Monday, November 10, 2025
26.4 C
Jayapura

Dari Kepulan Asap Ikan Asar Merajut Kehidupan Keluarga

Mengintip Ritme Hidup Masyarakat di Kawasan Pesisir Kota Jayapura

Ikan Asar tak bisa terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di Kota Jayapura, Papua. Lalu bagaimana proses pengasapan ikan hingga sampai pasaran?

Laporan: Erianto_Jayapura

Matahari mulai memancarkan sinarnya, cuacanya cerah, jam tangan menunjukkan pukul 09.15 WIT. Terlihat beberapa mama-mama Papua sibuk mengasapi ikan di atas tungku di kawasan Dok 8, Kelurahan Imbi, Kota Jayapura, Papua. Saat tiba di pemukiman warga, indra penciuman langsung disambut oleh aroma khas yang kuat: bau gurih dan tajam dari ikan asar, ikan asap khas Papua.

Aroma ini bukan sekadar bau masakan, melainkan penanda denyut nadi kehidupan dan asa yang bersemi di atas rumah-rumah panggung di pesisir Teluk Jayapura. Dari celah-celah dinding dan atap rumah, asap putih mengepul tipis ke udara, pertanda proses pengasapan ikan tengah berlangsung.

Baca Juga :  Puluhan UMKM dari Berbagai Daerah Ikut Pameran UMKM di PYCH

Aktivitas mengasap ikan, atau yang dikenal sebagai mengasar, menjadi mata pencaharian utama sebagian besar mama-mama Papua di Kota Jayapura, khususnya di pesisir pantai Dok 8 Kota Jayapura. Prosesnya masih sangat tradisional, menggunakan tungku sederhana dan kayu bakar untuk menghasilkan arang dan asap yang perlahan namun pasti mematangkan dan mengawetkan ikan.

Ikan yang diolah umumnya adalah jenis favorit seperti ikan Ekor Kuning atau Tuna dan ikan Cakalang, yang dibeli segar dari pasar terdekat, seperti Hamadi. Kampung nelayan Dok 8 adalah permukiman yang sebagian besar warganya hidup sebagai nelayan, dan rumah-rumah mereka berdiri tegak di atas permukaan air laut.

Mengintip Ritme Hidup Masyarakat di Kawasan Pesisir Kota Jayapura

Ikan Asar tak bisa terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di Kota Jayapura, Papua. Lalu bagaimana proses pengasapan ikan hingga sampai pasaran?

Laporan: Erianto_Jayapura

Matahari mulai memancarkan sinarnya, cuacanya cerah, jam tangan menunjukkan pukul 09.15 WIT. Terlihat beberapa mama-mama Papua sibuk mengasapi ikan di atas tungku di kawasan Dok 8, Kelurahan Imbi, Kota Jayapura, Papua. Saat tiba di pemukiman warga, indra penciuman langsung disambut oleh aroma khas yang kuat: bau gurih dan tajam dari ikan asar, ikan asap khas Papua.

Aroma ini bukan sekadar bau masakan, melainkan penanda denyut nadi kehidupan dan asa yang bersemi di atas rumah-rumah panggung di pesisir Teluk Jayapura. Dari celah-celah dinding dan atap rumah, asap putih mengepul tipis ke udara, pertanda proses pengasapan ikan tengah berlangsung.

Baca Juga :  Bank Papua Luncurkan Program CSR Sahabat Sehat dan Genting

Aktivitas mengasap ikan, atau yang dikenal sebagai mengasar, menjadi mata pencaharian utama sebagian besar mama-mama Papua di Kota Jayapura, khususnya di pesisir pantai Dok 8 Kota Jayapura. Prosesnya masih sangat tradisional, menggunakan tungku sederhana dan kayu bakar untuk menghasilkan arang dan asap yang perlahan namun pasti mematangkan dan mengawetkan ikan.

Ikan yang diolah umumnya adalah jenis favorit seperti ikan Ekor Kuning atau Tuna dan ikan Cakalang, yang dibeli segar dari pasar terdekat, seperti Hamadi. Kampung nelayan Dok 8 adalah permukiman yang sebagian besar warganya hidup sebagai nelayan, dan rumah-rumah mereka berdiri tegak di atas permukaan air laut.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/