Monday, March 10, 2025
26.7 C
Jayapura

Biaya Pendakian Bisa Lebih Rp 100 Juta, “Serangan” Kerap Muncul Tanpa Diduga

Ferdinan sendiri memiliki keinginan yang sama yakni bisa muncak hingga ke Puncak Cartenz. Hanya saja diakui ini cukup sulit mengingat banyak hal yang jadi kendala. Selain biaya yang sangat mahal, ternyata proses perijinan juga jadi pertimbangan. Perijinan ini akan dikaitkan dengan keamanan daerah.

Jika situasi tak kondusif maka dipastikan ijin tidak akan dikeluarkan. Untuk menaiki puncak Carstensz, para pendaki harus mendapatkan izin atau rekomendasi dari aparat kepolisian. Hal ini tertuang dalam surat Nomor: PG.20/T.27/HMS.2.8/B/04/2024 yang dikeluarkan Balai Taman Nasional Lorentz sebagai pengelola Cartenz di Wamena pada 19 April 2024.

Pendaki juga diminta oleh pengelola Carstensz supaya menggunakan jasa trekking organizer yang memiliki izin resmi atau didampingi oleh pemandu gunung profesional. Disamping itu, pendaki gunung juga harus komitmen menjaga kebersihan dan mengikuti standar operasional  prosedur (SOP) Balai Taman Nasional Lorentz.

Baca Juga :  Pengembangan Bandara Mozes Kilangin Mulai Dibahas

Selain itu, pendakian ke Puncak Cartenz juga memerlukan keterampilan teknis yang baik, terutama saat melewati medan yang sulit. Pendaki harus bisa menggunakan peralatan pendakian dengan benar dan memiliki pengetahuan tentang teknik mendaki yang aman. Oleh karena itu, bagi pendaki pemula, sangat disarankan untuk mendaki bersama tim yang berpengalaman.

Di samping Puncak Cartenz, terdapat beberapa puncak lain di Pegunungan Jayawijaya yang juga menarik untuk dijelajahi, seperti Puncak Jayadikesuma dan Ndugundugu. “Fiersa Besari sebenarnya sudah muncak sejak tahun 2024 lalu namun karena keamanan akhirnya tertunda dan itu menjadi satu kendala bagi para pendaki juga,” beber Ferdinan.

Beberapa artikel berhasil dirangkum Cenderawasih Pos terkait pendakian Caretnz. Gunung setinggi 4.884 mdpl tersebut termasuk dalam Pegunungan Barisan Sudirman, Papua Tengah.Gunung Carstenz memiliki tiga puncak, yakni Puncak Jayakesuma 4.884 meter, Puncak Trikora setinggi 4.730 meter, dan Puncak Mandala setinggi 4.640 meter. Karena puncak Carstensz menyerupai piramida batu, orang menyebutnya sebagai Carstenz Pyramid.

Baca Juga :  Pembebasan Sandera Kedepankan Polri-Pemkab Nduga

Dari tiga puncak Gunung Carstensz, Puncak Jayakesuma atau sering disingkat Puncak Jaya adalah yang tertinggi. Orang asli Papua menyebut Puncak Jaya alias Carstenzs Pyramid sebagai Nduga-Nduga. Puncak Jaya sangat terkenal di dunia pendakian karena menjadi salah satu dari world seven summits atau puncak-puncak tertinggi dunia yang mewakili setiap benua.

World Seven Summits terdiri dari Kilimanjaro di Afrika, Gunung Elbrus di Eropa, Denali di Amerika Utara, Gunung Aconcagua di Amerika Selatan, Everest di Asia, Vinson Massif di Antartika, Kosciuszko di Australia, dan Puncak Jaya yang mewakili Oseania. Puncak Jaya adalah salah satu gunung di daerah tropis yang memiliki gletser atau salju abadi.

Ferdinan sendiri memiliki keinginan yang sama yakni bisa muncak hingga ke Puncak Cartenz. Hanya saja diakui ini cukup sulit mengingat banyak hal yang jadi kendala. Selain biaya yang sangat mahal, ternyata proses perijinan juga jadi pertimbangan. Perijinan ini akan dikaitkan dengan keamanan daerah.

Jika situasi tak kondusif maka dipastikan ijin tidak akan dikeluarkan. Untuk menaiki puncak Carstensz, para pendaki harus mendapatkan izin atau rekomendasi dari aparat kepolisian. Hal ini tertuang dalam surat Nomor: PG.20/T.27/HMS.2.8/B/04/2024 yang dikeluarkan Balai Taman Nasional Lorentz sebagai pengelola Cartenz di Wamena pada 19 April 2024.

Pendaki juga diminta oleh pengelola Carstensz supaya menggunakan jasa trekking organizer yang memiliki izin resmi atau didampingi oleh pemandu gunung profesional. Disamping itu, pendaki gunung juga harus komitmen menjaga kebersihan dan mengikuti standar operasional  prosedur (SOP) Balai Taman Nasional Lorentz.

Baca Juga :  Korban Sementara Tinggal di Tenda Darurat, Kerugian Masih Didata

Selain itu, pendakian ke Puncak Cartenz juga memerlukan keterampilan teknis yang baik, terutama saat melewati medan yang sulit. Pendaki harus bisa menggunakan peralatan pendakian dengan benar dan memiliki pengetahuan tentang teknik mendaki yang aman. Oleh karena itu, bagi pendaki pemula, sangat disarankan untuk mendaki bersama tim yang berpengalaman.

Di samping Puncak Cartenz, terdapat beberapa puncak lain di Pegunungan Jayawijaya yang juga menarik untuk dijelajahi, seperti Puncak Jayadikesuma dan Ndugundugu. “Fiersa Besari sebenarnya sudah muncak sejak tahun 2024 lalu namun karena keamanan akhirnya tertunda dan itu menjadi satu kendala bagi para pendaki juga,” beber Ferdinan.

Beberapa artikel berhasil dirangkum Cenderawasih Pos terkait pendakian Caretnz. Gunung setinggi 4.884 mdpl tersebut termasuk dalam Pegunungan Barisan Sudirman, Papua Tengah.Gunung Carstenz memiliki tiga puncak, yakni Puncak Jayakesuma 4.884 meter, Puncak Trikora setinggi 4.730 meter, dan Puncak Mandala setinggi 4.640 meter. Karena puncak Carstensz menyerupai piramida batu, orang menyebutnya sebagai Carstenz Pyramid.

Baca Juga :  Tak Cukup Bukti Terlibat KKB, Dua Warga Puncak Dilepas

Dari tiga puncak Gunung Carstensz, Puncak Jayakesuma atau sering disingkat Puncak Jaya adalah yang tertinggi. Orang asli Papua menyebut Puncak Jaya alias Carstenzs Pyramid sebagai Nduga-Nduga. Puncak Jaya sangat terkenal di dunia pendakian karena menjadi salah satu dari world seven summits atau puncak-puncak tertinggi dunia yang mewakili setiap benua.

World Seven Summits terdiri dari Kilimanjaro di Afrika, Gunung Elbrus di Eropa, Denali di Amerika Utara, Gunung Aconcagua di Amerika Selatan, Everest di Asia, Vinson Massif di Antartika, Kosciuszko di Australia, dan Puncak Jaya yang mewakili Oseania. Puncak Jaya adalah salah satu gunung di daerah tropis yang memiliki gletser atau salju abadi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya