampai pukul sepuluh malam. Selesai bukan karena jadwal tetapi setelah kami tunggu tidak ada Parpol yang datang,” bebernya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (11/7).

“Besoknya hari Minggu (9/7) kami tidak pergi ibadah karena tidak tidur dari kemarin. Nah hari Minggu ini kami mulai bekerja dari jam sepuluh pagi sampai dengan Senin (10/7) jam sepuluh pagi,” sambungnya.

Steve Dumbon mengakui dari lima komisioner KPU Provinsi Papua, hanya satu komisioner yang merupakan incumbent yaitu Diana Dorthea Simbiak. Sementara itu, dirinya dan tiga anggota lainnya, Yohanes Fajar Irianto, Amijaya Halim dan Abdul Hadi, betul-betul baru masuk menjadi komiosiner KPU Papua.

Meskipun demikian, dirinya optimis bersama empat rekannya dapat melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka. Sebab, meskipun dirinya bersama tiga komisioner lainnya baru di lingkungan KPU Provinsi Papua, namun KPU diakuinya memiliki tenaga-tenaga yang handal dan sudah berpengalaman.

“Jadi ibaratnya, mesin di KPU Papua ini sudah siap dan siapa pun komisioner yang bertugas mereka akan sangat terbantu dengan personel yang handal dan sudah berpengalaman ini,” tuturnya.

Selama memimpin KPU Provinsi Papua, Steve Numbon bertekad membawa KPU Provinsi Papua menjadi barometer di tanah Papua. Dirinya bertekad berbuat yang terbaik sehingga KPU Provinsi Papua bisa menjadi contoh bagi KPU provinsi lainnya di tanah Papua.

“Saya bilang kepada teman-teman staf dan komisioner lain bahwa di periode kita ini, saya minta KPU Papua menjadi barometer untuk enam KPU provinsi lainnya di tanah Papua,” ujarnya.

Baca Juga :  Enam Bulan Kedepan Diperkirakan Terjadi Cuaca Ekstrem

“Kami akan berusaha menjadi contoh terutama dalam hal-hal yang selama ini menjadi sorotan terhadap lembaga KPU, kita coba hindari,” sambungnya.

Steve Dumbon mengakui bahwa dirinya bersama seluruh rekan-rekannya yang ada di KPU Provinsi Papua bukan malaikat yang tidak mempunyai kesalahan.

“Kita ini manusia dan bukan malaikat, sehingga kesalahan pasti ada. Mau jadi malaikat pasti tidak, tetapi yang jelas tidak menjadi iblis. Kita akan berupaya meminimalisir kesalahan-kesalahan di periode-periode yang lalu seperti penyediaan logistik yang bisa mengakibatkan penundaan pelaksanaan pencoblosan dan hal-hal lainnya,” ujarnya.

Mengenai dukungan keluarga, Steve Dumbon mengatakan, seluruh keluarganya sudah memberikan dukungan sejak pertama kali dirinya memutuskan ikut seleksi anggota KPU Papua. Anggota keluarganya mulai dari istri, anak dan cucu, diakuinya sudah siap menghadapi segala konsikuensi yang akan dirinya hadapi dalam menjalani tugas. ***

SETELAH mendapat informasi pelantikan lima orang komisioner KPU Provinsi Papua Periode 2023-2028, pada tanggal 5 Juli 2023 lalu, Cenderawasih Pos langsung menghubungi Steve Dumbon salah satu komisioner KPU Papua yang dilantik KPU RI di Jakarta bersama empat orang rekannya, Diana Dorthea Simbiak, Yohanes Fajar Irianto dan Abd. Hadi, untuk memberikan ucapan selamat.

Cenderawasih Pos sudah cukup lama mengenal sosok Steve Dumbon yang merupakan salah seorang jurnalis senior di Papua. Sebelum terpilih menjadi komisioner KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon lama berkecimpung sebagai jurnalis televisi di salah satu televisi swasta nasional.

Pasca pelantikan, Cenderawasih Pos kembali menghubungi Steve Dumbon, Selasa (11/7) untuk meminta waktu diwawancarai yang langsung direspon positif.

Tiba di kantor KPU Provinsi Papua sekira pukul 13.00 WIT, Cenderawasih Pos langsung diantar oleh salah seorang pegawai KPU Papua ke ruang kerja ketua KPU Provinsi Papua di lantai 3.

Saat melihat Cenderawasih Pos memasuki ruang kerjanya, ketua KPU Papua Steve Dumbon langsung menyambut dengan ramah sambil menanyakan kabar. “Bagaimana kabar Ade, sudah lama tidak ketemu,” ucap Steve Dumbon yang langsung mempersilakan Cenderawasih Pos duduk.

Setelah berbincang sejenak tentang memori saat masih bertugas di lapangan, Steve Dumbon mulai bercerita tentang awal mula dirinya tertarik mengikuti seleksi penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua.

Steve Dumbon mengaku memiliki pengalaman buruk saat mengikuti Pemilu legislatif pada tahun 2009 lalu. Dirinya saat dirinya terdaftar sebagai Caleg salah satu partai politik di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Papua Selatan.

“Setelah ditetapkan saya turun kampanye dengan dana yang saya rasa cukup tahun. Semua saya sudah upayakan secara maksimal dan puji Tuhan saya mendapat suara yang memungkin saya untuk meraih satu kursi di DPR Papua. Namun saat pleno di tingkat provinsi, suara saya hilang dimana 2/3 suara hilang dan sampai hari ini saya tidak tahu siapa yang ambil,” ungkapnya mengenang kejadian 14 tahun yang lalu.

Baca Juga :  Mencermati BBM Subsidi  yang Mulai Langka dan Timbulkan Antrean di SPBU

Dari kejadian yang dialaminya ini mendorong Steve Dumbon untuk berjuang masuk menjadi komiosiner KPU Provinsi Papua agar apa yang dialami pada tahun 2009 tidak terulang atau dialami oleh Caleg lainnya.

“Saat saya putuskan terjun ke dunia politik, saya juga mengundurkan diri sebagai jurnalis. Dari pengalaman buruk tersebut, saya kemudian putuskan untuk ikut seleksi calon anggota KPU Papua,” ujarnya.

Tekad Steve Dumbon untuk menjadi anggota KPU ternyata tidak mudah. Pasalnya saat dirinya pertama kali mengikuti tes tahun 2013, dirinya dinyatakan gugur dan bahkan tidak tembus 20 besar. Hal ini tidak membuatnya patah semangat.

“Tahun 2013 saya ikut tes, itu gelap buta. Saya hanya berbekal pengetahuan tentang sistem kepemiluan. Tentunya saat menjadi jurnalis, kita harus tahu mengenai sistem Pemilu dan itu jadi bekal saya. Namun sayang pada percobaan pertama, saya belum berhasil,” tuturnya.

Tahun 2018, dirinya kembali mengikuti seleksi dan kali ini bisa tembus sampai 14 besar. “Tahun itu saya tembus 14 besar dan masuk daftar tunggu karena saat itu komisionernya ada tujuh orang. Tapi sampai dengan ayam tumbuh gigi, saya juga tidak berhasil menjadi komisioner KPU Papua,” ucapnya.

Dua kali belum berhasil tembus menjadi komisioner KPU Papua, tidak membuat semangat Steve Dumbon kendor. Oleh sebab itu, saat pendaftaran penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua periode 2023-2028, dirinya kembali mendaftar.

Dengan pengalamannya dua kali mengikuti seleksi yaitu tahun 2013 dan 2018, Steve Dumbon cukup percaya diri dan akhirnya Tuhan membuka jalan baginya menjadi anggota KPU Provinsi Papua.

“Setelah gagal di tahun 2013 dan 2018, saya bilang ini yang terakhir saya ikut. Karena dari segi umur, saya sudah tidak memungkin untuk ikut lagi, pada periode berikutnya. Mungkin Tuhan dengar doa saya bahwa kamu tes yang terakhir kali sehingga Tuhan buka jalan dan akhirnya terpilih menjadi Komisioner KPU Papua,” tambahnya.

Saat mengikuti tes ketiga, Steve Dumbon mengaku tidak pernah ada dalam pikirannya untuk menjadi ketua KPU Papua. Namun Tuhan bekehendak lain dimana setelah dilakukan pelantikan di Jakarta dan dirinya bersama empat anggota Komisoner KPU Papua lainnya menggelar rapat pleno, dirinya akhirnya dipercaya menjadi ketua KPU Provinsi Papua.

Apa yang akan dilakukan Steve Dumbon setelah terpilih sebagai ketua KPU Provinsi Papua dan merupakan mantan jurnalis pertama yang menjadi ketua KPU provinsi ? Ikuti kelanjutannya pada edisi Kamis (13/7). (Bersambunga)

Mengenal Lebih Dekat Ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon (Bag-2/Habis)

Setelah menjalani proses pelantikan, ketua KPU Papua, Steve Dumbon bersama empat komioner lainnya langsung dihadapkan dengan tugas berat. Tugas apa yang langsung dikerjakan dan apa komitmen Sreve Dumbon dalam memimpin KPU Papua ? berikut laporannya.

Laporan: Yonathan, Jayapura

PASCA pelantikan, ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon bersama empat komisoner KPU Papua lainnya Diana Dorthea Simbiak, Yohanes Fajar Irianto, Amijaya Halim dan Abdul Hadi langsung disambut tugas berat yaitu melaksanakan tahapan verifikasi perbaikan administrasi dokumen bakal calon anggota legislatif (Bacaleg).

Saat berbincang dengan Cenderawasih Pos, ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon mengatakan, tiba di Bandara Sentani, Sabtu (8/7) lalu, mereka langsung menuju kantor KPU Provinsi Papua di Holtekamp untuk memproses tahapan verifikasi perbaikan administrasi dokumen Bacaleg yang batas registrasinya sesuai jadwal KPU RI, tanggal 26 Juni sampai 9 Juli 2023.

“Kemarin kami turun dari pesawat itu kayak ‘diculik’, tidak sempat ke rumah. Jadi dari bandara langsung ke kantor. Saya masuk dan langsung pimpin pleno, hari Sabtu (8/7) sampai pukul sepuluh malam. Selesai bukan karena jadwal tetapi setelah kami tunggu tidak ada Parpol yang datang,” bebernya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (11/7).

“Besoknya hari Minggu (9/7) kami tidak pergi ibadah karena tidak tidur dari kemarin. Nah hari Minggu ini kami mulai bekerja dari jam sepuluh pagi sampai dengan Senin (10/7) jam sepuluh pagi,” sambungnya.

Steve Dumbon mengakui dari lima komisioner KPU Provinsi Papua, hanya satu komisioner yang merupakan incumbent yaitu Diana Dorthea Simbiak. Sementara itu, dirinya dan tiga anggota lainnya, Yohanes Fajar Irianto, Amijaya Halim dan Abdul Hadi, betul-betul baru masuk menjadi komiosiner KPU Papua.

Meskipun demikian, dirinya optimis bersama empat rekannya dapat melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka. Sebab, meskipun dirinya bersama tiga komisioner lainnya baru di lingkungan KPU Provinsi Papua, namun KPU diakuinya memiliki tenaga-tenaga yang handal dan sudah berpengalaman.

“Jadi ibaratnya, mesin di KPU Papua ini sudah siap dan siapa pun komisioner yang bertugas mereka akan sangat terbantu dengan personel yang handal dan sudah berpengalaman ini,” tuturnya.

Selama memimpin KPU Provinsi Papua, Steve Numbon bertekad membawa KPU Provinsi Papua menjadi barometer di tanah Papua. Dirinya bertekad berbuat yang terbaik sehingga KPU Provinsi Papua bisa menjadi contoh bagi KPU provinsi lainnya di tanah Papua.

“Saya bilang kepada teman-teman staf dan komisioner lain bahwa di periode kita ini, saya minta KPU Papua menjadi barometer untuk enam KPU provinsi lainnya di tanah Papua,” ujarnya.

Baca Juga :  Alasan Kemanusiaan, Jalur Non Formal Jadi Alternatif Untuk Aktivitas Ekonomi

“Kami akan berusaha menjadi contoh terutama dalam hal-hal yang selama ini menjadi sorotan terhadap lembaga KPU, kita coba hindari,” sambungnya.

Steve Dumbon mengakui bahwa dirinya bersama seluruh rekan-rekannya yang ada di KPU Provinsi Papua bukan malaikat yang tidak mempunyai kesalahan.

“Kita ini manusia dan bukan malaikat, sehingga kesalahan pasti ada. Mau jadi malaikat pasti tidak, tetapi yang jelas tidak menjadi iblis. Kita akan berupaya meminimalisir kesalahan-kesalahan di periode-periode yang lalu seperti penyediaan logistik yang bisa mengakibatkan penundaan pelaksanaan pencoblosan dan hal-hal lainnya,” ujarnya.

Mengenai dukungan keluarga, Steve Dumbon mengatakan, seluruh keluarganya sudah memberikan dukungan sejak pertama kali dirinya memutuskan ikut seleksi anggota KPU Papua. Anggota keluarganya mulai dari istri, anak dan cucu, diakuinya sudah siap menghadapi segala konsikuensi yang akan dirinya hadapi dalam menjalani tugas. ***

SETELAH mendapat informasi pelantikan lima orang komisioner KPU Provinsi Papua Periode 2023-2028, pada tanggal 5 Juli 2023 lalu, Cenderawasih Pos langsung menghubungi Steve Dumbon salah satu komisioner KPU Papua yang dilantik KPU RI di Jakarta bersama empat orang rekannya, Diana Dorthea Simbiak, Yohanes Fajar Irianto dan Abd. Hadi, untuk memberikan ucapan selamat.

Cenderawasih Pos sudah cukup lama mengenal sosok Steve Dumbon yang merupakan salah seorang jurnalis senior di Papua. Sebelum terpilih menjadi komisioner KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon lama berkecimpung sebagai jurnalis televisi di salah satu televisi swasta nasional.

Pasca pelantikan, Cenderawasih Pos kembali menghubungi Steve Dumbon, Selasa (11/7) untuk meminta waktu diwawancarai yang langsung direspon positif.

Tiba di kantor KPU Provinsi Papua sekira pukul 13.00 WIT, Cenderawasih Pos langsung diantar oleh salah seorang pegawai KPU Papua ke ruang kerja ketua KPU Provinsi Papua di lantai 3.

Saat melihat Cenderawasih Pos memasuki ruang kerjanya, ketua KPU Papua Steve Dumbon langsung menyambut dengan ramah sambil menanyakan kabar. “Bagaimana kabar Ade, sudah lama tidak ketemu,” ucap Steve Dumbon yang langsung mempersilakan Cenderawasih Pos duduk.

Setelah berbincang sejenak tentang memori saat masih bertugas di lapangan, Steve Dumbon mulai bercerita tentang awal mula dirinya tertarik mengikuti seleksi penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua.

Steve Dumbon mengaku memiliki pengalaman buruk saat mengikuti Pemilu legislatif pada tahun 2009 lalu. Dirinya saat dirinya terdaftar sebagai Caleg salah satu partai politik di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Papua Selatan.

“Setelah ditetapkan saya turun kampanye dengan dana yang saya rasa cukup tahun. Semua saya sudah upayakan secara maksimal dan puji Tuhan saya mendapat suara yang memungkin saya untuk meraih satu kursi di DPR Papua. Namun saat pleno di tingkat provinsi, suara saya hilang dimana 2/3 suara hilang dan sampai hari ini saya tidak tahu siapa yang ambil,” ungkapnya mengenang kejadian 14 tahun yang lalu.

Baca Juga :  Kalau Menyakiti Perempuan, Tanaman Bakal Kering dan Mati

Dari kejadian yang dialaminya ini mendorong Steve Dumbon untuk berjuang masuk menjadi komiosiner KPU Provinsi Papua agar apa yang dialami pada tahun 2009 tidak terulang atau dialami oleh Caleg lainnya.

“Saat saya putuskan terjun ke dunia politik, saya juga mengundurkan diri sebagai jurnalis. Dari pengalaman buruk tersebut, saya kemudian putuskan untuk ikut seleksi calon anggota KPU Papua,” ujarnya.

Tekad Steve Dumbon untuk menjadi anggota KPU ternyata tidak mudah. Pasalnya saat dirinya pertama kali mengikuti tes tahun 2013, dirinya dinyatakan gugur dan bahkan tidak tembus 20 besar. Hal ini tidak membuatnya patah semangat.

“Tahun 2013 saya ikut tes, itu gelap buta. Saya hanya berbekal pengetahuan tentang sistem kepemiluan. Tentunya saat menjadi jurnalis, kita harus tahu mengenai sistem Pemilu dan itu jadi bekal saya. Namun sayang pada percobaan pertama, saya belum berhasil,” tuturnya.

Tahun 2018, dirinya kembali mengikuti seleksi dan kali ini bisa tembus sampai 14 besar. “Tahun itu saya tembus 14 besar dan masuk daftar tunggu karena saat itu komisionernya ada tujuh orang. Tapi sampai dengan ayam tumbuh gigi, saya juga tidak berhasil menjadi komisioner KPU Papua,” ucapnya.

Dua kali belum berhasil tembus menjadi komisioner KPU Papua, tidak membuat semangat Steve Dumbon kendor. Oleh sebab itu, saat pendaftaran penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua periode 2023-2028, dirinya kembali mendaftar.

Dengan pengalamannya dua kali mengikuti seleksi yaitu tahun 2013 dan 2018, Steve Dumbon cukup percaya diri dan akhirnya Tuhan membuka jalan baginya menjadi anggota KPU Provinsi Papua.

“Setelah gagal di tahun 2013 dan 2018, saya bilang ini yang terakhir saya ikut. Karena dari segi umur, saya sudah tidak memungkin untuk ikut lagi, pada periode berikutnya. Mungkin Tuhan dengar doa saya bahwa kamu tes yang terakhir kali sehingga Tuhan buka jalan dan akhirnya terpilih menjadi Komisioner KPU Papua,” tambahnya.

Saat mengikuti tes ketiga, Steve Dumbon mengaku tidak pernah ada dalam pikirannya untuk menjadi ketua KPU Papua. Namun Tuhan bekehendak lain dimana setelah dilakukan pelantikan di Jakarta dan dirinya bersama empat anggota Komisoner KPU Papua lainnya menggelar rapat pleno, dirinya akhirnya dipercaya menjadi ketua KPU Provinsi Papua.

Apa yang akan dilakukan Steve Dumbon setelah terpilih sebagai ketua KPU Provinsi Papua dan merupakan mantan jurnalis pertama yang menjadi ketua KPU provinsi ? Ikuti kelanjutannya pada edisi Kamis (13/7). (Bersambunga)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya