Friday, June 28, 2024
32.7 C
Jayapura

Kenalkan Keanekaragaman Budaya dan Pahami Perbedaan Untuk Cegah Radikalisme

    Dalam kegiatan P5 tema tiga ini, setiap siswa  berproses selama 3 bulan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan selain mereka mendalami materi-materi atau informasi atau isu-isu yang terkait dengan keberagaman, mereka juga berdiskusi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat.

“Jadi menghadirkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam proses pembelajaran lalu melakukan dialog-dialog,”jelasnya.

    Menurutnya,  penerapan kurikulum merdeka mewajibkan semua siswa di sekolah itu terutama kelas 7 dan 8 untuk terlibat langsung dalam kegiatan perayaan P5.  Jadi Project penguatan profil pelajar Pancasila itu adalah bagian dari kurikulum merdeka yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran seperti bagaimana biasanya atau di luar  jam intrakurikuler.  Ini dilaksanakan dalam bentuk kokurikuler. Jadi Mereka belajar dari lingkungannya.

Baca Juga :  Pesan Dua Kali, Menu Pilihan Jokowi Tetap Sama

Lanjut dia, dari evolusi yang sudah dilakukan sejauh ini, terkait dengan penerapan kurikulum merdeka dan perayaan P5 di sekolah dari 3 tema yang sudah dilaksanakan itu, peserta didik semakin menyadari tentang, perannya dia sebagai pelajar untuk berpartisipasi terhadap lingkungan di sekitarnya, dia sebagai pelajar  berperan apa untuk menjawab isu-isu yang sedang terjadi.

  “Contoh, dengan Bhinneka Tunggal Ika kita bisa melihat fanatis atau  anti radikal, atau yang lainnya yang sejenis, Dengan memahami perbedaan ini bahwa pentingnya itu mereka bersatu. Nah itu bisa membantu untuk mewujudkan kesatuan.

   Harapan saya mereka terus belajar, baik di sekolah maupun di lingkungannya.  Karena belajar itu tidak saja secara teori tetapi belajar itu juga melalui proses berpikir lewat pengalaman atau kontekstualnya,”pungkasnya.  (*/tri)

Baca Juga :  Bukti Bekerja Sungguh-sungguh dan Bebas Praktek KKN

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

    Dalam kegiatan P5 tema tiga ini, setiap siswa  berproses selama 3 bulan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan selain mereka mendalami materi-materi atau informasi atau isu-isu yang terkait dengan keberagaman, mereka juga berdiskusi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat.

“Jadi menghadirkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam proses pembelajaran lalu melakukan dialog-dialog,”jelasnya.

    Menurutnya,  penerapan kurikulum merdeka mewajibkan semua siswa di sekolah itu terutama kelas 7 dan 8 untuk terlibat langsung dalam kegiatan perayaan P5.  Jadi Project penguatan profil pelajar Pancasila itu adalah bagian dari kurikulum merdeka yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran seperti bagaimana biasanya atau di luar  jam intrakurikuler.  Ini dilaksanakan dalam bentuk kokurikuler. Jadi Mereka belajar dari lingkungannya.

Baca Juga :  Bukti Bekerja Sungguh-sungguh dan Bebas Praktek KKN

Lanjut dia, dari evolusi yang sudah dilakukan sejauh ini, terkait dengan penerapan kurikulum merdeka dan perayaan P5 di sekolah dari 3 tema yang sudah dilaksanakan itu, peserta didik semakin menyadari tentang, perannya dia sebagai pelajar untuk berpartisipasi terhadap lingkungan di sekitarnya, dia sebagai pelajar  berperan apa untuk menjawab isu-isu yang sedang terjadi.

  “Contoh, dengan Bhinneka Tunggal Ika kita bisa melihat fanatis atau  anti radikal, atau yang lainnya yang sejenis, Dengan memahami perbedaan ini bahwa pentingnya itu mereka bersatu. Nah itu bisa membantu untuk mewujudkan kesatuan.

   Harapan saya mereka terus belajar, baik di sekolah maupun di lingkungannya.  Karena belajar itu tidak saja secara teori tetapi belajar itu juga melalui proses berpikir lewat pengalaman atau kontekstualnya,”pungkasnya.  (*/tri)

Baca Juga :  Namanya Wisata ke Candi, Nggak Mungkin Puas Melihat dari Jauh

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya